Sudah sekitar empat bulan alan sekolah disini. Kedekatannya dengan nayra semakin menjadi-jadi. Bahkan nayra sendiri juga sudah merasa nyaman dengan alan dan memperlihatkan sifatnya yang tak pernah bagas lihat didepan bagas.
Orang tua nayra sendiri tidak mau menyampuri urusan cinta anaknya. Hanya saja berharap nayra bersama bagas walau nayra sendiri tidak suka.
Tentang jawaban nayra, nayra menjelaskan kepada bagas kalau dirinya tidak mau pacaran. Nayra ingin berteman saja dengan bagas tanpa ada perasaan lebih. Ia juga menjelaskan kalau dirinya dengan alan adalah teman dekat sudah lama.
Tapi bagas tak tinggal diam, dirinya akan terus mengejar nayra dan mendapat cintanya walau perlahan tapi pasti.
Alan sendiri, rencana hari ini adalah menyatakan perasaannya kepada nayra. Bukan berarti mengajaknya berpacaran, namun sekedar ungkapan rasa.
Setelah pulang sekolah, alan mengajak nayra ke taman perumahannya. Disana ia akan mengungkapkan perasaannya.
"Nay gue mau ngomong sesuatu" ucap alan terlihat gugup
"Kenapa gue ikut deg-degan" batin nayra
"Iya lan" jawab nayra kikuk
"Jujur, selama ini gue nyaman sama lo, gue suka sama lo, suka sama ke apa adanya lo, semua yang ada sama lo gue suka" jelas alan serius
"Alan?" tanya nayra mengerutkan dahinya takut salah dengar
"Iya gue serius" ucap alan lagi
"Sebenarnya kalau gue sendiri juga ngerasain apa yang lo rasain lan" ucap nayra jujur
"Tapi maaf nay, gue orangnya gak mau pacaran" ucap alan hati-hati takut mengecewakan nayra
"Gue juga, gue trauma lan. Orang yang suka sama gue takutnya bahaya kaya ad.... "
"Ssttttt, itu semua takdir adnan nay, bukan salah lo" potong alan cepat
"Tapi gue sendiri masih takut, jadi kita simpen perasaan ini baik-baik" ucap nayra kecewa
"Kalau itu mau lo, gue gakpapa kok. Asal lo bahagia aja" balas alan santai
"Gue juga gak enak sama bagas lan, sebelum gue ketemu lo di jepang itu bagas nembak gue. Tapi gue tolak soalnya gue trauma banget kejadian adnan sama gue" ucap nayra sedih
"Gak apa nay, lo akan tahu nantinya" ucap alan lirih
"Maksud lo tahu apa?" tanya nayra penasaran
"Bukan apa-apa, yaudah ayo pulang" ajak alan sambil beranjak dari tempat
"Yaudah makasih ya," ucap nayra lalu mengikuti alan menuju motor
"Udah siap nay?" tanya alan
"Sudah, yuk jalan" jawab nayra
Setelah itu alan mengantarkan nayra pulang dengan selamat.
_______Keesokan harinya, sekolah seperti hari-hari biasanya dengan cuaca yang cerah dan semangat untuk belajar.
Nayra berjalan santai setelah memarkirkan sepeda nya. Ia menuju kelas dengan memakai tas ranselnya sebelah.
Saat berjalan, tiba-tiba bagas muncul dibelakangnya dan mengejutkan nayra.
"Hai nay!" sapa bagas
"Astaga, gila lo bikin gue kaget" ucap nayra sedikit tersentak
"Maaf nay," ucap bagas sambil menunjukkan jarinya membentuk V
"Ada yang mau diomongin?" tanya nayra menebak-nebak
"I-iya nay" jawab bagas gugup
"Yaudah apa?" tanya nayra
"Sambil duduk aja?" ajak bagas lalu duduk disebuah kursi yang berada didekat lorong sekolah
Nayra mengikuti bagas dan duduk disebelahnya.
"Jadi gini nay, lo sama alan ada apa sih kalau boleh tahu?" tanya bagas kepo
"Jadi lo cuma tanya gini doang?" tanya nayra heran
"Ya kan gue kepo" jawab bagas santai
"Gila lo, mau tahu aja urusan orang. Gini ya, gue sama alan tuh temen deket dari lama. Jadi jangan kepo lo" ucap nayra lalu hendak beranjak pergi
"Tunggu nay, jadi lo emang bener bener gasuka gue?" tanya bagas lagi
"Bukan gasuka, tapi gue suka lo sebagai temen, gak lebih gas" jawab nayra kesal
"Baiklah, gue mundur" ucap bagas lirih
"Mundur apa maksud lo?" tanya nayra penasaran
"Mundur ngejar lo lagi" jawab bagas kecewa
"Ya terserah lo" ucap nayra lalu pergi meninggalkan bagas begitu saja
Bel masuk berbunyi. Semua siswa memasuki kelas masing-masing.
Nayra sedari tadi tak bisa konsen mendengarkan penjelasan guru. Hatinya bimbang karena dua pria yang menyukai dirinya disaat bersamaan.
"Kenapa disaat gue udah gak mau, disaat gue trauma karena sama adnan datang alan sama bagas, gue tuh takut nyakitin kalian semua. Gue capek" batin nayra
Nayra memasang wajah yang murung. Alan melihat itu hanya bisa melirik saja tanpa ingin mengganggunya.
Saat sekolah pun nayra banyak diam dan tak berniat mengikuti pelajaran dengan hikmat. Saat istirahat pun tak pergi ke kantin dan memilih tidur di kelas.
Alan dan bagas sedari tadi memperhatikan, namun sama-sama diam dan tak ingin mengajaknya bicara. Tapi melihat nayra lemas membangkitkan niat mereka untuk membelikan makan.
"Nay!" panggil alan dan bagas bersamaan
Nayran mendengar namanya dipanggil kemudian mendongak melihat siapa yang memanggilnya.
"Ini" ucap alan dan bagas sambil memberikan sekotak berisi makanan
"Gak usah buat kalian aja" ucap nayra lalu menidurkan kepalanya lagi
"Nay lo kalau gak makan bisa sakit" ucap alan tulus
"Nay makan gih, nanti lo lemes" ucap bagas bergantian
Nayra yang risih mendengar ocehan mereka akhirnya mengambil kedua kotak itu dan menyuruh alan dan bagas untuk pergi
"Makasih, sekarang kalian pergi dan jangan ganggu gue" ucap nayra ketus
Alan dan bagas meninggalkan nayra sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Japan
Roman pour AdolescentsLihatlah kisah cinta segiempat antara nayra dengan adnan, alan, dan bagas. #TEENFICTION #SCHOOLLIFE #173teenagers #566relationship #952schoollife cover mix pict by pinterest