Sesampainya di UKS, Dokter membuka perlahan perban anti air Fara yang sudah basah dan terlihat darah segar yang keluar dari lukanya.
Reyhan mengerutkan alisnya berdekatan ketika melihat luka Fara. Sementara itu, Fara tetap dengan ekspresi kesakitannya.
Dokter mulai segera membersihkan luka Fara, mengobatinya dan menutupnya dengan perban anti air.
"Kenapa kamu memaksakan bermain basket?" tanya Dokter tersebut dan Fara hanya terdiam tidak berani menjawab pertanyaan Dokter tersebut.
"Kalau luka sudah dijahit tapi masih keluar darah banyak kayak tadi, itu tandanya tidak baik. Sementara ini kau tidak boleh terlalu memforsir kerja tangan kananmu. Makan, minum teratur dan kau harus kontrol luka 3-5 hari lagi," jelas Dokter pada Fara dan Fara hanya bisa mengangguk karena sadar perbuatannya memang sangat ceroboh.
Bagaimana dia bisa menjadi dokter seperti yang ia cita-citakan kalau dia sendiri tidak bisa memperhatikan kesehatannya sendiri?
"Oh iya, kamu boleh istirahat dulu disini. Saya akan keluar dulu."
Fara mengangguk. "Terima kasih Dok."
Kini Fara hanya berdua saja dengan Reyhan di UKS.
Reyhan menatap Fara. Entah mengapa tatapan itu membuat Fara salah tingkah dan memilih menundukkan wajahnya untuk mengurangi reaksinya itu.
"Kenapa lo maksa tangan lo?" Reyhan memulai pembicaraannya dengan menanyai Fara serius.
Fara memberanikan diri menatap Reyhan. "Reyhan, kamu tahu sendiri Pak Galuh dan Dokter tadi sudah menanyai dan menceramahiku. Apa kamu masih mau melakukan hal yang sama?"
Reyhan memilih tidak menjawab pertanyaan Fara.
"Waktu itu, kenapa kamu bisa tiba-tiba datang?" tanya Fara penasaran.
Reyhan langsung menyadari maksud pertanyaan Fara. "Gue lihat Neza bicara sama lo di kelas, terus pas gue nyetir mobil mau pulang gue lihat lo boncengin si Neza. Gue curiga soalnya itu bukan jalan ke rumah Neza, atau... jangan-jangan rumah lo ada di lorong sepi dan buntu itu? Gak mungkin kan? Jadi gue buntutin kalian," jawab Reyhan.
Fara terdiam dan kembali menundukkan wajahnya entah karena malu atau apa....
Dilain sisi, dia menganggap Reyhan sebagai sumber masalahnya. Disisi lain dia tidak bisa mengelakkan fakta bahwa Reyhan lah yang telah menolongnya saat itu. Saat dia sangat membutuhkan pertolongan.
"Lo... kenapa lo mau aja boncengin si Neza?" tanya Reyhan penasaran pada Fara.
"Dia minta tolong diantarkan pulang."
"Dan lo percaya gitu aja? Lo gak mikir apa? Disini banyak temannya yang lebih dikenalnya, banyak yang punya mobil dan rumahnya se-komplek dengannya? Kenapa dia malah minta tolong lo?" Reyhan terlihat sangat kesal dengan Fara karena percaya dengan Neza.
"Aku tidak punya alasan untuk menolaknya," Fara menjawab pertanyaan Reyhan dengan nada serius.
Setelah menjawab pertanyaan Reyhan, Fara mencoba untuk turun dari tempat tidur, Reyhan pun ingin segera membantunya tapi sebelum tangannya membantu Fara, Fara melebarkan satu telapak tangannya ke arah Reyhan, pertanda dia tidak mau dibantu Reyhan.
Reyhan pun terdiam. Dia merasa dicueki Fara untuk kedua kalinya di hari yang sama.
"Terima kasih ya telah membatuku selama ini," ucap Fara sambil mau keluar dari Ruang UKS meninggalkan Reyhan tapi Reyhan menghentikannya. Reyhan memegangi pergelangan tangan Fara tanpa rasa ragu sedikit pun.
"Begitukah cara lo berterimakasih?" tanya Reyhan pada Fara tegas sambil tetap memegangi pergelangan tangan Fara.
"Reyhan, kamu tau sendiri kan, mereka semua yang menyukaimu tidak menyukaiku. Kamu tau? Aku selalu mendapat masalah dari mereka karena mereka mengira kalau aku selalu mencari perhatianmu," jelas Fara pada Reyhan tentang sikapnya.
"Jadi lo selama ini cari perhatian gue?" tanya Reyhan.
"Maksud kamu?" Fara balik bertanya pada Reyhan, heran karena tentu saja dia merasa tidak pernah sekalipun mencoba untuk mencari perhatian Reyhan.
"Kalau lo gak ngerasa cari perhatian gue, kenapa lo diem? Kenapa lo gak balas perbuatan mereka? Lo pinter, tapi kenapa lo diem aja kayak orang bego?" Reyhan mulai sedikit meninggikan volume suaranya.
Tangan Fara mulai melepaskan perlahan genggaman tangan Reyhan yang berada di pergelangan tangannya sampai tangannya pun terlepas dari tangan Reyhan.
Fara menatap Reyhan dengan tatapan datar. "Hari ini, mereka akan minta maaf padaku," akhirnya Fara menjawab beberapa pertanyaan Reyhan tersebut.
Reyhan berusaha menutupi keterkejutannya mendengar jawaban Fara.
Jadi Fara sudah merencanakan sesuatu? Rencana apa yang telah diambil Fara? Bagaimana Fara bisa bicara seyakin itu? Apa Fara yang terkenal cupu dan pendiam tersebut telah berubah menjadi pemberani setelah kejadian yang menimpanya tempo hari?
"Apa lo... ingin gue jadi saksi lo?" tanya Reyhan berusaha memahami rencana Fara.
"Tanpa kesaksian dari kamu. Reyhan," jawab Fara datar tapi terlihat sangat serius sebelum ia meninggalkan Reyhan sendirian di UKS.
Reyhan terdiam di UKS sendirian. Banyak pikiran yang lalu-lalang di otaknya. Dia sangat penasaran dengan rencana Fara yang bahkan tidak membutuhkan kesaksiannya untuk membuat geng Three Lovers dan Neza minta maaf padanya.
***
Gaes....like dan komen yukk..
Semakin banyak komen, bakal makin cepat up nya ya...
Love you
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)
Teen FictionDIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea menyamar sebagai Fara, saudara kembarnya yang lama terpisah, agar bisa mencari tahu alasan bunuh diri d...