~03~

276K 17.7K 847
                                    

°°Terlihat buruk bukan berarti dia benar-benar buruk. °°


__________________________

Usai keluar dari Perpustakaan Mefla menghela nafas kasar, " Astaga, bener-bener gila. Bisa-bisanya Billy ngerjain gue kayak gitu, gue kira tadi gue mau dici... eh" Mefla menutup mulutnya.

"Ngomong apa sih gue?! Gila emang." Runtuk Mefla sambil berjalan menuju gerbang sekolah.

Dia melihat sekelilingnya, Sekolah memang sudah sepi karena hari juga sudah sore. Mungkin masih ada beberapa murid yang tinggal karena mengikuti kegiatan ekskul.

Dia menghela nafas kasar, merasa malas untuk pulang ke rumah. Paling-paling di rumahnya hanya ada adiknya dan juga pembantu. Mefla memiliki satu adik perempuan bernama Arsinta Equeena. Adiknya itu masih berumur sekitar empat tahun. Masih sangat kecil untuk hidup kesepian seperti ini. Semenjak Mefla SMA, kedua orang tuanya semakin sibuk dengan pekerjaan mereka, bahkan mereka sering kali lupa untuk pulang. Mefla tidak memikirkan itu, hanya saja dia jengah melihat kesibukan kedua orang tuanya. Arsi masih kecil, masih sangat membutukan kasih sayang keduanya.

Mefla mendegus kesal, sudah sore hari seperti ini pasti susah menemukan angkot yang lewat. Sebenarnya dia bisa saja berangkat sekolah menggunakan mobil kesayangan miliknya namun karena kemarin Ayahnya mengetahui bahwa dirinya diskors, mobil kesayangannya disita.

Sudah sekitar 30 menit dia menunggu namun hasilnya nihil, tidak ada angkot yang lewat. Yang dipikirkannya hanya satu, pasti adik kecilnya itu sedang menunggu dirinya kembali. Dia melihat jam di tangannya dengan perasaan gelisah, jam menunjukan pukul 17.05

Mefla menghentakan kakinya kesal, jika saja Billy tidak menyuruhnya membersihkan perpustakaan pasti dirinya sudah bersantai-santai di rumah.

Berbicara tentang Billy. Apakah laki-laki itu sudah pulang?

"Ngapain gue mikirin dia, najis banget!" Gerutu Mefla.

Tiba-tiba saja Mefla mendengar suara motor dari arah belakang, dia menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang mengendarai motor tersebut dan ternyata itu Billy. Sesegera mungkin dia mengalihkan pandangannya.

Motor Billy berhenti di samping Mefla. Billy membuka helm lalu memperhatika Mefla yang ada di sampingnya.

"Belum pulang?"

"Menurut lo?!" Sewot Mefla.

Billy tersenyum tipis melihat respon Mefla, entah mengapa Billy merasa gadis itu selalu saja tidak suka dengan kehadirannya. Dia segera mengubah raut wajahnya menjadi seperti biasanya, DATAR.

"Pulang." Ucap Billy dingin.

Mefla memandang Billy sengit, "Nggak usah disuruh gue juga pasti pulang!"

"Ngapain?" Tanya Billy ambigu.

"Ngapain apa sih?!" Tanya Mefla bingung.

"Masih disini." Ketus Billy.

"Bukan urusan lo." Balas Mefla jutek.

"Gue anter." Tawar Billy.

"Nggak usah."

"Naik cepet!" Paksa Billy. Mefla mendengus memandang Billy dengan bibir mengerucut.

My Cold Ketos✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang