29. We're over

425 38 32
                                    

Hari ini adalah hari kedua sebelum liburan tiba. Dan Kayreen akan memanfaatkan dua hari ini untuk bisa terus melihat Justin dari kejauhan. Kayreen tak ingin munafik dengan mengatakan bahwa dia merelakan sepenuhnya Justin untuk Gloria. Namun ini yang terbaik. Kayreen akan memutuskan Justin nanti. Dan setelah itu, Gloria dapat dengan leluasa mendekati Justin.

Kayreen mengenakan sepatu cokelatnya, kemudian menyambar tas yang berada di atas tempat tidur. Setelahnya, kaki-kaki jenjangnya menapaki lantai dan tangga dengan hati-hati, menuju ke ruang makan. Sebenarnya Kayreen tak berniat untuk makan, hanya akan berpamitan dengan Alex, kemudian melesat ke sekolah.

"Alex, aku akan berangkat." Kayreen mendekati Alex yang tengah memasak sesuatu, kemudian mencium pipi Alex kilat.

"Tak bisa, aku sudah membuatkan sandwich bacon ini untukmu," ucap Alex, "makanlah," lanjutnya dengan mendorong Kayreen mendekati meja makan.

"Aku tak lapar, Alex." Kayreen bersikeras tak mau makan. Namun sebenarnya, ia hanya menghindari kemungkinan bila Alex akan menginterogasinya mengenai kejadian kemarin.

"Makan,"

"Sudah kubilang aku tak lapar, Alex!" kata Kayreen dengan sedikit mengeraskan suaranya.

"Setidaknya, isi sedikit perutmu. Aku tak mau kau sakit. Sekarang duduk," perintah Alex pada Kayreen. Bila Alex sudah seperti ini, maka Kayreen sudah tak bisa berbuat apa-apa.

"Jelaskan padaku. Semuanya. Termasuk kenapa bocah itu memanggilmu dengan panggilan murahan itu," paksa Alex dengan tangan yang ia lipat di depan dada, sedang tatapannya tak lepas sedikitpun dari kedua mata Kayreen.
Benar bukan, perkiraan Kayreen? Ini yang Kayreen takutkan sedari tadi.

Beberapa saat menunggu, Alex merasa jengah saat Kayreen hanya diam, kemudian menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan Alex. Alex langsung mendekat satu langkah ke arah Kayreen. Tangannya meraih dagu Kayreen, kemudian mengangkatnya lembut.

"Katakan atau aku akan menghajar Justin karena telah lancang memanggilmu dengan sebutan murahan itu!" perintah Alex dengan nada datar, namun tersirat ketegasan di dalamnya. Membuat Kayreen menelan salivanya gugup, kemudian dengan kaku menganggukkan kepalanya sekali. Alex melepaskan tangannya dari dagu Kayreen.

"Tell me, Lolly." Alex tersenyum pada Kayreen.

Kayreen menarik napas panjang sekali, kemudian menghembuskannya perlahan. Sedetik kemudian, Kayreen menceritakan semuanya. Tentang Gloria yang ternyata mencintai Justin diam-diam, tetang Justin yang terbawa emosi sehingga kelepasan mengatainya seperti tadi. Namun tentu saja, Kayreen tidak menceritakan tentang Gloria yang melukai kakinya.

Kayreen kemarin memang marah dan kecewa pada Justin. Namun itu hanya sesaat, karena Kayreen paham betul Justin tengah berada dalam kukungan emosinya.

"Jadi, Gloria?" tanya Alex menggantungkan kalimatnya. Kayreen paham apa yang Alex maksud, lantas menganggukkan kepalanya sekali. "Ya," ucap Kayreen membenarkan.

"Aku benar-benar tak menyangka." Alex menarik kursi di depan Kayreen, lantas duduk di kursi itu. "Kau juga baru tahu?" tanyanya kemudian.

Kayreen mengangguk, lantas mengambil sepotong sandwich buatan Alex. "Maaf, Alex .... Ternyata aku bukan sahabat yang baik selama ini. Lihatlah, bahkan aku tak tahu kalau Gloria menyukai Justin. Dan bahkan, aku melukai Gloria dengan menjadi kekasih Justin...." Kayreen berucap tanpa memandang Alex. Matanya hanya menatap sandwich di tangannya, lantas kembali meletakkannya. Entah kenapa Kayreen benar-benar tak bernafsu untuk makan kali ini.

Alex menghembuskan napasnya berat. "Aku tak pernah tahu permasalahannya akan serumit ini. Dan, sejujurnya aku tak bisa memberi sedikitpun saran untukmu, Reen." sesal Alex.

Complicated (JB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang