15. Sebatang Cokelat 🍫

147 6 0
                                    

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

"Utamakan akhiratmu, maka dunia akan mengikutinya. Jika kamu terbalik, maka jangan harap akhiratmu akan mengikuti duniamu, yang jelas-jelas tak abadi itu."

✨✨✨✨✨✨✨✨

"Kok aku merasa ada yang ngikutin ya!?" ucap seorang akhwat dalam hati seraya menolehkan kepalanya kebelakang namun tidak menemukan siapapun. "Astagfirullah, perasaan aku aja kali ya. Semoga saja."

"What ? Masjid mau ngapain? Bukan nya belum adzan Asar ya? Gilak ini cewe agamis banget. Pokonya gue harus berhasil buat kenalan nantinya." ucap seseorang yang memang dari tadi mengikutinya kemudian beranjak dari tempat persembunyiannya.

💐💐💐💐💐💐💐

Disaat semua siswa dan siswi berbondong-bondong untuk segera pulang serta sampai di rumah. Disisi lain berbeda dengan beberapa orang disana yang sedang menimba ilmu akhirat serta mengcharger rohani mereka agar selalu terisi dan terupdate. Pokok materi yang disampaikanpun sesuai dengan mereka.

"Alhamdulillah ya. Kita bisa melingkar kembali. Baik, untungnya melingkar seperti ini untuk apa sih Um? Disaat teman-teman yang lain pulang dan harusnya kita ikut pulang kok masih harus tetap disini ? Kita capek pengen istirhat tugas banyak, ulangan banyak, dan seterusnya. Ada yang tahu jawabannya ?" tanya sang Murabbi kepada Muttarobinya.

"Untuk menjaga diri kita Um." ucap Fatiah.

"Boleh, ada lagi ?" tanya beliau kembali.

"Untuk alarm diri." sahut Salwa.

"Boleh. Baik, semua benar. Kita hidup butuh yang namanya asupan makanan dan minuman untuk keseharian bukan? Itu semua untuk jasmani kita, kebutuhan yang paling utama. Lalu kalau kebutuhan jasmani sudah terpenuhi apakah kebutuhan rohani kita sudah terpenuhi juga ? Jawabnya ada di pribadi masing-masing." ucap beliau menjeda kemudian di tanggapi oleh Rahma.

"Belum Um, soalnya rohani kita beluk tentu mendapatkan asupan." ujarnya.

"Bisa jadi iya, bisa juga tidak. Sebenarnya setiap pribadi mereka memiliki cara tersendiri untuk memenuhinya. Gini Umi ibaratkan kalau kita memberi jasmani kita dengan makanan yang sehat, bergizi, dan seimbang bagaimana respon diri kita ?" tanya sang Murabbi kembali.

"Badan kita akan menjadi sehat, bugar, dan kuat Um." timpal Rahma.

"Tepat sekali, begitupun ketika memasukkan sebaliknya maka tubuh kita akan tidak enak, sering sakit, lemah, dan seterusnya. Sama halnya dengan asupan sebuah rohani, kalau kita memberi makannya dengan hal yang baik maka semua akan menjadi baik, kalau sebaliknya maka hasilnya pun sama menjadi buruk." jedanya sejenak kemudian netra nya menyapu lembut seluruh muttarobinya itu.

"Bersyukurlah kalian Allah turunkan cahaya hidayah pada diri kalian. Karena apa ? Mereka yang sudah Allah berikan petunjuk hidayah dan mereka mau menjemputnya kemudian berhijrah, sungguh merupakan nikmat iman yang tak terkira. Ketika kalian sudah mengenal lebih jauh tentang agama, rasa cinta kalian kepada Allah tak akan terukur oleh apapun. Allah mencintai seluruh umatnya yang ada dimuka bumi maupun di langit, sebuah kasih yang tak terukur dan tak dapat untuk dihitung dengan apapun." ucapnya.

Mengaguminya Dalam TaatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang