بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
"Jangan terlalu menaruh harap kepada manusia, maka kecewalah yang akan kau petik dari hasilnya."
#MengaguminyaDalamTaat
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
"Eh bentar, kamu mau minta seorang ikhwan meng-khitbah kamu? Kamu suka sama seseorang?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut sang kakak dengan raut wajah bingungnya.
"Iya mbak, sama temennya mbak." Jawabnya singkat.
"Hah? Temen yang mana?" Tanya sang kakak penasaran sekaligus terkejut dengan pernyataannya.
"Temen SMA, aku udah lama sukanya mbak. Setelah aku tahu dia pertama kali dan diajak ngobrol pertama kali, eh nggak ding tapi cuma di tanya." Jawab sang adik dengan senyam-senyum membayangkan wajah itu.
"Siapa namanya?" Rahma semakin penasaran dengan cerita sang adik.
"Emmm... Nanti kalau aku udah tahu calonnya mbak Rahma. Baru aku cerita, aku mau gantian bales dendam. Udah lama banget penasarannya, malah nggak di kasih-kasih tahu."
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
"Btw aku denger mbak Rahma mau khitbah ya sama temen satu sekolahnya dulu?" Ucap seorang akhwat yang tengah duduk bersantai di sebuah kafe.
"Mbak Rahma yang kakak senior kita di kampus dulu?" Tanya teman satunya.
"Iya, yang dulu binaannya Bu Asma itu."
"Ma syaa Allah, diam-diam ternyata. Hemm... padahal dulu banyak pula lho yang minat untuk meng-khitbah, eh jodohnya ternyata teman sekolahnya dulu malahan."
Yang sedang membicarakan Rahma adalah segerombolan adik tingkatnya sewaktu kuliah dulu. Rahma dikenal menjadi salah satu anggota aktif dakwah kampus, jadi tak heran jika beberapa banyak yang mengenalnya. Namun, di meja lain mereka tak sengaja menangkap perbincangan mengenai kabar dari Rahma.
"Jadi kabar itu benar adanya, bukan kabar burung atau hanya angin lalu saja...tapi memang itu faktanya. Astagfirullah maafkan hamba yang ternyata tumbuh rasa terlalu berharap kepada hamba-Mu." Ucap dalam benaknya itu.
✨✨✨✨✨
Lain tempat lain pula suasananya, seorang laki-laki tengah tersenyum dengan manisnya yang tak pernah luntur di raut wajah tampannya. Ia terus saja bertanya pada dirinya, apakah benar ia akan segera meminang sosok yang sejak lama ia sukai itu ? Seolah seperti mimpi yang indah dikala ia terlelap, namun kali ini adalah nyata. Ia berjalan keluar dari kamarnya dengan stelan rapi terbalut dalam tubuh tegapnya. Saat ia tiba di ruang tamu, suara seorang perempuan paruh baya membuatnya menghentikan langkahnya saat akan menuju ke pintu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengaguminya Dalam Taat
Random"Wahai dzat yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku hanya pada-Mu" 💓💓💓💓💓💓💓 "Tanpa sedikitpun ada yang tau kecuali aku dan Rabbku, bahwa sesungguhnya hatiku yang kutitipkan pada Allah, kini Allah jatuh kan benih cinta padamu. Karena...