19

19 2 0
                                    

Akhirnya ujian akhir semester dimulai. Ruang ujian alan dan bagas berada dalam satu ruang. Sedangkan nayra terpisah di ruang sebelahnya.

"Yah nay, gak seruang sama lo" ucap bagas sedih

"Walaupun seruang sama lo emang kenapa? Mau nyontek?" tanya nayra menebak

"Ya emang" jawab bagas dengan gamblangnya

"Idih otak lo makin lama makin gak waras aja" ejek nayra dengan wajah manyunnya

"Eits! Jangan asal hina aja lo, gini-gini gue juga pernah juara kelas kali" balas bagas tak mau kalah

"Juara apa lo" tanya nayra kepo

"Juara di hati lo" ucap bagas terkekeh

"Wah parah otak lo!" ucap nayra menggeleng-gelengkan kepalanya

"Udah sana masuk" imbuh nayra

Bagas hanya terkekeh dan masuk ke ruang ujiannya. Sedangkan alan sudah di dalam mempersiapkan alat tulisnya.

****

Ujian pertama berlangsung lancar. Nayra keluar kelas dengan wajah sumringahnya karena dengan mudah ia menjawab semua soalnya.

Ujian kedua pun begitu. Nayra dengan mudah menjawab soal ujian dan keluar kelas paling awal. Niatnya ia akan pulang cepat dan menonton drama korea kesukaannya.

Nayra mengeluarkan motornya dan mulai menghidupkan mesinnya. Sementara itu ia memakai helm dan jaket favoritnya.

Setelah dirasa siap, dirinya segera meluncurkan motornya menuju jalanan yang padat.

"Ah shit, lampu merah lama banget sih" nayra geram

Tiba-tiba suara klakson terdengar dari belakang.

"Hai cantik," sapa pengemudi mobil itu

"Wah lo nyontek siapa nih?" sindir nayra

"Eits, gue mikir sendiri kali nay" jawab bagas sombong

"Terserah, bye" ucap nayra setelah melihat lampu hijau menyala

Bagas segera mengikuti nayra dari belakang.

"Ck, ngapain dia ikutin gue" ucap nayra kesal

Nayra menambah kecepatan motornya. Ia tak peduli dengan sekitar, toh keadaan jalan tak terlalu ramai.

"Kau mau bermain-main rupanya" bagas menyeringai

"Aduu males bet, ngapain sih bagas ngikutin" gerutu nayra kesal dan fokus ke spionnya untuk memantau bagas

"Lo gakbisa lari dari gue nay"

Bagas menambah kecepatannya dan sekarang sudah disamping nayra.

"Nay, berhenti dulu" teriak bagas

"Ngapain sih lo," ucap nayra kesal tanpa menoleh ke arah bagas

"Gue mau ngomong sesuatu" balas bagas lagi

"Bacot lu, gue badmood" emosi nayra semakin menjadi

"Nay please," bagas memohon

Nayra dengan terpaksa minggir ke tepi jalan dan turun dari sepedanya. Untung saja sudah masuk ke area perumahan jadi jalanan sudah sepi.

Nayra menunggu bagas turun dari mobilnya.  Sedangkan bagas masih sibuk memakirkan mobilnya.

"Cepetan lo ngomong" titah nayra tegas

"Santai aja kali nay" ucap bagas

"Oke, gue pergi" ketus nayra

Bagas segera menarik pergelangan tangan nayra dan memeluknya.

Nayra terkejut. Kejadian ini terlalu mendadak.
Bahkan dirinya menegang 'apa yang dia lakukan' batin nayra kaget.

"Eh lo ngapain peluk-peluk gue" ucap nayra terbata-bata

"Biarin sebentar aja nay, please" ucap bagas memelan

Bagas merasakan kenyamanan, dirinya sudah lama tak merasakan cinta. Dan hatinya sudah berlabuh ke seorang nayra.

"Udah belum sih?" tanya nayra kesal tanpa membalas pelukan bagas

"Udah" jawab bagas santai dan melepas pelukannya

"Cepetan ngomong" ucap nayra pura-pura marah padahal tadi sempat deg-degan

"Jadi gini, gue besok mau balik ke indonesia," ucap bagas tenang

"Terus?" nayra menaikkan salah satu alisnya

"Ya, gue cuma mau pamitan aja. Jangan kangen gue, jangan cariin gue" jelas bagas terlihat tenang

"Siapa juga yang nyariin lo?" nayra mengendikkan bahunya

"Ya barangkali aja, kenapa juga lo sewot" bagas tak kalah sewotnya

"Udah selesai kan?" tanya nayra ingin bagas segera enyah dari pandangannya

"Oke, lo hati-hati ya nay selama gak ada gue" pesan bagas

"Santai aja lo nya, udah ah gue pergi" ucap nayra segera memakai helmnya

Bagas membiarkan nayra pergi begitu saja. Dirinya sudah cukup melampiaskan kerinduannya selama ini. Apalagi setelah ini dia tidak bertemu dengan nayra lagi.

Love In JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang