~29~

186K 12.6K 2.1K
                                    

°°Gue nggak ngerti. Seharusnya hati gue udah cukup lelah untuk semua hal tentang lo. Tapi entah kenapa setiap gue ingin berhenti, 'dia' seolah mengejek gue. 'Jadi segini doang perjuangan lo?'°°


----------***--------


Mefla mengaga saat tau ternyata Billylah yang Arsi peluk. Mefla merasa heran sekarang. Mengapa dia selalu bertemu Billy dimana-mana? Jodoh kah?

'Amin.' Batin Mefla.

Arsi melepaskan pelukannya pada Billy, "Kak Biyi maapin Aci ya, Aci nggak liat kalo ada Kak Biyi, Celius."

Billy tersenyum tipis, "Iya."

Sebenarnya Billy tidak sengaja di taman ini. Hanya ingin menyegarkan pikirannya di pagi hari. Namun, saat sedang berjalan santai tiba-tiba saja ada sepeda yang menabraknya dari belakang. Dan ya ternyata itu Arsi. Billy baru sadar jika taman ini berada di dekat komplek Mefla.

"Kak Biyi nggak malah kan?" Cicit Arsi. Arsi menatap Billy takut-takut.

Billy hanya menggelengkan kepalanya.

Sedangkan Mefla mengigit bibir bawahnya, gadis itu bingung harus melakukan apa. Arsi tidak terluka sama sekali. Dia memperhatikan Billy yang ada di depannya. Pandangannya jatuh pada kaki Billy yang memerah. Pasti ban sepeda Arsi yang melukai kaki Billy.

"Kaki lo?" Tanya Mefla pelan.

Billy menatap kakinya. "Gpp." Jawabnya singkat.

"Yakin? Nanti bengkak gimana?" Tanya Mefla sedikit cemas.

"Gue gpp." Ucap Billy dingin.

Mefla menghela nafas lelah, Billy itu memang sangat menyebalkan. Selalu saja mengatakan bahwa dirinya tidak apa-apa, sampai-sampai Mefla mulai bosan mendengarkannya.

Mefla mengalihkan pandangannya, gadis itu sekarang menatap adiknya, "Arsi kok bisa nabrak Kak Billy?" Tanya Mefla.

"Aci lupa cala ngelemnya gimana." Jawab Arsi sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kak Biyi benelan nggak malah cama Aci kan?" Tanya Arsi sambil menatap Billy.

Billy hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Yaudah, kita pulang aja yuk!" Ajak Mefla.

"Lo juga ikut ke rumah gue." Ucap Mefla pada Billy.

Billy menaikan sebelah alisnya.

"Kaki lo harus diobati, Billy. Ntar bengkak, dan gue nggak nyuruh lo jawab 'iya'. Gue maksa. Ayo!" Ujar Mefla, gadis itu menarik tangan Billy sedangkan Arsi sudah berjalan di depan mereka sambil menuntun sepedanya.

Setelah sampai di rumah dengan posisi Mefla yang masih menggenggam tangan Billy. Tubuh Mefla menegang, Fanno datang lagi ke rumahnya. Dan Mefla benar-benar bingung harus apa.

"Ngapain lo di sini?"

Pandangan Fanno mengarah ke Billy lalu tanpa sengaja pandangan Fanno jatuh tangan Mefla yang menggenggam tangan Billy. Seakan tersadar, Billy dengan segera melepaskan genggaman Mefla di tangannya.

My Cold Ketos✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang