Part 15

17.4K 610 0
                                    

Jangan bertanya lagi, jangan membicarakan Gereja lagi. Kak Rico tidak suka.

Maaf kak.

Makanlah, kamu perlu makan yang banyak biar anak dalam rahim kamu sehat.

Iya kak.

Rico dan Embun makan malam bersama dalam suasana diam, canggung dan kaku. Malam ini untuk pertama kalinya mereka makan berdua di meja makan yang sama. Tiba-tiba Rico berbicara...

Embun, apa kamu ingin makan sesuatu?

Tidak kak.

Apa kamu yakin?

Iya kak.

Kalau kamu ingin makan sesuatu, kamu bilang saja sama kak Rico. Nanti kak Rico suruh orang membelikannya?

I...iya...kak.

Rico dan Embun pun selesai makan. Rico kembali ke dalam kamarnya dan membuka laptopnya. Embun membereskan meja makan, mencuci piring dan memindahkan barang-barangnya ke kamar yang baru.

Apa yang akan aku lakukan, kenapa Embun tidak memilih tinggal satu kamar saja ya sama aku? Dengan begitukan aku bisa mengawasinya secara langsung. Bagaimana nanti kalau dia masak lagi di tengah malam saat aku tidur. Apa aku kunci saja pintu kamarnya dari luar? Kalau dia tahu aku tahu penyakit tidur berjalannya bagaimana? Semoga saja penyakit tidur berjalannya tidak sering kambuh. Ah...aku ada ide, pintu kamar ku tidak usah di kunci saja. Kalau tiba-tiba Embun tidur berjalan lagi, dia bisa masuk kamar aku.

Ucap Rico bicara sendiri sambil mondar-mandir di dalam kamarnya.
___________________

Pagi Embun...

Pagi kak...
Sarapannya udah siap kak...

Terima kasih.

Tiba-tiba Embun menutup mulutnya dan berlari ke kamar mandi. Rico mengambil minyak angin dan mengikuti Embun ke kamar mandi.

Huek...huek...huek...

Embun muntah-muntah, dia mengalami morning sick.

Kamu nggak apa-apa Embun?

Kakak kok ada di sini, Embun nggak apa-apa kak.

Huek...huek...huek...

Rico menggosok-gosokkan minyak angin dan memijat-mijat ke leher belakang Embun.

Udah enakkan?

Iya kak, terima kasih.

Iya, kita sarapan ya Embun?
Kamu udah nggak mual lagi kan?
Ucap Rico lembut.

Iya kak.

Mereka berdua pun sarapan pagi bersama-sama. Setelah selesai Rico siap-siap berangkat kerja.

Embun, ini uang buat kamu. Belilah susu hamil dan makanan-makanan yang enak.

Iya kak, terima kasih.

Iya sama-sama.

Kamu nggak boleh capek, stres dan harus banyak istirahat. Kamu harus jaga bayi itu baik-baik.

Iya kak.

Kakak kerja dulu.

Iya kak.

Rico pun pergi kerja dengan mobil nya. Embun membuka amplop uang yang di berikan oleh Rico tadi.

Ya tuhan, uangnya banyak sekali. Kak Rico sangat baik dan perhatian sekali sama bayi ini. Tapi hanya sama bayi ini saja bukan sama aku.

Ucap Embun sedih sambil mengelus-elus perutnya.

Tidak apa-apa, aku nggak boleh sedih. Aku harusnya bahagia kak Rico sangat menyayangi anaknya.

Sayang, ayah kamu sangat sayang sekali sama kamu. Kamu senang kan?

Ucap Embun berbicara sendiri dengan bayi yang ada di dalam perutnya sambil tersenyum.

 

Amazing Wife (1-45 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang