Co, tumben loe hari Sabtu gini datang ke kantor. Biasanya jarang banget, bawa banyak buntut lagi. Kayaknya status loe udah berubah dari pengusaha sukses menjadi bapak rumah tangga sejati nih. Bahkan loe gendong baby girls loe sekali 2 gini. Di sebelah kanan ada si cantik Mentari dan di sebelah kiri ada si cantik Cahaya.
Terbalik Dino, di sebelah kanan si cantik Cahaya dan di sebelah kiri ada si cantik Mentari.
Maafin om ya sayang, tadi udah salah mengenali kalian berdua.
Ucap Dino sambil mencolek-colek pipi cubby Cahaya dan Mentari.
Co, loe hebat juga ya bisa ngebedain Cahaya dan Mentari gitu. Padahal mereka berdua mirip banget loh.
Iya donk Din, yang bikin mereka berdua kan gue.
Iya juga sih.
Dino, kedua anak loe apa kabar, baik-baik aja kan?
Iya mereka berdua baik-baik aja.
Loe nggak mau punya baby yang banyak kayak gue?
Nggak ah, gue ikut program pemerintah aja cukup 2 anak. Loe sih enak kaya punya banyak uang, jadi nggak masalah loe punya banyak anak.
Bukan karena itu juga sih Din, gue cuma pengen punya keluarga besar. Biar gue nggak kesepian lagi, gue suka rumah gue rame.
Tapi loe nggak kasihan sama amazing wife loe, masa Embun hamil dan melahirkan terus. Loe pikir dia pabrik anak.
Embun suka kali Dino, punya banyak anak. Bahkan sejak dia hamil Bulan dan Bintang dia berencana punya anak banyak.
Wow Embun benar-benar amazing.
Dino, tolong bukain pintu donk. Gue sama Cahaya dan Mentari mau masuk dulu. Gue mau menyelesaikan pekerjaan gue.
Oke, kalau loe perlu bantuan lagi loe telepon gue aja Co?
Iya, thanks ya Dino.
Iya sama-sama.
___________________Siang Harinya di rumah sakit tempat Embun bekerja...
Bulan, kamu gandeng tangan Langit ya?
Iya yah.
Bintang, kamu gandeng tangan Bumi ya?
Iya yah.
Rico menggandeng tangan Cahaya dan Mentari.
Siapa pria itu, kenapa Embun tersenyum dan tertawa kepadanya?
Ucap Rico dalam hati sambil menahan amarah.
Ayah, wajah aja kenapa kesal seperti itu?
Nggak apa-apa kok Bulan.
Bunda...
Teriak Bulan, Bintang, Langit dan Bumi. Cahaya dan Mentari ikut-ikutan memanggil Embun dengan panggilan nda...nda...
Sayang...
Ucap Embun sambil memeluk dan mencium putra dan putri nya satu persatu. Rico langsung mencium kening Embun di hadapan pria tadi.
Hi kak Rico...
Loe...
Hi anak-anak...
Hi om...
Ucap Bulan, Bintang, Langit, Bumi, Cahaya dan Mentari.
Gue kirain tadi siapa yang godain istri gue, buat istri gue ketawa-ketawa dan senyum-senyum. Ternyata loe Mike.
Iya kak.
Masih cemburuan, posesif dan over protektif aja loe kak.Ya iyalah, secara istri gue cantik dan muda gini. Loe ngapain main ke rumah sakit ini, tumben?
Gue mau PDKT sama Embun, sekarang kan gue udah normal udah kembali pada kodrat gue sebagai pria sejati.
Ucap Mike memanas-manasin Rico.Apa???
Loe mau cari masalah sama gue?
Loe mau gue buat jadi perkedel?

KAMU SEDANG MEMBACA
Amazing Wife (1-45 End)
RomantizmSial... Sial... Kenapa tadi malam aku harus mabuk dan making love sama pembantu ku sendiri sih... Ya tuhan... kenapa penyakit tidur berjalanku tadi malam harus kambuh? Kenapa aku harus tidur dan berjalan ke kamarnya pak Rico? Kenapa aku tidak berjal...