Nayra berdiam diri di kamarnya. Ia meratapi nasibnya saat ini.
"Hampir berapa nyawa yang gue bahayain," ucap nayra sedih
"Berapa perasaan yang gue sakiti"
"Berapa lama lagi gue bakal dapetin yang bener-bener baik buat hidup gue"
"Gue bingung, gue takut aja. Siapapun yang sama gue takut bahaya atau ada apa-apa gitu. Apalagi dulu adnan sempet......"
Nayra tak ingin melanjutkan nostalgianya bersama adnan.
Oke. Pendirian nayra kembali goyah. Kapan itu alan, waktu itu adnan, sekarang? Bagas?
Oh tidak.
Dia hanya berdoa agar diberi petunjuk siapa yang terbaik untuknya.
Hari ini adalah hari libur. Nayra menghabiskan waktunya untuk keliling taman didekat rumah pamannya.
Nayra berjalan menyusuri taman dan hendak menuju sebuah kursi dipinggir.
Langkahnya terhenti ketika ia melihat alan dengan seorang wanita. Hatinya sesak, tapi disisi lain dia biasa saja. Bingung.
"Alan?" ucapnya
Sang pemilik nama menoleh dan melihat nayra dengan wajah yang sedikit kecewa walaupun tak terlihat.
"Eh, saya karina" sapa wanita itu lalu menyalami nayra dengan senyuman
"Ah ya aku nayra" balas nayra tak kalah ramah
"Duduk yuk" ajak karina santai
Alan hanya mengikuti saja. Mereka berdua bercengkrama bersama. Sedangkan alan merasa diabaikan, akhirnya ia sibuk memikirkan perasaan adiknya dan kekasihnya. Mungkin ini saatnya gue nagih janjinya.
"Nay, kebetulan lo disini gue mau ngomong" potong alan tiba-tiba
Karina dan nayra hanya menunggu perkataan selanjutnya dari alan.
"Jadi gimana? Udah mutusin keputusan lo?" tanya alan yang tentu karina tak mengetahuinya
'Kenapa lo tanya disaat ada cewek lo' batin nayra kecewa
"Gu..gue gak keduanya, walaupun berat" ucap nayra jujur
"Maaf, sepertinya kalian butuh privasi" sela karina
"Dan lo gak bakal kemana-mana rin," jawab alan
"Oke kalau itu keputusan lo gue bersyukur karena adik gue juga gak bakalan kekeuh sama ide gilanya itu dan gue juga gak bakalan terikat lagi sama perasaan dulu, oh ya kenalin juga dia karina, cewek yang gue suka" ucap alan santai
Karina menganga. Apa maksud perkataan dari alan barusan membuat karina mengeryitkan dahinya.
"Hah?" karina refleks kebingungan
"Ya, jadi gue mantapin hati gue buat lo, karina. Cewek yang waktu smp gue suka tapi lo gapernah tahu" ucap alan
Nayra tersenyum dengan apa yang dikatakan alan. Hatinya merasa lega. Namun disisi lain ia memikirkan adnan.
"Hmm lan, adnan dimana?" tanya nayra memecah suasana
"Otw kesini," jawabnya santai
"Tadi sebenarnya gue mau nonton sama karina sama adnan, dia telat" imbuhnya
"Oh, yaudah gue duluan ya. Sampai in keputusan gue ke adnan" pesan nayra lalu berlalu meninggalkan mereka
"Apa maksud lo lan?" tanya karina yang masih terkejut
"Ya, gue suka lo" jawab alan santai
"Jadi penantian gue selama ini,"
"Maafin gue lo harus nunggu selama itu" potong alan dengan tegas
Karina langsung memeluk alan. Ternyata selama ini ia menutup hati hanya untuk alan. Dan hari ini, nayra sebagai saksinya melihat alan berbahagia. Perasaan alan kepada nayra perlahan mulai menghilan tergantikan oleh kehadiran karina.
"Weh! Kalian hutang penjelasan sama gue!" sindir adnan yang ternyata sudah datang
"Hahaha, sini lo. Jadi gini, semenjak gue ketemu karina nih perasaan gue yang terkubur dulu bangkit nan, entah kenapa gue deg-degan ketemu karina" ucap alan lebay
"Lebay lu, terus nayra?" tanya adnan bingung
"Nayra? Santai aja dia udah gak milih siapapun diantara kita" jelas alan santai
"Hah? Maksud lo? Dia gak mau balik ke lo?" tanya adnan heran
"Iya, karena gue suka karina" ucapnya
"Terus nayra gimana, lo gila apa?" adnan sedikit terpancing emosinya
"Lo tanya aja sendiri sama nayra biar lo gak nyerocos mulu!" ucap alan kesal
"Yah gausah lah, ngapain coba"
"Nah tu tahu" sindir alan sinis
****
"Huh lega juga akhirnya kelar masalah gue" nayra tersenyum lega karena tak ada lagi beban pada perasaannya walaupun berharap kembali ke adnan tapi ia menepis semuanya
"Gue harus bisa kosongin hati gue sekarang," tekad nayra penuh kepercayaan diri
Nayra menuju kamar riasnya untuk memakai krim malamnya. Itu sudah sebagai rutinitasnya selama di jepang untuk mencegah iritasi karena kulitnya tidak cocok dengan produk sabun lokal.
Nayra terfokus pada sebuah kotak merah diatas nakas.
Nayra lupa isi dari kotak itu. Sepertinya ia tak pernah punya kotak itu.
Kemudian ia membukanya dan ternyata isinya kalung.
"Kalung?" ucap nayra menerka-nerka kenapa ada kalung di kamarnya
"Oh ini kan kalung yang diberi bagas waktu gue ke jepang"
"Gue pakai aja deh, kan sayang kalungnya cantik"
****
Pagi menyapa hari. Sang mentari terus memancarkan sinarnya menyeruak setiap celah yang dilewatinya.
Hari ini suasana kampus biasa saja. Seperti jauh-jauh hari.
"Good morning everybody" salam dosen saat memasuki kelas
"Morning sir," jawab semua mahasiswa
Nayra hanya memandang dosennya malas. Moodnya sedang malas belajar.
Sekitar tiga jam dosen itu akhirnya keluar. Nayra berjalan menuju luar kelasnya dan berniat untuk mengisi perutnya yang lapar.
"Huh, excuse me! can i have a meal and lemon juice?" ucap nayra pada pelayan
"Oke, wait ya!" balas pelayan itu ramah
Terlihat dari arah yang berlawanan, bagas sedang menuju arah kantin dan melihat nayra menopang dagunya tanda ia sedang badmood.
Bagas berjalan menuju nayra dan langsung duduk didepannya.
"Hai nay!" sapa bagas
"Ah lo gas" balas nayra santai
"Tunggu! Itu kan kalung yang gue kasih waktu sma dulu masih lo pake?" tanya bagas bahagia
"Hmmm, iya" jawab nayra bingung
"Gue kira udah dibuang" sindir bagas
"Ya kan gue masih ngehargai pemberian orang lain" ucap nayra
"Tapi perasaan gue gak lo hargain tuh?"
"Hah?" nayra terkejut bukan main mendengar perkataan bagas
"Entahlah, gue gak maksa. Lupain aja" jawab bagas tersenyum miris
Nayra mendengar itu semua. Dirinya merasa bersalah telah mengabaikan bagas mulai dari jaman sekolah dulu hingga sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Japan
Teen FictionLihatlah kisah cinta segiempat antara nayra dengan adnan, alan, dan bagas. #TEENFICTION #SCHOOLLIFE #173teenagers #566relationship #952schoollife cover mix pict by pinterest