My Cold Ketos✔

~41~

°°Your smile was the beginning of my love for you.°°

***

"MEFLA!"

BRUK!

"Awhs.."

"Pftt.."

"BUAHAHAHAHAHAHA!"

Tawa semua orang yang ada di dalam kelas itupun pecah ketika melihat Mefla jatuh dari tempat duduknya. Bukannya menolong mereka malah menertawakannya.

Mefla mengelus pantatnya yang terasa sakit itu dengan wajah memerah. Antara sakit juga malu. Tapi banyakan malunya sih.

"Lo ngapa bisa jatuh sih?!" Tanya Resta masih dengan tawanya.

Mefla meringis pelan. Lalu gadis itu berdiri membersihkan seragamnya. "Kaget." Jawab Mefla singkat.

"Pulang sono! Tidur tuh di rumah ogeb! Bukan di sekolah!" Celetuk Rayn.

Mefla mendengus kesal. Lalu gadis itu kembali duduk di bangkunya. Tidak banyak anak-anak yang berangkat sekolah. Karena memang Ujian sudah lewat. Di sekolah mereka hanya melakukan hal-hal tidak penting.

Mefla menelungkupkan wajahnya. Ingin kembali tidur karena semalam dia tidak bisa tidur karena memikirkan Billy.

"Mef?"

"Hm."

Resta mengerucutkan bibirnya, merasa terabaikan.

"Mefla bangun dulu. Dari tadi tidur aja. Mending kita jenguk Billy? Dari pada di sekolah ga jelas gini." Usul Revi.

Mefla langsung duduk dengan tegak lalu menatap keempat sahabatnya, "Billy masih hidup?" Tanyanya dengan wajah kelewat polos.

Pletak!

"Aduh! Apaan sih, Rev! Gue kok dijitak?" Tanya Mefla tak terima.

"Elo kalo ngomong sembarangan!"

Mefla meringis. Lalu gadis itu menunduk dalam.

"Gue semalem mimpi." Lirih Mefla.

"Mimpi apaan? Mimpi lo pergi ke Prancis lagi?" Tebak Nela.

Mefla menggeleng pelan, "Gue mimpi Billy pergi."

"Pergi kemana? Ke Restoran sama cewek lain ya?" Tebak Putri sambil menyegir.

Mefla mendengus kesal, "Siapa cewek yang mau deket-deket sama dia. Dinginya aja kayak kutub selatan!"

"Emang pergi kemana, Mef?" Tanya Revi penasaran.

"Pergi ninggalin gue selamanya."

"Maksud lo mati?!" Pekik Resta.

Keempat pasang mata itu menatap Reta tajam. Seolah memperingati agar gadis itu mengecilkan suaranya. Sedangkan yang ditatap hanya menggaruk tengkuknya.