بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕
"Bukan, bahkan aku tak bisa menyalahkan ataupun melarang untuk orang lain menaruh hati kepadaku. Namun, aku tak bisa menghianati sebuah rasa yang sedang ku titipkan kepada-Nya."
#Mengaguminya Dalam Ta'at
🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕
"Sebentar aku ambil uangnya dulu ya." Ucapnya ramah kemudian memasuki rumah. Saat di depan pintu masuk ia berpapasan dengan sang adik yang akan keluar, kemudian berkata. "Yha calon di depan tuh." Godanya yang hanya dibalas tatapan sinis darinya.
Baiklah, lama waktu berjalan Winda mulai tahu bagaimana bisa pemuda yang baru pertama kali ditemuinya itu dapat terpikat padanya. Dimana ternyata ia pertama kali melihat dan tahu akan sosoknya dari pakdenya yang selama ini bekerja dengannya di sebuah Sekolah Menengah Pertama. Ya, sang pemuda dan pakde merupakan salah satu pahlawan tanpa tanda jasa dibidang pendidikan. Sering berjumpa, berbincang, bercanda hingga banyaknya topik random yang di obrolkan menjadi bahan setiap pertemuan. Dari situlah beliau sering menceritakan sang keponakan tersayangnya Winda, perlahan hatinya penasaran akan sosok yang diceritakan itu, hingga ia hanya berani menatapnya dari kejauhan tanpa memiliki keberanian mendekat. Entah apa yang saat itu terjadi pada pemuda berusia 25 tahun itu berani berkunjung ke rumah sang pakde dan berniat untuk ta'aruf an. Tak butuh waktu lama ia berani meng-khitbah dan kini ia sudah terikat dan segera menuju ke akad.
Cerita Winda Mode Off
"Whaaa Winda ternyata, dia diam-diam suka, setelah itu gas poll langsung lamar. Aaaaa... Mamaa, aku mau... Aku baper." Tiara teriak histeris seraya menggigiti bantal kursi yang ada di rumahnya itu. Ya, mereka kini sedang berkumpul di rumah salah satu temannya Tiara. Beruntung, aksinya itu tidak mengakibatkan ia dimarahi oleh orang tuanya karena teriak-teriak di dalam rumah, orang tuanya sedang pergi ke hajatan salah satu teman sang mama.
"Gih sana nyusul Ra, enakan ta'aruf, khitbah, nikah, baru pacaran. Daripada pacaran nggak halal berujung ketidak pastian dan berdampak kegilaan." Ucapan Salwa kali ini berhasil membuat ketiga temannya terwa bersama.
"Ma syaa Allah barakallah Win... Kenapa kemarin nggak cerita-cerita sama kita kalau kamu sudah ada yang mengajak ta'aruf an bahkan khitbah." Rahma ikut menimbrung dan seketika di angguki oleh dua teman di sampingnya.
"Nah bener tuh." Tambah Tiara.
"Maaf, kemarin belum bisa cerita, bukan karena nggak mau berbagi kebahagian, cuma malu mau cerita. Aku juga nggak nyangka kalau bakalan secepet ini jadinya." Jawab Winda di sebrang sana dengan nada merasa bersalah nampak di wajahnya.
"Oh oke, yang penting sekarang kita sudah tahu soal itu. Nanti kalau nikah, jangan lupa undang kita-kita. Inget kalau sampai enggak, ku grebek kamu kerumah." Ancam Tiara dengan muka dibuat-buat menyeramkan.
"Kalau itu pasti, jangan lupa dateng ya nanti." Balas Winda di sebrang sana dengan tersenyum lebar.
"Wah yang nikah muda yang nikah muda. Ketika shalat sudah ada imamnya, ketika keluar ada gandengannya. Di tunggu siapa lagi selanjutnya, ternyata sudah ada yang mau sold out diantara kita" Salwa menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengaguminya Dalam Taat
Random"Wahai dzat yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku hanya pada-Mu" 💓💓💓💓💓💓💓 "Tanpa sedikitpun ada yang tau kecuali aku dan Rabbku, bahwa sesungguhnya hatiku yang kutitipkan pada Allah, kini Allah jatuh kan benih cinta padamu. Karena...