~45~

183K 10.8K 227
                                    

°°Cantik itu relatif. Tergantung, kamu mencintainya karena dia cantik atau kamu mencintainya makanya dia selalu terlihat cantik.°°

***


"BILLY!"

Suara itu mengalun merdu, saking merdunya suara itu membangunkan laki-laki yang sedang bergelut dengan alam mimpinya.

Billy, dia membuka matanya dengan paksa. Semalaman dia tidak bisa tidur karena dadanya terus nyeri.

"Ngapain sih lo teriak-teriak?" Tanya Billy sambil memutar bola matanya malas.

Mefla memeluk Billy sambil menekuk wajahnya. Apa yang dilakukan gadis itu membuat Billy sedikit terkejut.

"Ngapain peluk-peluk?"

Mefla mengerucutkan bibirnya sebal, "Masa kata Aron muka gue tua! Katanya gue ga pantes pacaran sama lo!" Adu Mefla dengan wajah kesal.

Billy menahan tawanya mendegar ucapan Mefla barusan.

Mefla mencubit lengan Billy pelan, "Ketawa aja! Nggak usah ditahan-tahan!" Ucap Mefla merajuk.

"Aronnya dimana?"

Mefla menggretakan giginya gemas, "Lo kok malah nyari Aron sih?!" Teriak Mefla kesal.

"Gue kangen sama dia." Ketus Billy.

Mefla merengut, "Kok kangennya sama dia? Nggak sama gue?"

"Bosen ketemu lo tiap hari."

Mefla melotot.

"Jadi lo gitu ya sekarang?!" Pekik Mefla.

Billy menarik Mefla mendekat, "Diem, jelek. Ini rumah sakit bukan habitat lo."

"IYA-IYA GUE EMANG JELEK! PUAS LO!"

Billy meringis pelan saat mendegar suara Mefla.

Billy menatap Mefla. Laki-laki itu memberi isyarat Mefla agar gadis itu diam dan tidak banyak tingkah.

"Mef, cantik itu relatif. Kalo gue cinta sama lo karena lo cantik. Mungkin saat tua nanti gue nggak cinta lagi sama lo, karena pasti lo jelek." Jelas Billy.

Mefla sudah siap menyemburkan protesnya namun dengan segera Billy menahannya.

"Tapi, berhubung gue cinta sama lo. Lo gue anggap cantik meskipun lo jelek sebenernya." Lanjut Billy tanpa rasa bersalah.

Billy sudah siap mendegar ocehan Mefla. Namun, nyatanya Mefla hanya diam. Gadis itu hanya diam sambil menatap Billy.

Billy menaikan sebelah alisnya. Mendadak laki-laki itu memiliki firasat tak enak.

"Mef?" Panggil Billy setelah beberapa menit keadaan menjadi hening.

Mefla tetap dengan posisinya. Gadis itu terus diam sambil menatap Billy datar.

"Lo? Baik?" Tanya Billy dengan ragu. Mendadak dia merasa Mefla seperti kerasukan sesuatu. Karena gadis itu memang selalu banyak tingkah, kecuali jika gadis itu sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

My Cold Ketos✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang