°°Ternyata benar, omongan manusia itu lebih tajam dari belati.°°
______________
"Lo kenapa dah?" Tanya Mefla heran. Sejak tadi teman sebangkunya itu senyum-senyum sendiri.
"Gpp."
"Nggak-nggak. Semenjak lo dateng ke rumah sakit kemarin, lo itu jadi aneh gini." Ujar Mefla sambil berfikir.
Resta terkekeh pelan.
"Dia gila kali!" Sahut Revi ikut duduk di samping Mefla.
Resta mendengus kesal, "Gue waras ya!"
"Mungkin yang gila lo kali, Rev." Ujar Putri dengan polosnya.
"Dih! Kok gue sih? Dari tadi kan gue normal-normal aja." Ucap Revi sambil menatap Putri kesal.
Putri hanya tertawa. Entah karena apa, mungkin yang sebenarnya gila itu dia (piss put:v)
"Udah nggak usah rebutin predikat 'gila' deh. Kuker amat." Ucap Nela.
"Kalian berdua kok tadi nggak ke kantin?" Tanya Putri pada Mefla dan Resta.
"Nggak laper." Ucap Mefla.
"Yup." Sahut Resta.
"Masa? Bilang aja Resta nggak mau ketemu Gefan. Kan kalo ke kantin harus lewatin kelas Gefan dulu." Ucap Putri.
Pipi Resta menghangat, "Kata siapa?! Enggak kok, gue kan emang nggak laper!" Sahut Resta cepat.
Mefla tertawa pelan, "Pipi lo sans dong, Res. Nggak pake blush on kan lo?"
"Ih kok gue dibully gini sih? Nggak usah bahas-bahas Gefan deh." Ucap Resta dengan kesal.
"Lah emang ngapa? Suka-suka kita dong." Ujar Nela sambil terkekeh.
"Yaelah, udah coy, nggak kasihan apa lo pada sama tuh pipinya si Resta?!" Tanya Revi menyindir.
Resta mengerucutkan bibirnya, "Udah deh nggak usah Bully gue!"
Mereka berempat hanya tertawa.
"Mefla!" Panggil Novi tiba-tiba sambil menyembulkan kepalanya dari pintu kelas.
Mefla menaikan sebelah alisnya, merasa heran dengan tingkah Novi.
"Apaan?" Tanya Mefla.
"Lo dicari tuh!" Seru Novi.
"Dicari siapa? Lo ngomong jangan setengah-setengah deh ya?" Ucap Mefla sedikit kesal.
Novi menyengir kuda, "Lo dicari sama Billy! Tuh orangnya lagi napas di samping gue!" Seru Novi.
Mefla melebarkan matanya, untuk apa Billy mencarinya? Hari ini dia tidak membuat masalah seingatnya.
"Woy! Kok lo malah bengong sih?! Anak orang nungguin lo tuh!" Seru Novi masih mempertahankan posisinya.
Mefla tersadar dari tingkah konyolnya.
"Eh kalian semua nggak ada problem kan ya hari ini sama guru atau Billy gitu?" Tanya Mefla sedikit panik.
Nela tertawa, "Santai kali, Mef. Billy cari lo bukan berarti kita semua lagi dalam masalah. Pikiran lo sempit amat."
Mefla mengembungkan pipinya, "Abisnya gue lagi males adu mulut sama dia. Tau sendiri kan, mulut dia kan kek cabe." Cibir Mefla.
"WOI MEF! LO MALAH NGOBROL! ANAK ORANG NUNGGUIN WOY!" teriak Novi lagi.
Mefla hanya menyengir lebar lalu gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari kelas untuk menemui Si Pangeran Es.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Ketos✔
Teen FictionTentang Ketua Osis yang dingin dan seorang Badgirl yang membenci bahasa Inggris. *** "Gue cinta sama lo." Ujar gadis itu tanpa beban "Gue tau." Kata laki-laki itu datar. "Tapi lo nggak boleh cinta sama gue." Lanjut laki-laki itu. "Kenapa? Bukannya c...
