14

26 2 0
                                    

"Selamat pagi anak-anak" ucap bu siti, guru matematika.

"Pagi bu" jawab semua siswa.

"Baiklah, saya akan memberitahu kalian kalau di kelas ini ada siswa baru"

"Silahkan masuk nak"

Alan memasuki kelas A dengan santai. Dirinya mendapatkan tatapan kagum dari semua cewek.

"Wah ganteng banget"

"Astaga bang"

"Gila cakep bener"

"YaAllah bang, gue nikahin lo sekarang"

"Bening banget"

Banyak sekali ucapan-ucapan kagum memuja kegantengan alan.

"Loh alan?" ucap nayra kegirangan.

"Silahkan perkenalan nak" ucap bu siti.

"Perkenalkan nama saya Alan, semoga kalian senang berteman dengan saya" ucap alan dengan senyumannya yang unch menggoda kaum hawa disekitarnya.

"Baiklah duduk disebelah gadis itu nak" suruh bu siti menunjuk nayra

"Hei alan, sini duduk" ucap nayra melambaikan tangan.

Bagas kesal melihat reaksi nayra yang menyambut alan seperti itu.

"Apaan sih, biasa aja kali" sindir bagas.

Nayra hanya melirik sekilas ke arah bagas. Nayra tak peduli dengan ocehan bagas dan membiarkan alan duduk disebelahnya.

"Alan, apa kabar lo" tanya nayra ramah.

"Hai nay, baik. Lo sendiri?" jawab alan santai.

"Baik juga, semoga lo betah ya sekolah disini" ucap nayra tersenyum.

"Ya gue betah lah, apalagi deket lo" batin alan.

"Iya nay amin aja" jawab alan.

Bel istirahat berbunyi, alan berniat mengajak nayra ke kantin bersama.

"Nay ayo ke kantin" ajak alan dengan wajah sumringahnya.

"Ayo" ucap nayra lalu berdiri.

"Eh nay!" panggil bagas tiba-tiba.

Nayra tak berniat untuk menoleh. Ia hanya berjalan menganggap panggilan itu tidak ada.

"Eh nay itu dipanggil bagas" ucap alan.

"Biarin aja, ayo ke kantin" ajak nayra lalu menggandeng tangan alan tanpa sadar.

"Pegangan tangan? Sebenarnya hubungan kalian apa sih" ucap bagas lirih.

Nayra dan alan berjalan beiringan menuju kantin. Tak sadar nayra masih menggandeng tangan alan.

"Nay" panggil alan pelan

"Apa?" jawab nayra santai

"Emang lo suka banget ya nggandeng tangan gue?" tanya alan hati-hati

"Astaga, maaf lan" ucap nayra malu, langsung saja ia melepas genggamannya

"Gak apa kok santai aja" jawab alan

"Oh ya, kenapa lo gak nyahut waktu dipanggil bagas?" tanya alan penasaran

"Gak papa, lagi males aja" jawab nayra santai

Alan hanya menganggukan kepalanya. Ia tak mau tahu lebih dalam tentang bagas dan nayra karena tujuan utama kesini adalah mendapatkan cinta nayra.

"Lo pesen apa?" tanya alan saat mereka di kantin dan memilih meja makan

"Nasgor sama es teh" jawab nayra lalu duduk

"Oke tunggu disini" ucap alan lalu menuju penjual makanan

Setelah makanan datang, mereka makan berdua dengan sesekali bercanda tawa. Nayra merasakan hal yang sama saat dirinya dekat dengan adnan.

"Gue tahu, gue egois. Gue ngerasa nyaman karena lo gue anggep adnan, bukan alan. Maafin gue lan" batin nayra

"Eh nay, lo suka baca buku gak?" tanya alan sambil mengunyah makanannya

"Suka suka aja sih" jawab nayra bingung

"Hm, gimana kalau nanti lo ikut gue ke gramedia?" tawar alan

"Boleh juga" jawab nayra

"Kenapa mereka deket banget sih!" gerutu bagas saat melihat mereka di kantin

Setelah bel pulang, nayra dan alan segera bersiap untuk ke gramedia. Bagas yang melihat mereka terburu-buru ingin menanyakan kepada nayra kemana mereka akan pergi, namun melihat respon nayra seperti tadi ia mengurungkan niatnya dan memilih diam.

Nayra dan alan menuju parkiran, alan mengeluarkan motor ninjanya yang ia parkir dan setelah siap ia menawarkan tumpangan kepada nayra.

"Nay, ayo naik!" perintah alan kepada nayra agar menaiki motor ninjanya.

"Tapi gue bawa motor sendiri lan" jawab nayra

"Yaudah lo ikutin gue dari belakang" ucap alan

"Oke bentar" balas nayra lalu mengeluarkan motornya dari parkiran dan memasang helm bogo warna pink kesukaannya

Sekitar 30 menit, mereka sudah sampai di gramedia. Mereka berjalan beriringan melewati setiap rak buku, sesekali berhenti untuk melihat-lihat.

"Ini bagus" ucap alan saat mengambil buku novel bergenre horor

"Ih horor, gue gasuka" timpal nayra

"Ini nih bagus" ucap nayra saat ia menunjukkan sebuah novel bergenre teen fiction

"Cih anak remaja" balas alan mengejek

"Ya bagus dong" ucap nayra sambil melihat-lihat isi buku itu

"Yaudah kalau lo udah milih buku langsung ke kasir aja" perintah alan

"Iya" jawab nayra

Tiba-tiba nayra teringat disaat dirinya dengan adnan membeli buku di toko yang sama ia datangi sekarang dengan alan. Tak dapat dipungkiri, semua sifat dan perilaku alan sama persis dengan adnan membuat nayra nyaman pada keduanya

"Gue rindu lo nan, rindu kenangan kita. Gue tahu lama kelamaan gue sadar kalau gue pasti suka sama alan karena dia mirip sama lo" batin nayra sedih

"Udah nemu? Ayo ke kasir" ajak alan

"Ah iya ayo" balas nayra tersenyum

Setelah mereka dari gramedia, nayra memutuskan untuk pulang duluan mengingat hari sudah semakin sore.

"Lan, gue balik dulu yah udah sore" pamit nayra pada alan

"Iya hati-hati nay" ucap alan lalu melambaikan tangannya kepada nayra

Setelah itu nayra segera menuju parkiran dan melesat dengan kecepatan sedang untuk menuju rumahnya.

Love In JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang