6. Kurang obat😒

319 14 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu'alaikum Wr.Wb

*Masjid*

"Ya Allah permudahkanlah hamba dalam meraih apa yang hamba cita-citakan, jadikan hamba menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya. Maafkan hamba yang kini mendambakan makhlukmu untuk bersanding kelak dengan hamba. Jika rasa yang hamba rasakan ini adalah bisikan setan semata maka hilangkan dan teguhkan hati ini pada-Mu ya Allah. Jikalau ia jodoh ku maka dekatkan nantinya, jika memang bukan maka berilah pendamping yang lebih baik dari nya, dan lebih baik dari ku untuknya...." suara hati seseorang yang sedang bermunajat kepada Allah sang pemilik rasa.

"Ya Allah... Ampuni hamba yang kini mendambakan makhlukmu, hamba mohon tetapkan hatiku hanya pada-Mu, hamba tak ingin menggantikan posisi Mu di hati dan fikiranku. Karena ia belum lah pasti untuk ku..." suara salah seorang yang melayangkan doa dari beberapa orang di shaf akhwat dimana mereka kala itu sedang melakukan shat duhanya.

Saat setelah bermunajat ia sempat menengok ke depan dan saat itu pula seseorang tengah berjalan dan melihat ke arahnya sehingga tak sengaja mata mereka bertemu. Hingga pada akhirnya mereka pun menunduk dan mengucapkan istighfar sebanyak²nya. Karena ada getaran yang menguncang qolbunya.

___•°•°•°•____•°•°•°•____•°•°•°•___•°•°•°•____•°•°•°•

Setelah adanya tragedi gempa hati tadi. Akhirnya mereka dan yang lain pun kembali ke kelas masing-masing serta mengikuti pelajaran selanjutnya hingga bel jam pelajaran terakhir berbunyi pukul 15.30 WIB. Tenang mereka tadi ada istarahat ke-2 kok buat jajan bisa atau shalat dhuhur tentunya..

"Baiklah pelajaran hari ini telah selesai, jangan lupa tugas dan belajar untuk pertemuan berikutnya kita akan mengadakan ulangan. Sebelum di akhiri ada pertanyaan?" Tampak seorang guru sedang memindai siswa-siswi di depanya.

"Tidak pak...." jawab mereka serempak.

"Baiklah. Terima kasih, Hamam ayo pimpin untuk berdoa." perintah sang guru kepada ketua kelas tersebut.

Setelah berdoa dan sang guru tadi mengucapkan salam serta berlalu pergi, tampak siswa-siswi di dalam kelas sedang riuh untuk segera bergegas pulang.

"Assalamu'alaikum Ma." Ucap seseorang yang tiba-tiba berada di samping Rahma.

"Eh... Wa'alaikumsalam. Gimana Id?" sahut Rahma

"Afwan Ma ane mau bilang sama anti kalau rapat rohis buat bahas program buat kakak kelas nggak jadi hari ini. Nanti tolong anti bilang ke pengurus akhawat yang lain. Tadi ane sudah bilang ke yang ikhwan juga."

"Ohh gitu. Iya nanti ana bilang ke mereka. Emang kenapa nggak bisa hari ini?"

"Ane ada acara halaqah, tadi pak Ahmad dadakan ngasih kabarnya, soalnya beliau mau ada acara hari Jum'at nya." jawab Syaid seraya melirik jam di kelasnya.

"Rapatnya minggu depan aja. Harinya nyusul ya. Afwan ane buru-buru mau shalat azar dulu. Assalamu'alaikum." tambahnya kemudian berlalu pergi.

"Wa'alaikumsalam."

"Eh.. Ma jadi hari ini nggak jadi rapat rohis?" tanya seseorang di sampingnya.

"Alah pertanyaan mu itu lho Wa, sudah jelas banget tadi kamu di samping ku pas si Syaid bilang. Eh malah tanya lagi." Jawab Rahma

"Hehehe... basa-basi gitu." ucap Salwa sambil tercengir.

"He.mmm udah yuk, cuss langsung ke masjid shalat azar." ajak Rahma kemudian mengendong tasnya serta berlalu pergi.

Mengaguminya Dalam TaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang