16

19 2 0
                                    

Bagas yang penasaran akhirnya bertanya kepada alan.

"Lan gue mau bicara empat mata sama lo" ucap bagas

Alan merasa tertarik dengan ajakan bagas akhrinya memilih mendengarkan bagas

"Hm" jawab alan santai

"Lo ada apa sih sama nayra kok kalian deket banget?" tanya bagas penasaran

"Lo kepo banget yah?" ucap alan menyelidik

"Iya sih, kalau lo gaberitahu juga gak papa" jawab bagas santai

"Jadi gue kasih tau ya, kembaran gue tuh mantan pacarnya nayra. Jadi wajar aja dong gue deket sama dia" ucap alan serius

"Ya terus sekarang kembaran lo dimana?" tanya bagas lagi

"Lo gak perlu tahu, udah ya. Gausah ikut campur lagi" ucap alan tegas

"Ya gue gak maksud ikut campur, sorry aja dah" bagas merasa bersalah

"Yaudah gue cabut" ucap alan lalu pergi meninggalkan bagas begitu saja

Bagas hanya diam dan memikirkan maksud dari ucapan alan. Tapi ia tak ambil pusing dan kembali ke kelas.
________

"Kenapa sih!"

"Adnan, maafin gue"

"Lo udah gaada gara-gara gue"

"Coba aja waktu itu kita gak neduh, pasti gak bakal gini sekarang"

"Maafin gue udah rindu sama lo"

"Lo bahagia ya disana"

"Maaf gue jadi inget lo"

"Jangan khawatirin gue disini, ada alan jagain gue"

"Ada bagas juga yang peduli sama gue"

"Ah adnan!"

"Oke nay, lo gaboleh kayak gini lagi!"

"Lo harus bangkit!"

Nayra sudah mengacak rambutnya frustasi. Dirinya menyendiri di kamar. Untung saja kamarnya dilengkapi dengan peredam suara jadi keluarganya tidak mendengar ocehannya.

Kemudian nayra menuju kamar mandi dan membasuh dirinya dibawah shower. Merasakan dinginnya air yang menjalar diseluruh tubuhnya.

Sedangkan sekarang, alan sedang terbaring di ranjang king size nya. Ia merebahkan tubuhnya begitu saja dengan tangannya sebagai bantal.

"Maafin gue nan, kayaknya gue udah sayang sama nayra"

"Tapi gue janji, gue akan jagain dia"

"Gue gak bakal nyakitin dia"

"Gue janji demi lo, gue akan usaha ilangin perasaan gue ke dia"

"Tapi lo harus janji!"

"Lo harus sembuh dan kembali ke nayra nan!"

"Aku yakin nayra bakal seneng saat lihat lo lagi"

"Gue akan gantiin lo sementara ini"

"Gue pastiin nayra baik-baik aja"

"Lo percaya sama gue ya"

"Jaga diri lo baik-baik disana"

Alan bergumam dengan dirinya sendiri. Ia mengungkapkan semua kejanggalan dihatinya. Ia harus menepati janjinya kepada adnan, adik kembarannya itu.

Alan mencoba menghubungi mamanya yang di jepang. Ia ingin tahu keadaan adnan saat ini.

"Hallo ma, gimana adik?" tanya alan

"Adikmu otaknya udah ada perkembangan, sekarang dia sudah mengenal mama" jawab mama senang

"Kira-kira berapa lama lagi?" alan bertanya dengan nada serius

"Sekitar 6 bulanan"

"Jadi, waktu alan lulus?"

"Iya nak"

"Dia tapi ngeh kan ma kalau diajak omong?"

"Ya kadang sih, kadang juga masih gajelas gitu nglantur" jawab mama

"Yaudah ma, alan mau tidur"

"Hati-hati ya nak"

"Iya ma"

Alan langsung mematikan sambungan dan berniat untuk memejamkan matanya. Alan sedang mengumpulkan energi untuk sekolah besok.

Love In JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang