28

13 0 0
                                    

Setelah cukup beristirahat, kini tubuh nayra sudah membaik dan dirinya bisa mengikuti kuliah hari ini.

"Akhirnya mendingan juga" ucap nayra santai

Nayra mengendarai sepeda ontelnya menuju kampus, menikmati indahnya kota tokyo dipagi hari, dipadu dengan udara yang sejuk dan pemandangan disekitar menambah mood nayra untuk belajar di kampus.

Saking asiknya nayra berkendara melihat kesana kemari, tak sadar didepannya mobil yang sedang berhenti di lampu merah.

Brak!

"Aw! astaga gue nabrak mobil orang" ucap nayra khawatir

Nayra terjatuh dari sepeda karena ketidakseimbangannya. Ia menepi dan membersihkan pakaiannya yang sedikit kotor.

Pengemudi mobil yang merasa ada tekanan dari belakang, melihat ke spion tengah dan mendapati seorang gadis berhelm dan berkacamata terjatuh dari sepeda ontel.

Mobil itu segera menepi sebelum lampu hijau. Pengemudi mobil segera turun dan melihat kondisi gadis yang menabrak mobil bagian belakangnya.

"Maaf nona, apakau tidak apa?" tanya pria itu

Nayra mendongak dan melihat pengemudi mobil itu dan bersiap untuk meminta maaf bahkan pasti diminta ganti rugi.

"Maaf tuan, saya........."

"Alan!" ucap nayra lirih

"Nayra?" ucap pria itu bersamaan

"Maaf gue adnan," ucap pria itu kemudian

"Maaf gue buru-buru" ucap nayra lalu segera menaiki sepeda ontelnya dan mengayuhnya dengan cepat

"Nay! Tunggu" panggil adnan

Semua orang melihat ke arah mereka, persetanan dengan itu adnan mengejar nayra dengan cepat.

"Nay tunggu nay!" panggil adnan dengan teriakannya yang keras

"Aduh gue capek banget lagi, gakuat kayuh sepedanya" ucap nayra terengah-engah

Adnan yang larinya kencang akhirnya bisa menggapai nayra dan langsung memotong perjalanan nayra.

Sontak nayra mengerem dengan mendadak dan hampir terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.

"Nay, dengerin gue dulu" ucap adnan terengah-engah

Nayra hanya melongo dan berdiri diantara sepedanya.

"Maafin alan yang gak beritahu keadaan gue sebenarnya, nay. Jangan ngehindar dari gue. Cinta gue masih sama nay ke lo, gak akan berubah" ucap adnan mendekat

Nayra hanya diam dan jantungnya berdegup cepat. Ia bingung harus bersikap bagaimana sementara hatinya sudah tidak ada lagi yang namanya adnan karena sudah tergantikan oleh kehadiran alan.

"Ma-maafin gue nan, tapi perasaan gue udah berubah" jawab nayra lirih dan menunduk, takut akan tatapan itu

"Kenapa? Siapa yang udah ngisi hati lo? Jawab gue nay!" ucap adnan tegas

"Gue udah relain lo waktu itu, dan gue....gue suka sama alan, bukan lo lagi" ucap nayra terisak

Adnan terkejut mendengar penjelasan dari nayra, kekasihnya itu malah menyukai kakak kembarannya.

"Apa nay? Lo suka sama alan?" tanya adnan tak percaya

Nayra tak sanggup menjawab pertanyaan adnan dan memilih pergi meninggalkan adnan.

Adnan hanya memandang miris melihat nayra pergi meninggalkannya.

***

"Kak" panggil adnan saat alan sedang mengerjakan tugas di perpustakaan

"Hm" jawab alan tanpa melihat ke arah adnan

"Nayra sukanya sama lo, bukan gue"

Alan menoleh ke arah adnan, menunjukkan tatapan "apa maksudnya"

"Maksud lo apa?"

"Gue tadi ketemu sama nayra di jalan, dia bilang kalau di sukanya alan, bukan adnan" ucap adnan tersenyum getir

"Gak mungkin lah, gue selama ini kan cuma jadi temennya dan pacarnya kan lo" ucap adnan terkekeh

"Kak, nayra bisa bedain kita. Tatapan dimana saat dia ke lo itu bener-bener tatapan tulus kak, sedangkan ke gue...." adnan bersedih

"Gue gak percaya" ucap adnan tak peduli

"Kak, please! Dia sayangnya ke lo, kejar dia kak"

"Apaan sih lo, gue gak nikung adik gue sendiri kali"

"Lo gak nikung, adanya nayra sendiri yang suka sama lo"

"Udahlah jangan dibahas, jangan ganggu gue. Mending lo pergi"

"Kak, gue titip nayra ya, please cuma lo yang bisa bikin dia tersenyum lagi"

"Lo ngomong nayra lagi gue gablok lu" ancam alan kesal

Adnan pergi dengan senyuman yang dipaksakan. Melihat nasibnya yang begitu miris, kekasihnya sudah move on dan menyukai kembarannya.

"Gue paham perasaan lo nay" ucap adnan lirih

"Ada kak alan yang jagain lo"

"Gue yakin lo bahagia sama dia"

"Kali ini gue relain lo demi kebaikan lo sama kakak kembaran gue sendiri"

"Makasih ya lo udah baik-baik aja selama gue gaada"

Alan menghela nafas dengan gusar lalu menuju taman dan menghirup udara segar sembari menenangkan pikirannya.

Love In JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang