Part 36: ⭐Ambisi yang besar⭐

38.6K 2.6K 135
                                    

GALANG POV

Para koruptor masih mengira Qonita lah hacker nya, it's okey no problem, selama itu bikin Qonita aman.

Gue akan menyamar jadi Qonita dan menjebak para koruptor itu. Ada empat koruptor, dua lagi masih belum diketahui, yang dua itu juga harus tertangkap, tapi siapa mereka?

Gue coba masuk lagi ke komputernya Pak Tama, buat ngasih ancaman ke dia, dengan bukti rekaman ini.

Ternyata dia masih on, itu bagus! Gue langsung masuk ke komputernya dan langsung muterin rekaman itu. Gue rasa sekarang dia lagi dengerin rekamannya.

Tak lama dia mulai mengetik, "apa-apaan kamu? Ternyata kamu merekam?"

"Iya, saya kan pintar,"

"Lalu apa maksud kamu? Bukankah kamu sudah mau menerima kesepakatan dari saya,"

"Iya tapi rasanya tidak cukup, kalau saya hanya mendapatkan beasiswa, sementara kalian para koruptor mendapatkan hasil yang lebih besar,"

"Jadi maksud kamu?"

"Saya juga mau uang,"

"Ternyata kamu juga rakus dan serakah kan!"

"Besok datanglah ke gedung R-3, bersama semua para koruptor,"

"Maksud kamu?"

"Saya tahu, yang korupsi itu bukan anda saja, saya tahu ke empat-empatnya, jika anda ingin saya tutup mulut, besok datanglah dengan formasi lengkap, dan membawa uang,"

"Gila kamu!"

"Pokoknya saya tunggu! Kalau tidak datang dengan formasi lengkap, maka siap-siaplah saya kan menyebar rekaman ini,"

"Jadi kamu sedang mengancam saya?"

"Anggap saja begitu,"

"Berani sekali kamu,"

"Ikuti saja apa mau saya, dengan begitu kita damai,"

"Kamu tidak takut masuk penjara? Kamu pikir, kamu saja yang bisa mengancam, saya juga punya bukti kalau kamu hacker nya,"

"Saya tidak takut, kalau pun harus di penjara saya tidak takut! Sudah jangan terus mengancam saya, datanglah besok dengan semua para koruptor, saya tunggu di jam istirahat,"

Apa mereka bakal datang? Ya mereka harus datang! Dan gue bakal masang cctv di sana.

Gue merekam video percakapan gue tadi dengan Pak Tama, videonya gue kirim ke Bapak direktur. Bapak direktur langsung melaporkan pada polisi dan besok para koruptor akan habis.

Di pagi buta, gue datang ke sekolah bersama Bapak direktur buat masang cctv di gedung R-3,  kami juga ditemani beberapa polisi yang menyamar jadi tukang bangunan, berhubung sekolah ini masih ada bangunan yang masih dalam proses pembangunan.

Di salah satu ruangan gedung R-3, beberapa polisi sudah bersiap siaga, mereka melihat video yang terekam dalam cctv, kalau-kalau para koruptor melakukan kekerasan pada Qonita, bisa langsung bertindak ataupun kalau sudah terbukti jelas mereka mengiyakan korupsi mereka, dengan formasi lengkap mereka, mereka dengan mudah bisa tertangkap.

Keren kan ide gue!!!

Gue udah berhasil ngomong ke Qonita agar dia mau menemui para koruptor itu, tanpa rasa takut dan tegang, jadi gue ngomong kalau mereka mau taubat dan minta maaf.

Sebenarnya gue khawatir, mereka melakukan kekerasan sama Qonita. Awas aja kalau mereka sampai melakukan kekerasan lagi, gue gak akan diam aja.

Selama Qonita berdialog dengan para koruptor, gue nonton dia sama polisi juga di lantai dua, tepatnya di ruangan yang tertutup.

School Scandal ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang