Reyhan melihat Bimo menyanyi di tengah kerumunan. Diaa melihat Mamanya duduk di kursi belakang dan menghampiri Mamanya.
"Mama gak pegang Hp?" tanya Reyhan tiba-tiba kepada Mamanya yang sedang asyik melihat Bimo bernyanyi.
Tante Sarah menoleh ke samping dan melihat Reyhan sudah ada di sampingnya,
"Kakak, lihat adikmu! Suaranya bagus kan?" jawab Mamanya yang tidak sesuai dengan pertanyaan Reyhan.
Reyhan menoleh sebentar melihat ke arah Bimo yang sedang bernyanyi. Reyhan merasa suara adikknya dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Sangat pas-pasan dan standar. Mamanya saja yang terlalu berlebihan memuji adiknya itu.
Kembali Reyhan menatap Mamanya. "Ma, kenapa Mama tadi gak angkat telfon Reyhan? Kenapa Mama gak ngehubungin Reyhan? Reyhan khawatir Ma!"
"Ups, aduh, sayang... Mama lupa gak WA ke kamu. Maaf ya... habis... acara ini seru banget sih...," ucap Mamanya minta maaf tapi sama sekali tidak ada ekspresi penyesalan dan melanjutkan pandangannya ke arah Bimo.
"Eh, Kak, lihat cewek yang main gitar itu! Keren gak sih? Unik dan klasik...," lanjut Mamanya sambil memandang Reyhan sebentar serta mengedipkan sebelah matanya ke arah Reyhan. Reyhan hanya membalas kedipan sebelah mata Mamanya itu dengan ekspresi kebiasaannya. Ekspresi datar.
Namun dari perkataan Mamanya, Reyhan baru menyadari bahwa Bimo bernyanyi tidak sedirian tapi diiringi dengan alunan petikan gitar.
Reyhan melihat ke arah depan. Melihat siapa yang telah mengiringi Bimo bernyanyi. melihat siapa wanita pemain gitar yang dianggap Mamanya keren, unik dan klasik itu.
Reyhan terbelalak lalu menciutkan matanya. Berfikir sejenak memastikan pengelihatannya baik-baik saja dan ternyata benar. Fara.
Cewek cupu yang tak terlalu banyak bicara seperti antisosial tapi apa yang Reyhan lihat kali ini? Cewek cupu itu sekarang memetik gitar dengan lihainya? Dia adalah salah satu anggota komunitas musik? Dia sedang menghibur anak-anak sakit? Bagaimana ia bisa menghibur anak-anak dikala baru sehari kemarin dia dalam keadaan buruk karena dibully oleh teman-teman sekelasnya?
Reyhan tertegun menatap Fara. dia masih memutar logikanya menyadari apa yang sedang dilihatnya.
Bimo sudah selesai menyanyi. Semua memberikan tepukan tangan meriah untuk Bimo dan Fara.
Fara tersenyum sambil menundukkan kepalanya yang menandakan ucapan terimakasinya kepada penonton yang telah mengapresiasi penampilannya dengan Bimo dengan tepukan tangan yang sangat meriah.
"Oke, Bimo, tak kusangka suaramu sangat bagus...," puji Fara pada adik Reyhan tersebut.
Bimo mengangguk malu, sadar akan kestandaran suaranya namun Fara tetap saja memujinya seperti yang selalu dilakukan Mamanya.
"Terima kasih Kak Fara...," jawab Bimo sambil tersenyum gembira.
Mamanya berdiri untuk menjemput Bimo yang baru saja selesai menyanyi. Sesampainya di depan, Beliau menggandeng tangan bimo. "Terimakasih ya Kak Fara," ucap Tante Sarah pada Fara.
"Iya tante, sama-sama...," jawab Fara sambil tersenyum dan jongkok melihat Bimo dan melanjutkan ucapannya, "Semoga cepat sembuh ya!"
Bimo mengangguk "Terimakasih Kak...."
Reyhan masih tetap dengan posisinya duduk dan melihat detail ekspresi bahagia Mama, Adiknya yang baru saja kemarin mendapat musibah dan tentu saja Fara yang baru kemarin dibully sebegitu parahnya.
Pertunjukan sudah selesai. Para pasien dan keluarganya mulai kembali ke ruang perawatan. Fara dan komunitasnya pun juga mulai beres-beres bersiap untuk pulang.
***
"Tuh kan Dek, bener kata Mama selama ini. Suara adek itu bagus... Kak Fara aja tadi bilang gitu!" ucap Tante Sarah yang kembali memuji suara anak bungsunya itu setelah mereka berada di kamar perawatan VVIP.
Bimo meringiskan bibirnya sambil menatap Mamanya. Sedangkan Reyhan malah memilih membaca majalah dan tidak berkomentar apapun perihal hal tidak penting tersebut.
"Nanti adek bisa jadi penyanyi lho, kayak Afgan, terus jadi populer deh!" Tante Sarah mulai berangan-angan.
"Eh, Kak, sepertinya Fara seumuran sama Kakak deh," ucap Tante Sarah yang masih belum tahu ternyata Fara adalah teman sekelas Reyhan.
"Terus?" respon Reyhan datar sambil terus membaca majalah.
"Yah, kali aja Kakak PDKT sama Fara terus kalian jadian gitu...," ucap Mamanya mulai menghayal tanpa rasa ragu atau bersalah sambil mendekat dan menatap Reyhan yang sibuk membaca majalah.
"Mama jangan ngelantur!" jawab Reyhan singkat.
"Ih, siapa yang ngelantur?" bela Mamanya.
"Kalau Kakak PDKT sama kak Fara, kan nanti Bimo bisa ketemu sama Kak Fara lagi Kak... terus kita bisa nyanyi bareng di rumah...," lanjut bimo membumbuhi kalimat Mamanya sebelumnya.
"Sepertinya kamu sekarang sehat sekali ya?" Repon Reyhan terhadap adik yang baru saja menggodanya itu.
"Kalau begitu, apa kakak udah punya pacar?" lanjut lagi Mamanya sambil tersenyum seperti tanpa dosa.
Bimo mendengar pertanyaan Mamanya dan diam-diam dia tertawa geli.
Reyhan pindah menatap Bimo dan kembali menatap Mamanya. Reyhan melihat senyum menggelitik di bibir Mamanya tersebut dan Reyhan memutuskan keluar mencari udara segar daripada meladeni pertanyaan konyol Mamanya.
Reyhan berdiri dari tempat duduknya. "Reyhan mau cari udara segar dulu ya Ma."
Tanpa mempedulikan persetujuan Mamanya, Reyhan melangkah keluar kamar meninggalkan Mama dan Adiknya yang tertawa geli setelah sukses menggoda Reyhan.
"Gue belum cerita kalau ternyata Fara adalah teman sekelas sama gue aja repon mereka udah gitu, apalagi kalau gue cerita dan gak penting juga kalau gue cerita," gumam Reyhan dalam hati, bersyukur ia belum cerita ke Mama dan Adiknya kalau ternyata Fara adalah teman sekelasnya.
***
Lanjut?
Kalau rame like n komen yes...
Love you
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)
Teen FictionDIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea menyamar sebagai Fara, saudara kembarnya yang lama terpisah, agar bisa mencari tahu alasan bunuh diri d...