°°Perjuangkan sesuatu yang memang pantas untuk diperjuangkan, jangan membuang waktumu untuk hal yang sia-sia.°°
--------------
"Tadi kenapa Mefla ngeliatin kamu kayak gitu?" Tanya Selly sambil duduk di samping Billy. Saat ini mereka tengah berada di rumah Selly. Sebenarnya Billy ingin segera pulang dan istirahat karena badannya sedikit lemas. Namun apa daya, Ayah Selly menelponnya agar menemani Selly sampai Bi Marni kembali.
"Billy? Kenapa tadi Mefla ngeliatin kamu?" Tanya Selly lagi. Selly sudah terbiasa dengan sifat Billy yang jarang bicara dan datar. Meskipun laki-laki itu sedikit berbeda jika sedang bersamanya. Tidak begitu dingin, namun tetap saja.
"Gpp."
Billy memijit keningnya, seharusnya dia tidak langsung meninggalkan Mefla seperti tadi. Seharusnya dia mengatakan pada Mefla, jika dia harus mengantar Selly. Laki-laki itu yang dipegang omongannya.
"Tapi kayaknya tadi Mefla kayak sedih gitu." Ujar Selly.
Billy hanya diam.
"Mefla tadi nyamperin kamu mau ngapain?" Tanya Selly penasaran. Gadis itu selalu ingin tau tentang Billy. Apapun itu.
"Kamu harus tau?" Tanya Billy datar sambil memalingkan wajahnya.
Selly mengela nafasnya pelan, "Enggak juga." Jawabnya.
"Yaudah." Ketus Billy.
Keadaanpun menjadi hening. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Billy yang sibuk dengan ponselnya dan Selly yang sibuk dengan acara tv kesukaannya. Meskipun tak jarang Selly mencuri pandang ke arah Billy.
Tring
Tiba-tiba saja ponsel Billy berbunyi, pertanda jika ada pesan masuk dari handphonenya.
From : Fla
Gue kira tadi lo mau nganterin gue pulang.
Belum sempat membalasnya, satu pesan masuk lagi dari Mefla.
From : Fla
Lo bohong ternyata.
Billy menyenderkan badannya pada sofa. Rasa bersalah kini merasuki hatinya, membuat dirinya gelisah.
To : Fla
Sorry,
Hanya itu yang Billy kirim, dia bingung harus bagaimana. Ini salahnya, tentu saja. Billy mengechek ponselnya, sudah sekitar 5 menit, sepertinya Mefla tidak berniat membalsnya. Gadis itu pasti marah padanya.
"Bibi kapan pulang?" Tanya Billy.
"Kenapa? Nggak betah di sini?" Bukannya menjawab, Selly malah balik bertanya.
"Nggak, cuma capek." Kata Billy dingin.
"Kamu bisa istirahat di kamar tamu. Kayak di rumah siapa aja." Ucap Selly sambil terkekeh.
"Nggak enak." Jawab Billy singkat.
Selly menghela nafasnya, "Mungkin sebentar lagi." Ucap Selly.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Ketos✔
Teen FictionTentang Ketua Osis yang dingin dan seorang Badgirl yang membenci bahasa Inggris. *** "Gue cinta sama lo." Ujar gadis itu tanpa beban "Gue tau." Kata laki-laki itu datar. "Tapi lo nggak boleh cinta sama gue." Lanjut laki-laki itu. "Kenapa? Bukannya c...