~05~

263K 16.2K 797
                                        

°°Nakal nggak papa, yang penting masih di batas wajar.°°

____________


"Jadi, hari ini kita ngapain?" Tanya Putri sambil berfikir.

"Gimana kalo malakin adek kelas?!" Usul Resta.

"Itu udah biasa, Res." Sahut Nela.

"Hmm, terus ngapain dong?"

"Gimana kalo kita main bola aja!" Seru Mefla antusias. Mereka berempat menatap Mefla kesal.

"Lo mah, kita mau bikin masalah bukan main dodol."

"Dia mau jadi anak baek-baek tuh, biar Si Billy suka sama dia." Sahut Putri. Mefla memandang Putri kesal, "Bukan gitu! Kan gue emang suka main bola."

"Udah-udah, kita bolos aja gimana?" Tanya Revi. Mereka tampak berfikir.

"Kita bolos, mau kemana?"

"Ke mall ajalah."

"Jangan-jangan, bosen gue tuh."

"Terus kemana?"

"Gimana kalo ke cafe?"

"Apalagi itu."

"Yaudah kita ke Duf-"

"HEI KALIAN!"

Degh

Mereka kompak menoleh ke belakang, di sana berdiri seorang wanita paruh baya sedang memegang penggaris dari kayu sambil menatap kelima gadis itu tajam.

'Mampus' jerit mereka dalam hati.

Saat ini mereka berada di kantin, membolos pelajaran, alasanya hanya satu, karena mereka bosan.

Bu Vana berjalan mendekati kelimanya. Mereka hanya terduduk pasrah.

"Kalian lagi! Membolos pelajaran lagi?!" Tanya Bu Vana dengan nada tinggi.

"Bukan bolos, Bu." Elak Nela sambil menatap takut Bu Vana.

Bu Vana memang terkenal sebagai guru terkiller di SMA Pelita Jaya. Wajahnya yang tegas dan terlihat garang membuat semua murid takut. Termasuk mereka tentunya.

"Jadi kalian di katin sedang apa?! Kalian pikir Ibu bodoh?!" Bu Vana menatap mereka sambil mengusap penggaris kayunya. Merekapun bergidik ngeri, membayangkan penggaris kayu yang sepertinya cukup sakit jika terkena kepala mereka.

"Kalian itu sudah kelas tiga! Sebentar lagi ujian! Mau jadi apa kalian jika kelakuan kalian seperti ini?!"

"Apalagi kamu, Mefla." Mefla meringis saat Bu Vana menyebut namanya.

"Nilai bahasa Inggris kamu itu sangat rendah! Seharusnya kamu memperbaikinya bukan membolos seperti ini." Ceramah Bu Vanapun berlanjut.

30 menit kemudian...

"Res, itu Bu Vanamorgana kapan selesai pidatonya?" Bisik Mefla pada Resta yang duduk di sebelahnya.

"Kagak tau gue." Bisik Resta.

"Gue tambah ngantuk sumpah." Gumam Revi.

"Diem, ntar kita kena semprot lagi." Bisik Nela.

"Baiklah, Ibu sudah lelah menasehati kalian, sekarang kalian berdiri di tengah lapangan. Hormat pada bendera sampai jam istirahat selesai." Perintah Bu Vana.

"Loh Bu, kita nggak makan dong?" Keluh Nela.

"Ibu tidak peduli, kalian tadi sudah makan di kantin. Jadi, mau mulai hukuman dari sekarang atau hukumannya Ibu tambah?!" Tawar Bu Vana sadis.

My Cold Ketos✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang