~26~

189K 12.5K 734
                                    

°°Berlajarlah dari hujan, dia tetap kembali meskipun tau bagaimana rasanya jatuh berkali-kali.°°

---------------
_____________________


Bukk!

Billy berbalik dan menatap Mefla tajam. Sedangkan yang ditatap seperti itu hanya menyengir kuda.

Billy memutar bola matanya malas. Lali-laki itu hendak melanjutkan langkahnya lagi namun dengan cepat Mefla menahannya. Gadis itu mengambil sebelah sepatunya yang baru saja mendarat sempurna di punggung Billy.

"Ada yang mau gue omongin sama lo. Bentar aja, Bil." Ucap Mefla pelan dengan wajah memohon.

Billy melepaskan tangan Mefla. "Apa?" Tanya Billy dingin.

Mefla menghela nafas, "Lo nggak mau ngajarin gue lagi?" Tanya Mefla sambil menatap Billy.

"Miss Rumi udah bilang sama lo?" Tanya Billy.

Mefla mengangguk.

"Baguslah." Ketus Billy.

Mefla menggeleng tak setuju, "Tapi Bil-"

"Itu keputusan gue." Potong Billy cepat.

"Lo egois!" Ucap Mefla sambil menatap Billy tajam.

Billy terdiam.

"Kalo lo benci sama gue. Itu urusan pribadi. Terserah lo mau gimana, tapi gue bener-bener butuh bantuan lo."

'Gue nggak benci sama lo. Lo yang seharusnya benci sama gue.' Batin Billy.

"Gue nggak bisa." Ucap Billy dingin.

Mefla menghela nafas lelah, bagaimana cara membujuk Billy?

"Billy... bantuin gue ya? Bentar lagi mau ujian kan? Lo mau nilai gue jelek?" Ucap Mefla sambil mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada.

Billy mengalihkan pandangannya, kemana saja asal tidak ke arah gadis di depannya.

"Bil?"

"Enggak." Ketus Billy.

Setelah itu Billy meninggalkan Mefla begitu saja. Mefla menatap kepergian Billy dengan wajah pasrah.

"Dia niat banget kayaknya jauhin gue." Gumam Mefla.

"Nasib nilai gue gimana dong?"

~●●●~

"Mef? Menurut lo ini pakenya rumus yang ini atau ini?" Tanya Resta sambil menunjukan beberapa rumus yang ada di bukunya.

"Tapi menurut gue yang ini deh. Hmm.. tapi kok gue cari jawabannya nggak nemu ya? Apa gue salah itung? Mef, coba lo itung ulang. Kali aja ketemu." Cerocos Resta. Merasa tak ada jawaban, Restapun mengalihkan pandangannya untuk menatap sahabatnya.

Resta menaikan sebelah alisnya saat melihat Mefla hanya melamun sambil mencoret-coret bukunya. 'Ni anak kenapa lagi dah?' Pikir Resta.

Resta melihat jam tangan di pergelangan tangannya. Mata gadis itu melotot setelahnya.

"Mef!" Panggil Resta sambil menggoyangkan lengan Mefla agar gadis itu berhenti dari kegiatan melamunnya.

Mefla menelungkupkan kepalanya di meja, "Hmm?"

"10 menit lagi, dan lo belum ngerjain sama sekali?!" Pekik Resta.

My Cold Ketos✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang