Part 6

19.8K 695 0
                                    

Pagi itu meskipun dengan perasaan yang hancur dan  menahan rasa sakit dan perih di kemaluannya Embun tetap melakukan pekerjaannya seperti biasa.

Silahkan makan pak...

Hm...

Rico tidak menjawab ucapan Embun dia hanya berdehem. Embun selalu menundukkan kepalanya. Rico melihat wajah dan mata Embun yang sembab. Rico tahu bahwa Embun habis menangis yang lama. Tadi saat Rico hendak meminta dan menyuruh Embun memasang sprei di kamarnya, Rico mendengar suara Embun yang sedang menangis di dalam kamar mandi.

Rico pun memperhatikan cara Embun berjalan yang tidak seperti biasanya. Embun berjalan tertatih-tatih.

" Apakah tadi malam dia masih perawan? Apakah semalam juga pertama kalinya dia melakukan hubungan sex sama seperti aku? Apa tadi ada noda darah diatas sprei putih ranjang aku? Apa tadi ada noda darah di kemaluanku?

Bodoh...kenapa tadi aku tidak melihatnya? Kenapa tadi aku buru-buru menyuruhnya untuk membuang sprei tadi? Mungkin dia sudah membuang sepreinya, untuk melupakan kejadian semalam. Kenapa tadi aku buru-buru mandi dan membersihkan semua noda yang menempel di atas kemaluanku? "

Ucap Rico dalam hati penuh penyesalan dan tanda tanya.
___________________

Co, loe nggak ke clubbing malam ini?

Sepertinya tidak.

Kenapa?
Apa loe udah bosan atau loe udah tobat?

Entalah...
Gue takut buat kesalahan lagi seperti tadi malam.

Maksud loe?
Jangan bilang loe sekarang udah nggak perjaka lagi?

Iya.

Yang benar loe?
Loe semalam ML sama siapa? Pelayan bar? Atau Cewek yang baru loe kenal di club?

Gue ML sama pembantu gue.

Serius loe?
Loe gila ya, masa bi Siti loe embat juga. Bi Siti udah tua Rico, seumuran nyokap loe...

Gue ML bukan sama bi Siti, bi Siti sudah berhenti kerja. Bi Siti udah pulang kampung, dia mau mengurus ketiga cucunya yang masih kecil-kecil karena menantu perempuan bu Siti meninggal dunia.

Syukur deh kalau loe nggak ML sama bi Siti. Jadi loe ML sama pembantu loe yang baru?

Iya.

Umurnya berapa? Apa dia setua bi Siti atau lebih muda dari bi Siti?

Umurnya 16 tahun.

Apa?
Apa loe gila, merawani anak gadis orang di bawah umur lagi.

Gue juga nggak tahu Dino, semalam gue mabuk. Saat bangun tidur pagi tadi tiba-tiba aja gue dan Embun ada di atas tempat tidur yang sama di kamar gue. Gue dan Embun tidak mengenakan sehelai benang pun. Tubuh kita berdua hanya tertutup selimut.

Embun?

Iya nama pembantu baru gue Embun.

Kenapa dia ada di dalam kamar loe? Apa dia semalam juga mabuk sama seperti loe?

Dia bilang dia nggak mabuk, lagi pula tadi pagi dia sama sekali tidak bau alkohol.

Apa dia mau menjebak loe?

Gue nggak tahu, yang pasti tadi dia nangis. Wajah dan matanya sembab dan jalan tertatih-tatih menahan rasa sakit.

Apa loe lihat ada bekas noda darah di sprei dan kemaluan loe?

Gue nggak lihat, gue buru-buru nyuruh Embun buang sprei itu. Gue juga buru-buru mandi dan membersihkan seluruh tubuh gue.

Amazing Wife (1-45 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang