Adnan dan nayra masih tak sadarkan diri. Keluarganya masih setia menunggu mereka siuman.
"Erghhh" ucap nayra mengerang kesakitan.
Indah memberitahu nayra untuk tidak banyak bergerak dulu.
"Ini dimana? Kamu siapa?" tanya nayra tak bersalah.
Indah mendengar respon nayra hanya bisa menahan tangis. Ia harus sabar dan membantu nayra untuk cepat pulih.
"Kamu di rumah sakit. Aku mamamu" jawab indah serak.
Nayra hanya mengangguk pasrah, ia memaksakan untuk mengingat malah membuat kepalanya menjadi sakit.
Nayra kembali tidur dan memejamkan matanya.
Sedangkan adnan sudah siuman, namun ia terlihat linglung dan pandangannya kosong. Sonya hanya bisa menghela nafas melihat kondisi anaknya itu. Mau tidak mau, adnan harus mendapat perawatan medis dan terapi kejiwaan secara intensif untuk mengembalikan psikomotor otaknya.
_________3 bulan berlalu
Nayra sudah ingat semuanya. Namun ia belum bertemu dengan adnan sama sekali. Indah, memberitahu bahwa adnan sudah meninggal. Ia terpaksa melaukannya karena tak ingin nayra shock mendengarnya.
Nayra mengalami trauma, ia juga sempat bersedih berlarut-larut. Semenjak itulah ia menjadi wanita yang ketus dan tertutup kepada orang yang tak dikenalnya.
*flashback off.
"Tapi masa iya dia? Ah mungkin salah orang aja kali ya" batin nayra sambil menunggu pesanannya datang.
"Permisi, ini pesanan anda selamat menikmati" ucap pelayan itu.
"Arigato" ucap asyifa ramah.
Nayra masih terdiam mencerna kejadian barusan.
"Dek, kok bengong" tegur yuda.
"Ah nggak kak" jawab nayra sedikit terkejut.
Saat memakan makanan, nayra samar-samar mendengar pria itu mengucapkan nama adnan.
Nayra bingung.
"Masa iya dia adnan? Tapi kan dia udah gak ada" batin nayra heran.
Setelah menghabiskan semua makanan, nayra berniat untuk mencari tahu dengan sengaja ia berdiri dengan membawa gelas berisi minuman lalu pura-pura tersandung hingga air itu tumpah ke baju pria itu.
"Ah maafkan saya" ucap nayra sambil berusaha membersihkan pakaian pria itu.
Nayra memperhatikan wajahnya lekat. Benar-benar mirip sekali dengan adnan. Tapi ini masih diluar dugaan nayra.
"Astaga dia kok mirip pacarnya adnan?" batin pria itu.
Pria itu adalah alan. Kembar identik dengan adnan yang sangat sulit dilihat perbedaannya.
Alan masih kaget dengan situasi ini. Hingga nayra membuka suara.
"Mari ikut saya ke toilet atau ruang ganti, biar saya bersihkan" tawar nayra sopan.
"Hm kak yuda sama kak asyifa duluan aja ya aku ada urusan" ucap nayra terburu-buru.
Alan terpaksa mengikutinya karena tidak mungkin ia pulang menggunakan baju yang kotor dan basah.
"Tolong lepas jaket anda biar saya bersihkan dahulu dengan tisu untuk sementara" perintah nayra sopan.
Alan melepas jaketnya dan membiarkan nayra untuk membersihkannya.
Nayra terus saja memperhatikan wajah alan dengan intens sambil membersihkan jaketnya.
"Kenapa kau melihatku seperti itu?" tanya alan risih.
"Maaf kau mirip seperti kekasihku dulu, adnan namanya. Persis sekali seperti dirimu. Tapi dia meninggal karena kecelakaan bersamaku waktu kami pulang dari nonton bioskop" jelas nayra sedikit kecewa mengingat kejadian itu.
Dan dugaan alan benar. Nayra adalah kekasih dari kembarannya.
"Maaf tapi sebenarnya adnan tidak meninggal, dia memang di karantina selama setahun di rumah sakit jiwa disini dan tidak boleh ada yang tahu kecuali keluarga" batin alan berkecamuk.
"Oh" alan hanya bersikap seperti tak tahu apa-apa.
"Maaf ini jaketmu," ucap nayra sambil memberikan jaket bomber itu kepada alan.
"Perkenalkan namaku alan" ucap alan sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan
"Ah nayra" jawab nayra membalas uluran tangan alan.
"Senang berkenalan denganmu, bolehkah aku meminta nomor ponselmu?" tanya alan
"Ah boleh bisa kau berikan ponselmu?" pinta nayra dengan suara khasnya.
"Ini" ucap alan sambil memberikan ponselnya.
Setelah memasukkan kontaknya ke ponsel alan, nayra meminta izin untuk pulang duluan.
"Maaf kalau gitu saya pulang dulu" ucap nayra dengan menunduk.
"Mari saya antar" tawar alan.
"Tidak usah, saya bisa sendiri" tolak nayra halus.
"Tolong terimalah tawaranku nayra" ucap alan memohon.
"Baiklah terima kasih" ucap nayra pasrah.
"Di hotel mana kau tinggal?" tanya alan sambil fokus menyetir.
"Di dekat sini," jawab nayra santai
"Ah sudah sampai, di depan perempatan itu" tunjuk nayra pada bangunan hotel yang ia tempati
"Baiklah, sudah sampai" ucap alan sambil memarkirkan mobilnya
"Terimakasih alan, baiklah aku pergi dulu. Selamat malam" pamit nayra dan melepasjan seatbeltnya
"Selamat malam" jawab alan tersenyum
Nayra turun dari mobil dan melambaikan tangannya kepada alan saat alan menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata-rata menjauhi hotel yang nayra tempati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Japan
Ficção AdolescenteLihatlah kisah cinta segiempat antara nayra dengan adnan, alan, dan bagas. #TEENFICTION #SCHOOLLIFE #173teenagers #566relationship #952schoollife cover mix pict by pinterest