Part 4

21.8K 734 4
                                    

Bu Siti, ini Embun punya sedikit uang buat bi Siti di jalan.

Nggak usah nak, ibu tahu kamu lebih membutuhkan uang itu. Lagi pula tadi pak Rico sudah mentransfer gaji dan uang pesangon buat ibu.

Terima kasih ya bu Siti, bu Siti sudah baik dan nolongin Embun.

Sama-sama.

Embun dan bu Siti berpelukkan.

Hati-hati di jalan ya bu...

Iya.
_____________________

Keesokkan harinya...

Pagi pak, nama saya Embun pembantu baru di rumah ini.

Ya tuhan pak Rico tampan sekali. Ucap Embun dalam hati.

Pagi...

Ucap Rico sambil melihat wajah Embun.

Astaga bi Siti, pembantunya kok muda seperti ini. Rambut di kepang dua, wajahnya innocent. Kenapa tidak tua seperti bi Siti saja sih? Ucap Rico kesal.

Umur kamu berapa?

16 tahun pak.

16 tahun?

Jadi dia anak di bawah umur. Kalau Komnas perlindungan anak tahu gimana nih, aku bisa masuk penjara karena memperkerjakan anak di bawah umur.

Silahkan dimakan pak sarapannya, semoga bapak suka sama masakan saya.

Iya, terima kasih.

Enak, masakannya enak sekali sama enaknya dengan masakan bi Siti.

Embun, saya minta maaf. Saya tidak bisa memperkerjakan kamu.

Kenapa pak, apa masakan saya tidak enak?

Masakan kamu enak. Tapi umur kamu 16 tahun, saya tidak bisa memperkerjakan anak di bawah umur seperti kamu.

Tapi pak, tahun depan umur saya 17 tahun. Saya mohon pak terima saya kerja di sini. Saya sangat butuh pekerjaan.

Ucap Embun dengan mata berkaca-kaca.

Apa yang harus aku lakukan, apakah aku akan memperkerjakannya atau tidak? Masakannya enak, anaknya juga sepertinya rajin dan jujur. Kalau aku tidak memperkerjakannya, siapa yang akan kerja di rumah ini?

Baiklah, saya akan memperkerjakan kamu.

Terima kasih pak, terima kasih banyak.

Pak, apa saya setiap hari Minggu boleh minta izin beberapa jam?

Memangnya setiap hari Minggu kamu mau kemana? Pacaran?

Iya pak, sama tuhan.

Maksud kamu?

Saya mau ke Gereja.

Agama kamu Kristen bukan Islam seperti bi Siti?

Iya pak agama saya Kristen.

Kamu Kristen apa?

Katolik pak sama seperti pak Rico.

Oh...
__________________

Ah...aku capek sekali, kegiatan ospek tadi benar-benar melelahkan. Untung aja kerja di rumah ini tidak terlalu melelahkan meskipun rumah pak Rico sangat besar tapi aku bisa membagi waktu antara kerja dan kuliah. Aku juga nggak harus capek-capek membukakan pintu rumah setiap malam saat pak Rico pulang mabuk-mabukan di malam hari. Pak Rico kan punya kunci sendiri. Pak Rico kenapa ya selalu pulang mabuk-mabukan terus?
Ucap Embun berbicara sendiri.

Malam hari pukul 1 malam Rico pulang mabuk-mabukan. Rico berjalan sempoyongan menuju kamarnya. Tiba-tiba Embun masuk ke dalam kamar pak Rico.

Pagi harinya Rico dan Embun terbangun dari tidurnya. Mereka berdua sama-sama terkejut saat menyadari mereka tidur di kamar dan di kasur yang sama apalagi keduanya tidak mengenakan sehelai benang pun yang melekat di tubuh mereka. Tubuh mereka hanya di tutupi selimut.

Amazing Wife (1-45 End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang