Disebuah desa...
Embun kamu udah siap berangkat ke Jakarta nak?
Iya bu.
Ibu...Embun berangkat dulu ya?Iya, kamu hati-hati di jalan ya Embun. Jangan lupa kalau sudah sampai kabari ibu.
Iya bu.
" Wah...Jakarta beda banget sama di desa, gedung-gedung bertingkatnya banyak, mall-mall nya banyak, banyak apartemen, banyak mobil-mobil mewah. Perempuan-perempuan nya cantik-cantik, sexy-sexy dan modis beda banget sama aku. "
Ucap Embun dalam hati sambil memperhatikan penampilannya sendiri dengan memegang 2 kepang rambutnya.
" Laki-laki nya juga tampan-tampan dan keren-keren. Apa nanti aku bisa punya pacar yang tampan salah satu dari mereka ya? "
" Embun sadar Embun...
Tujuan kamu ke Jakarta buat lanjut kuliah, jangan mikirin yang macam-macam. "Cukup Embun, Kamu harus fokus. Ucap Embun dalam hati sambil menepuk-nepuk kedua pipinya. Embun pun melanjutkan perjalanannya tiba-tiba...
Ya tuhan tas aku...
Ucap Embun sambil menunjuk ke arah penjambret.
Jambret...
Copet...
Tolong...
Tolong aku...Teriak Embun kepada semua orang yang ada di jalan sambil mengejar orang yang telah mengambil tasnya. Tetapi Embun dan semua orang yang menolongnya tidak bisa menangkap dan kehilangan jejak si penjambret.
Ya tuhan, apa yang harus aku lakukan. Semua pakaianku ada disana, dompetku juga. Untung aja semua ijazah, laptop dan buku-buku pelajaran aku ada di dalam tas dukung ini. Untung tas dukung ini ada di depan dadaku bukan di belakang punggungku.
Ucap Embun dalam hati.Kamu nggak apa-apa nak?
Dompet dan semua pakaian saya ada di dalam tas itu bu.
Apa hp kamu juga ada di sana?
Hp?
Nggak bu, hp saya ada di dalam saku celana.Kamu baru datang dari desa ya?
Iya bu.
Hampir semua orang yang baru datang dari desa juga pasti ngalami hal yang sama seperti kamu nak. Apa kamu punya keluarga di Jakarta ini?
Nggak ada bu.
Kalau gitu lebih baik kamu secepatnya telepon saja keluarga kamu yang ada di desa. Kamu cerita saja kalau kamu habis di jambret, kamu minta di tranfer uang saja sama keluarga kamu.
Telepon?
Transfer uang?
Tidak, aku tidak mungkin menelpon ibu dan bilang aku habis di jambret. Aku tidak boleh buat ibu khawatir. Aku juga tidak mungkin minta uang sama ibu, ibu tidak punya uang.Nak, apa kamu baik-baik saja?
Iya bu.
Nama kamu siapa?
Nama saya Embun bu. Nama ibu siapa?
Nama saya bu Siti. Embun, sebenarnya tujuan kamu datang ke Jakarta ini mau apa?
Saya mau kuliah bu, kalau ada lowongan pekerjaan saya juga mau kerja. Saya kerja apa saja yang penting halal.
Bu Siti, apa Embun boleh minta tolong?
Kamu mau minta tolong apa Embun?
Boleh tidak Embun menginap di rumah bu Siti untuk beberapa hari sebelum Embun dapat kerja? Nanti kalau Embun punya uang, Embun akan bayar uang nginapnya. Embun nggak mungkin minta uang ke desa, ibu Embun sudah tidak punya uang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Wife (1-45 End)
RomanceSial... Sial... Kenapa tadi malam aku harus mabuk dan making love sama pembantu ku sendiri sih... Ya tuhan... kenapa penyakit tidur berjalanku tadi malam harus kambuh? Kenapa aku harus tidur dan berjalan ke kamarnya pak Rico? Kenapa aku tidak berjal...