~19~

206K 12.2K 772
                                    

°°Banyak yang bisa kita pelajari dari kehidupan ini, salah satunya mengikhlaskan sesuatu yang tidak bisa kita miliki.°°

~●●●~


Mefla menatap pemandangan di depannya dengan tatapan tak rela. Dahi gadis itu mengerut tak suka.

"Nggak usah diliatin mulu. Mata lo copot ntar." Kata Revi sambil terkekeh.

"Udah, mending sekarang kita makan siang aja, emang lo nggak laper?" Tanya Revi.

Mefla mengerucutkan bibirnya sebal, "Gue butuhnya air dingin."

Revi menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Lo panas liat mereka?"

"Menurut lo gimana?" Tanya Mefla balik.

"Menurut gue sih AYI."

"Yaudah." Gumam Mefla.

Revi menarik tangan Mefla tiba-tiba sehingga gadis itu hampir saja terjatuh.

Revi membawa Mefla untuk menghampiri kedua manusia yang sejak tadi membuat Mefla kehilangan moodnya.

"Ish! Rev lepasin! Jangan aneh-aneh lo!" Mefla berusaha melepaskan pegangan Revi pada pergelangan tangannya.

"Udah! Lo diem aja, gue bakal kembaliin mood lo itu. Nanti jangan lupa berterimakasih sama gue."

Mefla menaikan sebelah alisnya, gadis itu tidak mengerti dengan ucapan Revi tadi.

"Cepetan jalannya! Kek siput lo." Cibir Revi sambil terus menarik Mefla.

Mefla mendengus kesal, "Gue punya kaki! Nggak perlu diseret-seret juga, Rev!"

Revi hanya tertawa lalu gadis itu kembali menyeret Mefla.

"Selly!" Panggil Revi setelah mereka berdua berada di hadapan Selly dan juga Billy.

"Ada apa?" Tanya Selly sambil mengalihkan pandangannya pada Revi.

"Lo dicari sama Pak Fandi tuh!" Ujar Revi dengan wajah yang menyakinkan.

Mefla menaikan sebelah alisnya, "Loh, emang Se-"

"Ah! Cepetan ya Sel, soalnya Pak Fandi kayak buru-buru gitu pas cari elo." Potong Revi sambil menatap Mefla dengan mata berkedip-kedip. Itu kode untuk Mefla tapi sayangnya gadis itu masih tidak paham juga.

"Rev, mata lo kok-"

"Ayo, Sel!" Potong Revi lagi lalu gadis itu segera menarik tangan Selly agar berjalan mengikutinya.

Mefla menatap kepergian Revi dan Selly. Gadis itu menggaruk rambutnya bingung(bukan kutuan ya:v).

"Emang tadi Selly dicari sama Pak Fandi ya? Perasaan dari tadi gue nggak liat Pak Fandi deh." Gumam Mefla pelan.

"Oh mungkin tadi pas Revi lagi nggak sama gue kali ya, dia ketemu sama Pak Fandi."

Mefla mengalihkan pandangannya pada Billy yang tengah duduk dan menatap lurus ke depan. Entah itu menatap apa, mungkin menatap masa depan eeaa:v

"Billy!" Panggil Mefla, gadis itu duduk di samping Billy.

Billy hanya melirik Mefla sekilas.

Mefla menunduk, "Mungkin lain kali gue belajar jadi elo kali ya."

"Biar pas lo jutek, ketus, atau dingin kayak sekarang, gue nggak sesakit ini." Gumam Mefla pelan, bahkan sangat pelan. Tujuannya hanya satu agar Billy tidak mendengar gumamannya. Tapi sayang sekali bung! Billy sudah mendengarnya tadi meskipun samar-samar.

My Cold Ketos✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang