Chapter 33

448K 28.6K 632
                                    

'Re, gue udah di Jakarta nih. Satu jam lagi gue ke rumah lo!'.

Rea tersenyum membaca pesan WA dari seseorang melalui Hp nya meskipun ia sekarang sedang berjalan menuju gerbang sekolah untuk pulang sekolah.

"Emang lo siapa?" tanya Rea mengetik masih sambil tersenyum melihat Hp nya tersebut meskipun dia sebenarnya sudah mengetahui siapa pengirim pesan sebenarnya.

"Pacar lo."

Rea tersenyum lebar sampai ingin tertawa sambil berjalan setelah ia membaca pesan tersebut lalu melanjutkan membalas pesan pada orang tersebut."Ngaku-ngaku!!!"

"Fara!" terdengar suara seseorang dari belakang memanggil namanya tiba-tiba.

Rea segera memasukkan Hp nya ke tasnya dan menoleh kebelakang melihat siapa yang telah manggilnya. Rea menciutkan matanya melihat siapa yang menghampirinya. Reyhan.

"Jadinya gimana motor lo?"

"Hmm... besok saja ya Rey aku ke rumahmu ambil motorku. Oh iya, dimana rumahmu?" Fara menjawab besok baru bisa mengambil motornya karena ia ingat ada seseorang yang akan datang ke rumahnya hari ini.

Reyhan mengerutkan kedua alisnya. "Kenapa besok? Sekarang lo bisa naik mobil gue dan ke rumah gue ngambil motor lo."

Rea melongo mendengar perkataan Reyhan barusan."Naik mobil berdua bersamanya? Hmm... Reyhan memang selalu baik, tapi gue gak boleh terlau dekat sama Reyhan!"

"Tidak Rey, terima kasih. Sekarang aku naik angkot saja. Aku titip motorku dulu ya, besok aku ambil."

Reyhan hanya diam dan memilih tidak merespon Rea.

"Hmm... Rey, angkotnya sudah datang. Aku pulang dulu ya," ucap Rea pamitan sambil masuk kedalam angkot dan tersenyum pada Reyhan.

"Tadi dia megang tangan gue, sekarang dia nolak gue."

***

Rea pulang ke rumah, membuka pintu pagar dan mendapati Mamanya sedang menyiram bunga di halaman depan. Pikiran Rea langsung kembali ke puisi 'Bulan' yang menyedihkan itu.

"Sayang? Sudah pulang?"

Rea masuk dan mencoba tersenyum pada Tante Rianti sambil mencium tangannya. "Iya Ma."

"Ma, nanti teman Fara mau kesini. Fara mandi dan ganti baju dulu ya."

"Iya sayang. Oh iya, di lemari ada nasi goreng. barusan Mama buat, kamu makan ya!"

Rea tersenyum. "Iya Ma."

Rea kembali melangkah menuju rumah dan pikirannya kembali ke puisi-puisi itu.

"Hidup dalam topeng besi, Bulan yang mendominasi."

Sepertinya Rea mempunyai sebuah ide. Dia membalikkan dirinya kembali mendekati Tante Rianti.

"Hmm... Ma...," Rea memulai dengan sedikit ragu.

"Iya sayang?"

"Sepertinya Fara sudah tidak membutuhkan kacamata lagi Ma."

"Fara, Kamu lebih cocok pakai kacamata!"

Rea mulai merasa tegang dengan jawaban Mamanya.

"Ma, bagaimana kalau Fara ganti kacamata yang lebih kecil saja?" ralat Rea menguji sifat dominasi Mamanya.

"Kacamata seperti sekarang itu paling cocok untuk kamu sayang," lagi-lagi jawaban Tante Rianti sangat sesuai dengan prediksi Rea.

"Tapi Ma, mata Fara sudah tidak ada masalah kok," Rea masih mencoba menawar Tante Rianti.

My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang