Jam menunjukkan pukul 19.35 WIB, Fara sudah terduduk di depan meja belajarnya. Dari wajahnya ia terlihat sedang membaca dengan serius buku Matematika di depannya.
Tiba-tiba ponselnya bergetar. Fara melihat ponselnya dan segera mengangkatnya dengan semangat.
"Halo?"
"Halo, Gita!"
"Rea... I miss you...!"
"Me too... Oh, iya, sorry ya tadi pagi gue nggak sempet jawab telepon lo, soalnya tadi gue nggak sengaja nambrak orang."
"Oke, oke, nggak apa apa kok. Santai aja. Gimana sekolah lo yang baru?"
"Bagus, lebih bagus dari sebelumnya malah," jawab Fara sambil terkekeh dan merebahkan tubuhnya ke kasur.
"Eh, lo jangan bercanda ya?" tanya Gita tidak percaya.
"Gue emang nggak bercanda kok, emang sekolah baru gue lebih bagus."
"Syukur deh kalau gitu. Eh, terus lo jadi merealisasikan ide gila lo itu nggak?"
" Ya, iyalah, Git!"
"What! Are you kidding me? Terus lo nggak dibully di kelas?"
"Hahaha... jelas dibully lah!" Jawab Fara lalu melanjutkan tawanya. Sambil tetap menelepon ia mengubah posisi tubuhnya dengan menyandarkan kedua kakinya di tembok.
"Gila lo, Re!"
"Hahaha... lo jangan ngetawain gue kalau nanti lo mampir ke sini ya! Oh iya, satu lagi, mulai sekarang jangan panggil aku REA tapi FARA," jelas Fara sambil tersenyum lebar.
"What! Lelucon macam apa ini, Re? Lo ngubah nama panggilan lo juga?" Gita bertambah kaget dan heran.
"Ya kalau dibilang ganti ya nggak juga, sih, Git. Kan nama gue emang 'Faradilla Andrea' ada Faranya, hehe," bela Fara.
"Hahaha! Gue nggak habis pikir Re! Oke, oke, tapi kalau nelepon kayak gini gue tetep boleh kan panggil lo Rea? Ngomong-ngomong, gue jadi makin penasaran, sekarang lo harus ngirim foto penampilan terbaru lo itu ke gue. Cepet!" pinta Gita penasaran.
"Yaelah, udah malam. Besok aja pas gue udah pake kostum sekolah."
"Emang penampilan lo kayak gimana, sih? Ayo cepet ceritain!"
"Ngotot banget sih lo!Gue pake kacamata besar tebal dan rambut gue selalu gue ikat kebelakang, baju sekolah juga gue rapi sampe semua kancingnya berbaris rapat. Oh iya, gue juga pake motor dan helm jadul gitu."
"Hahaha... sumpah, gila bener lo Re. Gue bayangin aja udah ngakak!"
Fara tersenyum mendengar jawaban temannya yang sudah bisa ia tebak itu. "Ya sama. Mereka juga ngakak lihat gue!"
"Oh iya, jadi gimana ceritanya sampe lo bisa dibully?"
"Gue juga heran Git, lo tahu, pas gue mau masuk kelas untuk perkenalan, gue kesandung sama kaki gue sendiri sampe gue jatuh ke lantai kelas coba!"
"What! Hahaha... lo gimana, sih, Re, kalau niat jadi orang culun jangan keterlaluan dong! Jangan sampai nyakiti diri sendiri!" terdengar suara Gita menahan geli.
"Gila lo! Ngapain gue pura-pura jatuh? Itu jatuh beneran kali. Lo juga harus tahu, gue punya julukan baru di sekolah!"
"Culun?"
"Yoi. Mereka manggil gue, cupu. Hahaha!"
"Hahaha... baru dua hari lo masuk ke sekolah udah dilantik dan dapat gelar itu, Re? Hebat, lo!"
"Diem, lo!"
"Terus? Terus?"
Fara berpikir sejenak. Tak mungkin dia menceritakan kejadian memalukan waktu dia jatuh terduduk di pangkuan Reyhan, anak terpopuler di sekolahnya. Lalu ia melanjutkan dengan kisah yang lain, "Di sana ada geng aneh dan setiap kata yang keluar dari mulut mereka itu semua omong kosong! Namanya Three Lovers, gue muak banget sama itu geng! Kayaknya mereka nggak segan-segan pake kekerasan kalau mau. Gila nggak sih?" urai Fara.
"Kalaupun ada geng kayak gitu, masa seorang Rea nggak berani, sih?"
"Lo lupa kalau nama gue sekarang Fara? Kayaknya mereka juga suka main kroyok, jadi gue harus ekstra hati-hati... Gue di sana sendirian, Git!"
"Kroyok? Parah! Hmm, terus pasti banyak cowok ganteng lah di sana, yang paling ganteng siapa namanya, Re? Jangan bilang lo nggak tahu namanya!"
Seketika Fara teringat kejadian memalukan bersama Reyhan, dan kata-katageng Three Lovers kalau Reyhan adalah cowok terpopuler di sekolah.
"Hey, Re, lo masih di sana kan?" tanya Gita yang merasa tidak ada jawaban dari temannya.
"Eh, iya gue denger...."
"Hayo!Lo diam pasti ada cowok di pikiran lo, kan, dan jangan-jangan lo terpesona sama cowok itu, ya?" goda Gita menebak pikiran Fara.
"Gila lo! Gue baru dua hari di sekolah baru!" ucap Fara tidak terima.
"Ya, kali aja lo-" belum sempat Gita meneruskan kalimatnya, Fara langsung menyahut,
"Udah, udah, udah malam. Gue mau belajar, besok ada ulangan Matematika," ujar Fara asal sambil bangkit dari kasurnya terdengar sedikit ngambek.
"Yaelah... gitu doang kok lo ngambek gitu, sih, Re. Sorry deh...."
Fara menghela napas panjang. Dia sebenarnya hanya tidak mau bercerita tentang Reyhan karena menurutnya kejadian tersebut sangat memalukan. Ia takut Gita akan semakin mengoloknya. Tetapi Fara juga teringat bagaimana Reyhan menyelamatkannya dari teror geng Three Lovers.
"Iya, gue nggak ngambek kok sayang, tapi emang besok gue ada ulangan nih. Besok gue ceritain lagi, deh, dan gue akan kirim foto terbaru gue."
"Oke, gue tunggu, Re. Sepertinya malam ini gue bakal mimpiin lo deh, Re, saking penasarannya gue sama lo sekarang. Oh iya, dapat salam dari Sita dan Rosa tadi."
"Hahahah, yup, kangen juga gue sama mereka. Nitip salam gue juga buat mereka, ya, Git!"
"Of course!" Setelah menutup telponnya, Fara kembali melanjutkan belajarnya.
Lo? GUE? REA?
Sebenarnya apa ini????
Penasaran gak guysss?
Baca lanjutannya ya...
Jangan lupa klik bintang yaaa
Love youuu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)
Teen FictionDIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea menyamar sebagai Fara, saudara kembarnya yang lama terpisah, agar bisa mencari tahu alasan bunuh diri d...