17

25 1 0
                                    

Hari demi hari sosok alan berhasil memasuki kehidupan nayra. Kesamaan sifat dan perilakunya yang seperti adnan lah yang membuat nayra menjadi terbuka kembali.

Nayra sehari-hari menjadi sosok yang periang. Dirinya lebih banyak berbicara santai dan tidak menunjukkan sifat ketusnya itu.

Nayra juga sering mengikuti lomba taekwondo, jadilah dia seorang siswa yang periang dengan segala prestasinya.

"Halo alan!" sapa nayra dengan senyum yang memperlihatkan giginya itu

"Eh nay, seneng banget ya? Ada apa?" tanya alan penasaran

"Gini nih, besok ada pertandingan kejurnas lah itu ada atlet favorit gue!" ucap nayra kegirangan

"Ih apaan sih nay, rame banget" keluh bagas tak nyaman dengan ocehan nayra

"Ye lo kan gini-gini kangen ocehan gue" ucap nayra nyaris membuat bagas terkejut

"Ye lo bisa aja" balas bagas terkekeh

"Udah lah lo berdua, ribut mulu tiap hari" ucap alan sedikit risih dengan pertengkaran kecil mereka

"Diem lo!" ucap bagas dan nayra bersamaan

"Idih barengan segala, norak lo berdua" ucap alan tertawa renyah

"Ye dia tuh yang ikut ikut gue" ucap nayra cepat

"Ye yang ada lo ngikut gue" balas bagas tak mau kalah

"Diem ah, ribet mulu udah lo berdua duduk deh!" lerai alan

Akhirnya bagas dan nayra duduk di kursi masing-masing. Alan hanya tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

Tak lama kemudian, guru jam pertama memasuki kelas dengan wajahnya yang garang.

Yap! Siapa lagi kalau bukan pak hisyam, guru bahasa indonesia sekaligus petugas tata tertib.

"Silahkan keluarkan buku tulis masing-masing!" perintah pak hisyam tegas

Semua siswa langsung mengobrak-abrik tasnya untuk mengambil buku tulis masing-masing.

Suaranya yang khas membuat siswa bergidik ngeri. Seketika itu mereka duduk tegap dan tegang memperhatikan penjelasan pak hisyam.

Semua siswa hanya berpura-pura mendengarkan agar tak ditunjuk ke depan untuk mengerjakan kuis.

Tapi kelas A selamat karena banyak siswa yang pintar dan aktif jadi tak perlu takut untuk ditunjuk karena mereka siap untuk maju.
________

"Eh nay, lo bawa motor?" tanya bagas saat hendak pulang

"Kalau gak kenapa, kalau iya kenapa?" tanya nayra ketus

"Kalau gak gue anterin, kalau iya yaudah" jawab bagas santai

"Gak" ucap nayra jujur

"Yaudah lo bareng gue aja" ajak bagas

"Hm gimana ya?" ucap nayra dengan wajahnya yang berpura-pura berfikir padahal aslinya juga mau menerima tawaran bagas

"Hahaha lumayan gak keluarin duit buat gojek" batin nayra

"Yaudah ayo cepetan!" jawab nayra ketus

"Yaelah, dibantuin malah nyuruh. Dasar" ejek bagas sambil mengacak rambut nayra

"Gausa ngrusak tatanan rambut gue!" ancam nayra kejam dengan tatapan sinisnya

"Iya iya" balas bagas terkekeh

Sekitar 20 menit, mereka sudah sampai di perumahan, dan bagas bersiap untuk mengantarkan nayra pulang.

"Udah sampai" ucap bagas

"Ya tahu, ini juga mau turun" balas nayra ketus

"Kebiasaan deh" ucap bagas melihat nayra pergi begitu saja dengan helm yang masih dipakai

"Apaan sih udah pergi sono" usir nayra kesal

"Itu, helm nya" ucap bagas terkekeh

Nayra memegang kepala dan ya, helm itu masih terpakai di kepalanya. Nayra merasa malu sekarang, namun tetap memasang wajah andalannya.

Segera nayra melepas helm itu dan memberikannya ke bagas.

"Makasih" ucap nayra singkat padat dan jelas.

"Gak malu?" tanya bagas yang sukses membuat nayra salah tingkah

"Ih apaan sih, udah sana pulang" perintah nayra dengan wajah datarnya itu

"Iya iya, selamat sore cantik" ucap bagas tersenyum

"Gak waras lo" ucap nayra lalu masuk kedalam rumah dan mengunci gerbangnya

"Nay, nay" ucap bagas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

Kemudian bagas menuju rumahnya yang hanya selangkah dari rumah nayra dan memarkirkan sepeda motor ninjanya.

Love In JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang