Rea masuk ke kamarnya dan langsung memegangi dadanya sambil bernafas cepat seperti orang yang sedang kekurangan oksigen. Setelah berhasil mengatur nafasnya, Rea meloncat-loncat kegirangan karena dia baru saja jadian dengan Reyhan namun tiba-tiba dia terjatuh karena keget dengan apa yang ia lihat di balik pintu kamarnya yang sedikit terbuka.
"Sayang, kamu tidak apa-apa?" tanya Tante Rianti segera setelah berlari masuk ke kamar Rea.
Rea masih shock melihat Mamanya. Apakah Mamanya tadi benar-benar melihat kelakuannya yang meloncat-loncat kegirangan seperti tadi? Tidak. Itu bukan Fara!
Rea masih terdiam meski Tante Rianti berusaha untuk memapahnya untuk duduk ke tepi kasur.
"Sayang, yang mana yang sakit?" tanya Tante Rianti khawatir.
"Eh, tidak apa Ma. Jangan..khawatir.." jawab Rea gugup.
"Apa kamu seperti itu karena Reyhan?" tanya Tante Rianti serius sebelum ia terdiam.
Suasana hati Rea yang tadi sangat bahagia kini langsung berubah menjadi rasa takut. Dia bingung dan takut menjawab pertanyaan Mamanya itu.
"Apa kamu menyukai Reyhan?"
Rea masih diam dan akhirnya dia pun mengangguk ringan mengiyakan prediksi Tante Rianti.
"Reyhan baik," ucap Tante Rianti tiba-tiba yang membuat Rea langsung menoleh ke Mamanya heran.
"Ma..."
"Mama harap kamu bisa menjaga dirimu. Kamu masih muda. Tapi entah mengapa perasaan Mama yakin kalau Reyhan akan menjagamu."
Tidak. Apa Rea tidak salah dengar? Apa yang barusan Tante Rianti bilang? Apa Tante Rianti tidak keberatan. Rea masih terdiam karena masih berfikir sambil tidak berani menyimpulkan hasil logika pikirannya.
"Ma, apa..Fara..boleh..pacaran..dengan..Reyhan?" tanya Rea dengan segala sisa keberaniannya.
"Tapi kamu harus menjaga dirimu!"
Rea tidak percaya dengan pendengarannya sekali lagi namun dia benar-benar sadar jawaban Mamanya. Sontak Rea langsung memeluk Tante Rianti erat.
"Tidak. Aku dengar Fara dulu jarang bersikap manis karena dia lebih suka memendam perasaaannya. Memeluk Mama seperti ini tidak seperti dia!"
Rea langsung melepaskan pelukannya pada Tante Rianti namun tanpa diprediksi Rea, Tante Rianti kemudian memeluknya sendiri. Tentu saja itu membuat Rea senang dan kembali memeluk Mamanya.
"Terima kasih Ma.."
Setelah beberapa saat mereka pun melepaskan pelukan masing-masing.
"Mama senang lihat kamu bahagia seperti tadi," ucap Tante Rianti sambil satu telapak tangannya memegang pipi Rea.
Rea pun tersenyum bahagia memandangi Mamanya sambil memegang tangan Mamanya yang masih menempel di pipinya.
"Ya sudah. Mama ke kemar dulu ya..!" ucap Tante Rianti sambil bersiap beranjak keluar dari kamar Rea namun langkahnya terhenti karena satu tangannya dipegangi Rea. "Ada apa sayang?"
"Apa Mama bisa tidur disini sama Fara?" tanya Rea mencoba kalimatnya lancar meski agak ragu.
Tante Rianti tersenyum dan kembali mendekati Rea. "Kamu ini seperti anak kecil saja!"
Rea memiringkan kepalanya ke kanan sambil tersenyum, "Sekali-kali boleh kan?"
Malam ini pun Tante Rianti menemani Rea tidur di kamarnya. Rea memelukanya dengan erat. Mereka mengobrol lama sebelum tidur. Rea menceritakan tentang Reyhan, teman-teman barunya, sekolah dan pelajaran dan lain sebagainya pada Tante Rianti. Rasanya kebahagiaan Rea hari ini berlipat ganda. Disisi lain ada Reyhan dan disisi lain ada Mamanya yang sekarang menemaninya tidur dan memberikan sikap sangat manis padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)
Teen FictionDIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea menyamar sebagai Fara, saudara kembarnya yang lama terpisah, agar bisa mencari tahu alasan bunuh diri d...