بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
🌄🌞🏫🚃
Pagi yang cerah mengawali hari Senin nan indah kala itu. Tampak di sebuah bangunan itu beberapa siswa yang sedang sibuk berlalu-lalang mempersiapkan segala sesuatu untuk acara di tempat tersebut. Di lain tempat, tepatnya di sebrang jalan depan gedung itu tampak sesosok perempuan berhijab sedang bersiap-siap untuk menyebrangi jalan menuju gedung tersebut. "Selamat Datang di Sekolah Menengah Atas Mutiara Bangsa", itulah tulisan yang terdapat di sebuah plakat samping gerbang sekolah itu.
🍃🍃🍃🏫🏃🍃🍃🍃
Saat tiba di halaman sekolah, tiba-tiba ada yang meneriakinya dari belakang. "RAHMA...RAHMA...MA...Tunggu." Teriak orang tersebut sambil berlari mendekat.
Pemilik nama itupun sontak menengok kebelakang karena ada yang memanggil namanya.
"Assalamu'alaikum...huh...huh..huh" terdengar ucapan salam dari orang tersebut saat sudah didekatnya dengan nafas yang teeengah-engah setelah berlari.
"Wa'alaikumsalam, Salwa." Balas Rahma tersenyum dan mengulurkan tangannya.
"Kamu baru berangkat ya? Kok tumben sendirian?" Tanyanya sambil menjabat uluran tangan itu untuk bersalaman.
Dia adalah Anindia Salwa Safitri sahabat karib dari Rahma, mereka sudah bersahabat sejak kelas 1 SMP hingga sekarang. Tak mudah memang untuk menjalin tali ukhuwah dari dulu hingga sekarang. Tak jarang mereka saling mendiamkan saling beradu argumen, tapi mereka selalu bisa kembali lagi seperti biasa di waktu itu juga, karena mereka memang tidak bisa berlama-lama seperti itu dan mereka saling membutuhkan. Karena mereka memang dua sejoli yang saling mengingatkan ketika salah satu dari mereka salah dalam melangkah dan saling menguatkan satu sama lain dalam keadaan yang rapuh. Mereka melewati pahit manisnya sebuah tali ukhuwah dengan besama-sama. Maka dari itu mereka tidak bisa terpisahkan ibarat lem dan perangko...😊😉
🌈🌄🌈🌄🌈
"Iya ini ukh, kan Tiara nggak nugas kaya kita." Jawab Rahma pada Salwa sambil menggandeng tangan Salwa untuk berjalan bersama.
"Eh iya...ya... Astagfirullah aku lupa." Ucapnya sambil menyengir ke arah Rahma.😁
"Eh iya Ma... Aku boleh tanya sesuatu serius nggak sama kamu?" Tanya Salwa sambil terus berjalan bersama saling menggandeng.
"Bukanya anti dah tanya ya sama ana!?" Jawab Rahma dengan nada mengejeknya..
"Ya Allah maksudku bukan yang itu kalik ukh." Ujar Salwa dengan nada jengkelnya.
"Ciee... Pakeknya ukhty." Rahma malah kembali menjahilinya sambil menatap Salwa dengan wajah meledeknya.
"Tau ah Ma..." Jawab Salwa kesal dan berjalan mendahului Rahma.
"Lah... Marah." Ucapnya kemudian menyusul Salwa dan merangkulnya. "Wa... jangan marah lah, anti mau tanya apa silakan! Ana cuma bercanda kali ukh." Ucap salwa sambil tersenyum.
"Okokok. Ma...?" Salwa menjeda kalimatnya. "Apaan sih Wa?" Tanya balik Rahma dengan nada lemah lembut dan wajah serius.
"Kamu tu kapan sih pendeknya? Tinggi melulu nggak bosen apa?" Ucap Rahma dengan nada bercandanya.
"Hah? Ya Allah kirain mau tanya soal apa ternyata ya..." Ucapnya dengan wajah kesalnya.
"Hahaha. Kena kamu Ma. Satu sama ya. Salah siapa tadi kamu juga jahil sama aku." Ucap Salwa sambil menggandeng tangan Rahma kembali yang sempat terlepas saat Salwa bertanya pada Rahma tadi.
"Hahaha... MasyAllah iya. Aku juga cuma bercanda kali Wa.." Rahma tertawa.
"Ciee yang nggak konsisten tadi pakek "Ana,Ukhty" sekarang "aku,kamu" waduh labil ya kamu." Ucap Salwa dengan nada meledeknya.
"Ya biarin, yang penting nyaman sama kamu.. Eaa." Jawab Rahma dengan nada menggoda.
"Hem.m seterah Ma... Seterah." Ucap Salwa dan merekapun tertawa bersama.
🌈😂😄😯🌈
Namun tawa merekapun terhenti, karena tiba-tiba ada orang berhenti di depan mereka.
"Assalamu'alaikum..." terdengar salam dari depan mereka.
" Wa'alaikumsalam." Jawab mereka dengan menunduk.
"Ukh. Tolong setelah dari kelas nanti langsung segera ke basecam, karena ada briefing untuk acara hari ini!" Ucapnya dengan nada dingin.
"Khoir kak..." Jawab mereka kembali masih dengan menundukan kepala.
"Wassalamu'alaikum" Ucap sang pemilik suara dingin itu kemudian berlalu pergi menjauh bersama 2 temannya.
"Wa'alaikumsalam." Jawab Rahma dan Salwa.
"Astagfirullah kaget aku Ma, tiba-tiba kak KetHis muncul di depan kita, mana dengan nada yang dingin pula. Ganteng, soleh tapi cuek." Ucap Salwa saat sampai di depan kelasnya.
"Hemm. Kamu muji atau ngejek sih, udalah kan emang gitu sifatnya." Jawab Rahma.
"Udah yuk masuk, terus kita langsung ke basecam." Ajak Rahma untuk memasuki ruang kelasnya yang masih sepi dan hanya ada beberapa siswa di dalamnya.
"Assalamu'alaikum." Ucap mereka bersama saat memasuki ruang kelas.
🔹🔷🔹🔷🔹🔷Saat Di basecam🔷🔹🔷🔹🔷
🌹🍓Bersambung...🍓🌹
"Tiada yang lebih manis selain Ukhuwah, tidak ada yang menyenangkan selain Ukhuwah, dan tidak ada yang lebih indah selain Ukhuwah till jannah. Bukan bagaimana cara kita mendapatkan teman dan sahabat , tapi pantas tidaknya kita untuk dianggap sebagai Sahabat Fisabilillah dan sebab kita mencintai mereka " Harus dengan dan karena Allah " itu kuncinya agar ukhuwah kita menjadi "Ukhuwah Tiil Jannah". InsyAllah "
By: E. R
Syukron telah membaca cerita ini, afwan jika absurb 😊😀 . Syukron juga yang telah vote and coment. Tunggu cerita selanjutnya ya, semoga menginspirasi kita semua, dan see you next part😇😆.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengaguminya Dalam Taat
Random"Wahai dzat yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku hanya pada-Mu" 💓💓💓💓💓💓💓 "Tanpa sedikitpun ada yang tau kecuali aku dan Rabbku, bahwa sesungguhnya hatiku yang kutitipkan pada Allah, kini Allah jatuh kan benih cinta padamu. Karena...