Part 37: ✍Ayo belajar!!!✍

36.1K 2.6K 85
                                    

Aku melanjutkan langkahku keluar dari kantin ini, sementara Galang malah masuk ke kantin. Perasaan apa ini? Kenapa aku merasa tidak enak padanya?

"Apa yang lo lakuin sama dia?" Pertanyaan Galang membuat langkahku terhenti, yang baru saja sampai di pintu keluar kantin.

"Gue gak ngelakuin apa-apa kok," aku mengarahkan sedikit wajahku ke arah Galang dan Seli yang sedang bercakap-cakap, lalu aku bergeser ke pinggir pintu yang tersekat tembok, sehingga mereka tidak bisa melihatku, namun suara mereka masih terdengar.

"Lo tadi ngelabrak dia kan?" Tanya Galang, dengan nada yang tinggi. Aku hanya mendengar di balik tembok.

"Ngelabrak? Enggak?"

"Terus apa maksud lo, Nyuruh dia robek foto gue?"

"Gak ada maksud apa-apa, Kenapa sih lo marah-marah gini?"

"Jangan pernah ganggu dia!"

"Emangnya kenapa? Lo suka sama dia?"

"Bukan urusan lo!"

"Kenapa sih, lo gak pernah lihat gue? Padahal gue selalu merhatiin lo, kenapa lo malah belain terus dan perhatiin terus, cewek cupu, kampungan, so alim dan so suci kayak dia?"

Apa maksud Seli bicara seperti itu tentangku?

Braakkk!!!

Sepertinya Galang memukul meja.

"Jaga mulut lo!" Bentak Galang. Apa yang akan Galang lakukan? Dia tidak akan melakukan kekerasan pada perempuan kan? Aku sedikit mengintip untuk memastikan keadaan, "cewek yang begitu menjaga kehormatannya, lo bilang so alim? Lo bilang so suci? Lo gak lihat diri lo sendiri?" Kata Galang dengan membentak.

Galang membelaku sampai sebegitunya? Kenapa? Aku kembali bersembunyi.

"Terus aja lo belain dia, lo gak pernah ngerti perasaan gue, selama setahun lebih gue suka sama lo secara diam-diam, tapi lo gak pernah nyadar itu,"

Seli suka sama Galang? Astaghfirullah, apa yang aku lakukan? Kenapa aku malah menguping urusan pribadi orang?

Lebh baik aku pergi saja, aku beranjak menuju kelasku. Aku rasa Galang tidak mungkin melakukan kekerasan pada perempuan. Tapi kenapa aku malah ingin tahu apa yang mereka lakukan? Astaghfirullah..

Aku sampai di kelas, ternyata yang lain masih di luar kelas. Apa Zaphika juga masih di kamar mandi? Aku pun duduk di bangkuku.

Pikiranku masih memikirkan kejadian tadi, apa yang sekarang Galang dan Seli lakukan? Aku sudah merobek foto Galang, apakah dia sakit hati? Atau biasa saja?

Untuk apa aku memikirkan ini? Sudah-sudah! Aku harus mengalihkan pikiranku, dengan? Membaca Al-Qur'an. Aku mengeluarkan Al-Quran  dari tasku. Lalu membacanya.

Tak lama bel masuk istirahat berbunyi, semua teman-teman kelasku masuk, namun Galang tidak ada. Zaphika masuk dengan berlari-lari.

"Qonita, gue nyari-nyari Lo ke kantin tapi lo di sini," sahutnya, sambil duduk ke kursinya.

"Iya maaf tadi aku duluan ke kelas," kataku. Tiba-tiba Pak Umar datang.

"Selamat siang semua,.." sapanya, sambil duduk di kursinya.

"Siang Pak," jawab seluruh murid. Pak Umar sudah datang, tapi meja Galang masih kosong, kemana dia?

"Mana KM?" Tanya pak Umar.

Semua saling melihat satu sama lain. Galang tadi bersama Seli, apakah sekarang mereka masih bersama? Apa yang mereka lakukan?

"Masih di luar Pak" jawab Tukimin.

School Scandal ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang