"Hah? Cuma gitu doang? Itu sih bukan hukuma Re... yah, setidaknya lo ngasih hukuman yang sama lah dengan geng gila itu!" ucap Sita yang sedang bicara dengan Fara di telfon.
"Gue tau Sit, tapi si Neza itu barusan pertama ngasih gara-gara ke gue, dia juga di kelas gak sok-sok an kayak geng TL itu yang buat gue enek terus di sekolah. Neza juga termasuk anak yang pintar dan pendiam, gak pernah ganggu anak-anak lain kecuali ke gue yang waktu itu. Jadi gue pikir, gue akan nakutin dan buat dia sadar hal bodoh apa yang sebenarnya dia lakuin."
"Yah, setidaknya dia sudah tau lawannya itu siapa... hmm, Tapi, geng TL? Three Lovers?"
"Tahu Lontong...."
"What?! Hahaha...," sepertinya Sita tidak bisa menahan tawanya di telfon.
"Iya, semua orang sepertinya udah menurunkan jabatannya jadi geng Tahu Lontong," jawab Fara yang sedang duduk di kursi depan meja belajar sambil tersenyum lebar.
"Eh, Re, tapi gimana bisa lo dapat bukti sebegitu banyaknya hanya dalam waktu 2 hari?" Sita mulai bertanya serius.
Fara tersenyum kecil sebelum menjawab. "Hmm... waktu itu sebelum mereka ngolesin muka gue sama cairan kotor itu, gue lihat ada sebuah kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi, jadi waktu itu otomastis gue senyum dong.., eh malah geng TL itu tanya gue, ngapain gue senyum-senyum, hahaha...."
"Otak lo emang cepet banget kalau ngerespon Re, meski dalam keadaan gitu, lo tetep bisa mikir nyari sesuatu yang bisa bantu lo... Terus, kemaren lo juga bilang kalau lo punya bukti lain?"
"Iya, tentu. Lo inget kan, waktu gue cerita si Neza itu beberapa kali nampar gue dan dan mereka juga ngolesin cairan kotor itu ke muka gue ditambah lagi paku karatan yang jadi'in lengan gue terluka..."
"Iya gue ingat, terus?"
"Ya, waktu gue ke klinik beauty untuk bersihin luka dan badan gue, tapi sebelum itu gue tersadar, kalau gue bersihin sekarang bukti-bukti akan berkurang, jadi gue minta sama dokter untuk melakukan visum ke tubuh gue. Gue juga nelfon Om Rudi, Kapolsek setempat yang kebetulan kenal dengan Papa gue. Gue minta Om Rudi datang ke klinik beauty, lihat sendiri keadaan gue dan memeriksa sidik jari siapa saja yang ada di wajah dan pakaian gue waktu itu.
Selain adanya CCTV di sekitar lokasi kejadian, gue juga cerita kalau lengan gue kena paku karatan yang ada di lokasi kejadian, dan gue juga bisa pasti'in darah gue masih menempel di paku tersebut. Jadi gue minta dilakukan tes DNA darah yang ada di paku tersebut supaya menjadi bukti pendukung. Setelah semua itu dilakukan baru gue bisa tenang."
"Hebat bener lo Re! Salut gue, lo begitu cekatan, kalau gitu gue yakin, lo bisa jadi Jaksa atau Pengacara yang handal nanti...."
Fara tersenyum kembali mendengar pujian dari temannya tersebut. "hmm... lo tau kan cita-cita gue jadi apa... gue masih pengen jadi Dokter."
"That's nice too... hmm... tapi Re, Jadi, Om Irul udah tau kalau lo anaknya Om Herman?"
"He'em."
"Terus?"
"Awalnya rencana gue cuma pengen geng TL itu ngakuin kesalahan dan minta maaf sama gue di depan kelas aja. Jadi gue kirim salinan rekaman CCTV ke Amel. Tapi setelah gue kirimin video itu, dia malah ngancam gue dan nyombongin Papanya yang kerja disana lah, yang jadi donatur lah, yang ini lah, yang itu lah... gue jadi tambah enek sama dia... jadi gue minta bantuan juga lah sama Papa gue... ternyata Papa gue juga udah diam-diam ngelacak sendiri siapa orang tua geng TL sebenarnya, dan ternyata Papanya Amel itu masih bawahan Papa gue, Om Irul itu salah satu manager di salah satu perusahan Papa gue. Terus Papa gue marah-marah dan ngancam Om Irul deh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)
Genç KurguDIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https://www.vidio.com/watch/7553656-ep-01-namaku-rea *** Rea menyamar sebagai Fara, saudara kembarnya yang lama terpisah, agar bisa mencari tahu alasan bunuh diri d...