Part 28

16.7K 607 0
                                        

Sore sayang...

Sore kak...

Rico memeluk tubuh Embun, mencium kening dan bibir Embun dengan lembut. Rico pun tidak lupa mengusap-usap perut Embun dan mencium perut Embun 2X. Rico pun berkata...

Sayang, ayah udah pulang kerja nih. Tadi nggak nakal kan di dalam perut bunda?

Nggak nakal ayah.
Ucap Embun.
__________________

Malam harinya...

Kak Rico Embun boleh nggak ngomong sesuatu?

Boleh.
Kamu duduk sini dulu, duduk di pangkuannya kak Rico.

Embun berat kak, nanti paha kak Rico pegal.

Nggak apa-apa.

Embun pun mendekat ke arah Rico. Embun duduk menyamping di pangkuan Rico.

Kamu mau ngomong apa sayang?
Apa kamu pengen makan sesuatu?

Nggak kak bukan itu. Kalau Embun jujur, kak Rico marah nggak sama Embun? Tapi kalau kak Rico marah  nggak apa-apa, Embun terima kok.
Ucap Embun hati-hati.

Kakak nggak akan marah, kamu ngomong aja.

Kak Rico sebenarnya...sebenarnya...

Sebenarnya apa sayang?

Sebenarnya Embun mengidap penyakit tidur berjalan.
Ucap Embun takut-takut.

Iya, kakak tahu sayang.

Kak Rico tahu dari mana? Embun nggak pernah cerita, apa ibu yang cerita sama kakak?

Nggak sayang, ibu nggak pernah cerita sama kak Rico.

Kalau gitu kakak pernah lihat Embun tidur sambil berjalan ya?

Iya.

Maaf.
Ucap Embun sedih.

Nggak apa-apa sayang, yang penting kamu nggak boleh capek, harus banyak istirahat dan nggak boleh stres.

Iya kak.

Jadi itu maksud kak Rico dulu bilang aku nggak boleh capek, harus banyak istirahat dan nggak boleh stres. Aku pikir kak Rico dulu bilang begitu karena aku hamil dan dia mengkhawatirkan bayinya ternyata dia mengkhawatirkan aku karena dia tahu penyakit tidur berjalan ku.
Ucap Embun dalam hati terharu.

Kak Rico, sejak kapan kakak tahu penyakit tidur berjalan Embun?

Sejak 2 bulan yang lalu. Saat malam pertama kita sebagai suami istri.

Apa waktu itu Embun tidur berjalan langsung masuk ke kamar kak Rico lagi?

Nggak sayang, waktu itu jam 3 malam kamu sedang masak di dapur.

Pasti waktu itu kakak kaget banget ya lihat Embun?

Iya, sangat...sangat...kaget. Awalnya kakak bingung, kenapa kamu masak malam-malam. Ternyata waktu itu kamu masak sambil tidur. Kakak buru-buru matikan kompor gas dan menggendong kamu ke dalam kamar kakak. Kakak takut membawa kamu ke dalam kamar kamu yang dulu. Kakak takut kamu tidur berjalan lagi.

Apa itu sebabnya waktu itu kamar kakak pintunya kakak kunci dan kuncinya kakak kantongin di saku celana?

Iya sayang.

Apa karena itu juga kakak nyuruh Embun pindah kamar?

Iya.
Lagian kamu istrinya kak Rico.

Kamu kenapa nggak mau satu kamar sama kakak?

Embun takut kak Rico tahu penyakit Embun. Karena penyakit Embun bukan hanya berbahaya bagi Embun saja, tapi juga berbahaya bagi bayi Embun dan kak Rico.
Ucap Embun sedih.

Sayang mulai malam ini kamu tidurnya di kamar kakak ya, kita tidur bersama-sama seperti suami istri yang lain?

Amazing Wife (1-45 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang