Part 49 : Biarkan semua berjalan sesuai rencana Allah..

36K 2.4K 65
                                    

Galang POV

Gue harus nyari Qonita kemana? Bener-bener ya mereka keterlaluan! Ngajak Qonita kerja kelompok jauh-jauh amat.

Coba gue telepon si Jojo dulu, barangkali ada perkembangan tentang keberadaan Qonita?

"Hallo, Jo.." sahut gue.

"Kenapa lang?"

"Lo udah ada kabar dari Qonita?" Tanya gue panik.

"Belum lang, tadi pas gue tanya dia masih dimana, katanya dia baru sampai jalan merdeka, abis itu langsung gak ada kabar lagi dan hp nya jadi gak aktif."

"Dia naik apa ke sana?"

"Gak tau lang, kayakanya angkot."

"Kenapa lo gak bareng sama dia aja dari sekolah? Lo ikutin angkotnya dari belakang harusnya!!!"

"Tadi kan ustadzah mau pulang ke asrama dulu buat ganti baju, ya gue duluan."

"Harusnya lo tungguin aja!!! Apalagi ke rumah lo kan kalau pake angkot, dua kali naik angkot, kalau Qonita kesasar gimana?"

"Iya lang, gue juga khawatir soalnya di jalan merdeka itu kan suka banyak perampokan, penculikan dan kemaksiatan lainnya, gue jadi takut ustadzah kenapa-napa."

Oh iya bener, itu jalan yang banyak kasus kriminal di sana.

"Lo gimana, lain kali jangan ngajak Qonita kerja kelompok jauh-jauh!!!!"

Gue emosi astaghfirullah hal adzim...

"Ya udah sekarang lo cari Qonita,  harus ketemu pokoknya!!!" Gertak gue dan langsung menutup teleponnya.

Gue tambah panik. Tenang-tenang, Qonita orang baik, pasti Allah melindungi.

Ya Allah.. apakah hamba berdosa kalau hamba kayak gini? Terus hamba harus gimana?

Gue tanya dulu Pak ustadzh aja deh. Gue keluarin ponsel gue dari saku celana gue, gue langusng menuju nomor pak ustadz.

"Assalammu'alaykum pak.."

"Wa'alaykumussalam.. iya ada apa lang?"

"Pak temen saya yang kemarin saya ceritain ilang pak, kalau saya nayri dia gak apa-apa kan?"

"Temen kamu yag mana maksdunya?"

"Yang perempuan pak, yang saya sukai."

"Kenapa bisa ilang begitu?"

"Gak tahu pak, yang jelas dia bukan orang sini dan dia pasti gak tahu daerah-daerah sini, dihubungi gak aktif dan sampai sekrang katanya masih gak ada kabar, kalau saya ikutan nyari gak apa-apa kan?"

"Asal kamu bisa meluruskan niat kamu saja, kamu hanya membantu mencari. Bukan mencari-cari kesempatan!"

"Iya pak insya Allah, makasih pak, wassalamu'alaykum.."

"Wa'alaykumussalam.."

Gue tutup teleponnya dan gue masukin lagi ponsel gue ke saku celana gue lagi. Sekarang, gue harus ke jalan merdeka, gimana kalau Qonita beneran ada di sana, dan kenapa-kenapa?

Gue segera keluar, ngeluarin motor gede gue dan berangkat.

Dengan kecepatan kilat, gue sampai juga di jalan merdeka, tapi dimana nya? Kan jalan merdeka itu panjang banget.

Tiba-tiba aja ponsel gue berdering, gue keluarin dulu ponsel dari saku celana gue, gue lihat itu dari si Imin. Gue langsung angkat.

"Lang, kita nemuin bukunya ustadzah di taman balai indah."

School Scandal ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang