20

22 2 0
                                    

Setelah kepergian bagas, nayra sudah lama tak melihatnya. Dan hari ini, alan akan membongkar semuanya kepada nayra. Keluarganya dengan keluarga nayra memang sengaja merahasiakan ini demi kesehatan nayra.

Pagi ini alan berangkat sekolah dengan wajah yang was-was. Mamanya pun sudah mengizinkan alan untuk memberitahu dan hari ini berniat untuk bersilaturahmi dengan keluarga nayra.

Setelah memarkirkan mobilnya, alan tak lupa mengunci mobilnya dengan kunci ganda. Setelah semua beres, ia berjalan menuju gerbang sekolah dengan perasaan yang begitu mengganjal.

"Yatuhan, bagaimana aku mengatakannya kepada nayra?" ucap alan gusar

Alan tak ambil pusing, dirinya berjalan santai menuju kelas. Tiba-tiba nayra mengejutkan nya dari belakang.

"Alan!" ucap nayra tanpa dosa

"Ish nayra ngagetin tahu gak!" ucap alan kesal dan jantungnya terasa mau copot

"Hehe maafkan" nayra nyengir dengan gigi kelincinya itu

"Aduh gue makin bingung nay, pulang sekolah aja kali ya sekalian makan" batin alan berkecamuk

"Eh kok lo bengong" ucap nayra mengagetkan

"Ah iya nay, ayo ke kelas" ajak alan mengalihkan pembicaraan

"Ya ayo" ucap nayra santai

Saat pelajaran pun alan tak henti-hentinya berfikir. Harus memulai darimana dan bagaimana reaksi nayra nanti, itulah yang selalu terngiang-ngiang di pikiran alan.

"Bilang sekarang gak ya? Mumpung istirahat" ucap alan lirih

"Lo ngomong apaan lan?" tanya nayra tiba-tiba

"Ha? Emang gue ngomong?" elak alan berbohong

"Ya lo tuh tadi komat-kamit" jelas nayra

"Ngaco lo" alan terkekeh

"Ish apaan sih" ucap nayra kesal

"Idih ngambek" goda alan

"Nggak!" jawab nayra ketus

"Kok jadi ketus gitu?" tanya alan lagi

"Emang gini" jawab nayra singkat

"Tadi bibirnya gak manyun, kok sekarang manyun? Kan cantiknya ilang" goda alan yang bisa membuat nayra tersipu

"E...emang gini muka gue" ucap nayra cepat

"Liat deh, sekarang jadi gugup"

"Mana ada nayra gugup" elak nayra telak

"Oh ya?" alan semakin mendekatkan wajahnya untuk melihat wajah nayra lebih dekat

"Lo...lo mau ngapain?" tanya nayra sambil menjauhkan wajahnya dari alan

"Kok lo deg-degan sih?" tanya alan dengan santainya

"Gimana gak gugup, lo aja sedeket ini" batin nayra

"Si...siapa sih yang.. deg-degan?" tanya nayra dengan wajah ketakutannya

Alan semakin mendekatkan wajahnya dengan nayra. Hingga badan nayra kebelakang, alan semakin mendekatinya.

Nayra sudah stagnan diposisi ini. Dirinya sudah tidak bisa mundur lagi.

Nayra semakin gugup dan keluar keringat dari dahinya.

"Hahaha" tawa alan pecah begitu saja melihat ekspresi nayra barusan

Nayra merasa geram akhirnya mencubit lengan alan dengan gemas hingga alan mengaduh kesakitan.

"Aduh nay, ampun" pinta alan sambil menahan cubitan nayra

"Berani ya lo usilin gue!" ucap nayra marah-marah diselingi kekehan kecilnya yan gemas

"Makanya jangan gangguan orang ganteng" elak alan tertawa

"Ish kepedean" tukas nayra cepat

"Ganteng mana sama adnan?" pertanyaan alan sukses membuat nayra kicep

Melihat reaksi itu alan meminta maaf karena mengingatkannya dengan adnan.

"Yah gantengan bagas lah" ucap bagas tiba-tiba

"Muka comberan gitu bangga" ejek nayra dengan wajah sinisnya

"Liat aja deh tahun depan gue ganteng kayak rizky nazar" ucap bagas bangga

"Ahahaha" gelak tawa mereka pecah

****

Setelah pulang sekolah, alan berniat mengajak nayra pulang bersama namun bagas juga menawarkan hal yang sama.

"Nay!" panggil bagas dulu

"Yah nay" ucap alan lirih

"Ada apa lo berdua?" tanya nayra heran

"Lo mau gak gue anterin?" tawar bagas lebih cepat

"Ya padahal gue juga mau ngajak bareng" ucap alan kecewa

"Yaelah gitu aja ribut, maaf banget ya buat alan emang kebetulan bagas sama gue tetangga deket jadi searah, lo kan jauh jadi repot dah entar bolak-balik" nayra memutuskan

"Haha gue menang kali ini" bagas tertawa renyah

"Ih lo gue pilih bukan brarti sesuatu ya" potong nayra sinis

"Iya nay gaapa, lo jaga diri ya" pesan alan sambil mengelus pundak nayra pelan

"Emang gue ngapain nayra sampe harus jaga diri gitu?" sindir bagas

"Ya kan gue gak tahu entar gimana takut aja nayra kenapa-napa" jawab alan santai

"Gue bisa kali jaga nayra, gak kayak lo" ucap bagas angkuh

"Apaan sih mulut lo, gue bisa jaga diri sendiri apalagi gue kan, yah lo semua tau kalau gue jago taekwondo" ucap nayra membanggakan diri sambil menjitak kepala bagas

"Noh makan sana tonjokan nayra" tawa alan pecah

"Yaudah ayo pulang" ajak bagas

"Lan, gue duluan ya lo hati-hati" pesan nayra sambil tersenyum

"Yah gagal deh buat beritahu lo" batin alan kecewa

"Nay ayo cepetan!" ajak bagas kesal

"Ya ini lagi jalan bodoh!" ucap nayra geram

Setelah itu bagas membonceng nayra dengan motor ninjanya. Sedangkan alan mengendarai mobil CRV kesayangannya itu.

Love In JapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang