Sesampainya di rumah sakit Fara langsung masuk ke ruang perawatan dan mulai dibersihkan lukanya. Setelah lukanya diperban, Fara melanjutkan pergi ke Salon Spa Beauty untuk membersihkan dirinya.
Ia merendamkan dirinya ke bak mandi besar bertaburkan bunga dengan mengirup aromaterapi yang melekat di ruangan tempat ia mandi sekarang. Fara kembali mengingat detail kejadian yang barusan menimpanya.
"Brengsek!" gumam Fara masih dalam keadaan merendamkan diri.
"Gue akan membalas semua yang kalian lakuin hari ini. Lihat aja, tak lama lagi kalian akan tahu bagaimana Rea membalas dendamnya!"
Sambil berendam, Fara memejamkan matanya berusaha menenangkan dirinya. Seketika itu ia ingin menjadi sosok Rea. Gadis perfect yang sebelumnya tinggal bersama Papa dan Ibu tirinya yang bergelimang harta.
Fara meraih ponselnya di dekat bak mandinya lalu menelepon seseorang.
"Halo, Pak Sapri."
"Pak, tolong Bapak segera ke Salon Spa Beauty depannya JM mall, ya! Sekalian sama Mbok Na dan sampaikan ke Mbok Na, tolong saya dibawakan baju, tas, sepatu, ya. Sekarang, ya, Pak!" pinta Fara dalam telepon.
....
"Oke, makasih Pak," Fara mengakhiri teleponnya.
***
Mbok Na dan Pak Sapri datang membawa pesanan Fara. Kini gadis itu sudah memakai baju dan semua yang dibawakan oleh Mbok Na. Ia berdiri di depan kaca dan melihat sosok Rea.
Rea adalah siswi teladan. Selain pandai, dia juga sangat cantik dan populer. Karena itu dia banyak disukai kaum Adam di sekolahnya dulu. Beberapa kali dia pacaran dengan teman sekolahnya. Namun sebenarnya tidak pernah ada yang dia suka. Sebuah kejadian menimpa Rea, dan hal itulah yang membuatnya memilih menjadi karakter yang sangat berbeda.
Sekarang dia sudah mengenakan baju terusan warna hitam dengan renda putih elegan yang mengelilingi lututnya. Sepatu cantik putih dengan hak sekitar 5cm menghiasi kaki indahnya dan tas warna krem branded limited edition sudah tergantung rapi di salah satu pundaknya.
Rambutnya terurai rapi dengan sedikit bagian depan rambut dijepit ke belakang serta bibir yang diwarnai dengan lipice warna pink. Meski tanpa make up full atau bedak, Fara sudah terlihat sangat cantik dan elegan.
Fara keluar dari kamar ganti dan menuju ke kasir. Dia mengeluarkan ATMnya untuk melunasi pembayaran.
"Pak Sapri, nanti naik taksi atau gojek, ya!" pinta Fara sambil mengambil uang tunai dalam dompetnya.
"Buat apa, Neng? Neng mau nyetir mobil sendiri?"
"Pak Sapri bisa ambilkan motor saya, bawa ke bengkel, dan cuci. Kemudian taruh ke rumah saya. Ini STNKnya! Motor saya ada di lorong Jl.Kaliuduk. Bapak tahu kan?"
"Eh, iya, Neng. Tapi nanti Bapak bawa ke rumah, Neng, yang mana?"
"Ya yang saya tinggali itu, yang deket sekolah. Nanti Mbok Na sama saya aja."
"Oh, iya, Neng. Beres...."
Fara masuk dalam mobil mercynya dan menempati kursi kemudi. Keadaannya berangsur-angsur membaik meski lengannya masih sakit. Namun, dia masih menyimpan rasa dendam yang luar biasa di hatinya.
"Neng Rea, gimana kabarnya?" sapa Mbok Na.
"Buruk Mbok," jawab Fara datar namun sebenarnya ia sangat geram.
"Lho, kok buruk?"
"Nggak apa apa Mbok, ini udah mendingan kok...."
"Alhamdulillah kalau gitu. Hmmm, Neng pulang yuk ke perumahan Green House, Mbok Na sama pembantu lain nggak enak sendiri sama Ibu dan Neng. Kalian yang punya rumah tapi kita yang nempatin terus. Malah sekarang kalian tinggal di rumah kecil. Ayo, Neng, pulang nanti Mbok Na pijitin, deh."
Kali ini Fara akhirnya bisa tersenyum mendengar perkataan Mbok Na.
"Nggak enak kenapa? Santai aja kali mbok, ini Rea juga lagi menuju Green House, kok," jawab Fara tetap sambil berkonsentrasi mengemudi.
"Hua.., Iya, iya Neng, nanti Mbok pijitin, ya!" ucap Mbok Na antusias.
"Rea udah dipijit tadi di Spa. Mendingan nanti Mbok nyiapin makanan yang enak buat Rea."
"Hahaha, siap Neng!"
***
Setelah sampai di Green House, Fara turun dari mobilnya bersama Mbok Na. Rumah itu terlihat sangat besar dan mewah, lengkap dengan taman di sekitarnya.
Beberapa pembantu dan Pak kebun menyambutnya dengan hangat. "Neng Rea, apa kabar?"
Fara memeluk satu-persatu dan menjawab "Baik. Saya baik," jawabnya sambil tersenyum pada mereka.
"Sekarang, Neng, mau makan apa? Pasti akan segera kita siapkan," tanya Mbok Na.
Fara berpikir sejenak dan berkata, "Yang menurut kalian enak aja, masak yang banyak ya! Hm, saya ke kamar dulu, ya, mau istirahat. Kalau makanannya sudah siap, panggil saya ya!"
"Baik Neng," jawab mereka serentak.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)
Ficção AdolescenteDIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea menyamar sebagai Fara, saudara kembarnya yang lama terpisah, agar bisa mencari tahu alasan bunuh diri d...