29

16 0 0
                                    

Matahari bersinar pada pagi hari, sinarnya menyeruak memaksa masuk ke dalam celah-celah jendela kamar nayra.

Nayra beberapa kali mengerjapkan matanya. Menyesuaikan cahaya yang masuk ia mengumpulkan kesadarannya di tepi ranjang.

Nayra menguncir rambutnya dan segera menuju kamar mandi. Ia berjalan gontai dengan matanya yang sayu.

Setelah bersiap, nayra segera memakai pakaiannya dilemari dan berdandan seadanya.

Membiarkan rambutnya yang terurai indah yang berwarna pirang gelap itu dengan sedikit ikal dibawahnya. Selain itu ia menambahkan bandana berwarna peach, kecantikannya semakin terlihat natural.

Entah kenapa nayra setelah lulus SMA lebih memperhatikan penampilannya. Mulai dari kulit, wajah, hingga pakaiannya yang berubah drastis. Yang dulu hanya memakai jeans dan kemeja, sekarang lebih suka memakai dress dipadu mantel dengan sepatu boots dengan sedikit heels.

Mantel maroon menjadi kesukaannya. Cuaca hari ini sedikit cerah namun hawanya tetap dingin.

Nayra sudah siap menuju kampus, tak lupa ia memakai tas ranselnya yang berukuran sedang itu.

Nayra menuju lantai bawah untuk sarapan bersama paman dan bibinya. Pembantunya telah menyiapkan beberapa menu untuk pagi ini.

"Nayra pulang jam berapa?" tanya tante sambil membawa beberapa piring

"Kenapa tante?" jawab nayra bersiap duduk

"Kalau gak sibuk sih anterin tante ke butik langganan, ada acara pernikahan buat minggu depan"

"Hm bisa kayaknya, sorean" jawab nayra santai

"Yaudah nih piringnya" ucap tante sambil memberikan piring kepada nayra

*****

Nayra berjalan santai menyusuri gedung kampusnya. Sambil melihat kanan kiri dengan pemandangan khas bunga sakura dan buliran embun dipagi hari.

Nayra terkagum-kagum melihatnya. Tak henti-hentinya ia tersenyum memperlihatkan giginya yang lucu itu.

"Sendirian aja?" ucap bagas yang entah darimana datangnya

"Gini nih, kebiasaan ngagetin orang mulu" jawab nayra kesal

"Yah maaf" jawab bagas dengan cengiran manjanya

"Lo sendiri liat gue sama siapa?" jawab nayra membalas pertanyaan bagas yang tadi

"Ya sendirian sih"

"Ya udah" jawab nayra jengah

"Gue temenin" ucap bagas menyusul nayra dengan langkah perlahan

"Ngapain lo ikutin gue?" tanya nayra sinis

"Nemenin lo lah" jawab bagas santai

"Siapa yang nyuruh?"

"Inisiatif gue sendiri" jawab bagas dengan gayanya yang 'sok'

"Idih! Pergi lo, gue gak mau ditemenin sama cowok muka comberan" tukas nayra lalu berjalan meninggalkan bagas

"Astaga nay, gak berubah juga ya mulut lo" ucap bagas terkekeh

"Bodo amat" ucap nayra dengan mempercepat langkahnya

"Nay! Tungguin gue" teriak bagas

Nayra berjalan dengan sedikit lari, sesekali ia melihat ke belakang untuk memastikan bahwa bagas tak mengikutinya.

Tiba-tiba saat dirasa nayra udah aman, ia tak sengaja menabrak seseorang didepannya.

"Astaga, im sorry im sorry" ucap nayra membungkukkan badannya tanpa melihat siapa yang ditabraknya

"Ekhemm...." orang itu berdehem

Nayra menegakkan tubuhnya dan melihat siapa yang ditabraknya itu.

"A...a-adnan?" tebak nayra takut salah melihat antara adnan dan alan

"Hey! Ini gue alan kali" jawab alan terkekeh

Nayra menunduk malu. Ia hanya tersenyum dibalik wajahnya itu.

"Kenapa jalan buru-buru?" tanya alan memecahkan keheningan

"Hm, eng...enggak. Kalau gitu gue pergi dulu " ucap nayra lalu meninggalkan alan

Setelah beberapa langkah, nayra terhenti karena lengannya dicekal oleh alan.

"Tunggu!"

Nayra masih terdiam, perlahan alan menghadapkan nayra ke hadapannya.

"Gue mau ngomong, penting banget" ucap alan santai

Nayra hanya diam dan menunggu kalimat dari mulut alan.

"Apa bener lo suka sama gue?" tanya alan to the point

"Ka....kata siapa?" jawab nayra gugup dengan tatapannya melihat mata alan dengan penuh keseriusan

"Iya atau tidak?" pertanyaan alan sukses membuat nayra gugup dua kali lipat

Nayra mengambil nafas perlahan, jantungnya berdegup kencang dan semakin cepat ketika alan menaikkan alisnya menunggu jawaban darinya.

"Nggak" jawab nayra berbohong

Untuk situasi saat ini, nayra tidak akan egois membuat alan dan adnan bertengkar karenanya. Lebih baik tidak menyakiti keduanya.

"Bohong dosa lo" sindir alan

"Gak bohong, yaudah gue mau pergi" ucap nayra melepas cekalan alan dengan pelan

"Adnan atau gue?" tanya alan dan berhasil memberhentikan langkah nayra

Nayra terdiam. Ia bingung menjawab pertanyaan alan barusan. Dengan posisi membelakanginya, nayra semakin gugup. Benar bahwa dia menyukai alan daripada adnan walaupun mereka kembar. Tapi nayra tak akan merusak hubungan kakak adik antara mereka.

Nayra membalikkan badannya menghadap alan,

"Maaf, gue lagi gak mood bahas beginian. Tolong biarin gue sendiri dulu" ucap nayra lalu kembali membalikkan badannya dan berjalan cepat menghindari alan

Alan hanya bisa menghela nafasnya. Ia membiarkan nayra pergi untuk kali ini.

"Gue akan bantu lo balik sama adnan, nay" ucap alan lirih

TBC

Love In JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang