~49-(Hari keempat)~

172K 10.6K 608
                                        

°°Masalah itu ada supaya kamu bisa belajar menjadi lebih dewasa.°°

●●●

"Lo lagi ngapain sih? Sibuk banget kayaknya,"

Billy tidak mengubris pertanyaan itu. Laki-laki itu masih saja berkutat dengan laptop yang ada di pangkuannya.

Mefla mendegus kesal, lalu untuk apa Billy menyuruhnya datang ke rumah laki-laki itu jika hanya melihat dia sibuk dengan urusannya sendiri.

"Lo ngapain sih?" Tanya Mefla penasaran. Tubuhnya mendekat ke arah Billy agar bisa melihat apa yang laki-laki itu kerjakan. Namun, belum sempat melihat Billy sudah menutup laptopnya dengan gerakan cepat.

"Ih! Gue mau liat!" Kesal Mefla.

"Nggak boleh." Ketus Billy.

Mefla mengigit bibir bawahnya gemas, "Terus lo nyuruh gue kesini buat apa?"

Billy menaikan sebelah alisnya, "Memangnya gue nyuruh?"

"Tadi lo SMS gue katanya di rumah sendirian!"

"Gue kan cuma bilang gitu, memang ada kata-kata gue yang nyuruh lo dateng ke sini?"

Mefla berusaha menahan niatnya untuk menjambak laki-laki yang ada di sampingnya itu. Apalagi melihat wajahnya yang tampak tak berdosa membuatnya semakin naik pitam.

"Maksudnya sekarang lo ngusir gue?"

Billy mengangkat kedua bahunya tak acuh.

"Kalo menurut lo gitu ya udah." Jawab Billy seadanya.

Mefla berusaha sabar menghadapi pacar yang sangat-sangat menyebalkan seperti Billy.

"Nyari selingkuhan enak ya kayaknya?" Ujar Mefla nge-GAS.

"Memangnya ada yang mau sama lo?"

Ya Tuhan, sabarkanlah

"Secret admirer gue banyak ya! Emang cuma lo apa?!"

Billy hanya diam sambil memainkan game yang ada di handphonenya.

'Punya pacar kok gini banget ya. Untung cinta,' batin Mefla

Mefla membungkam bibirnya, tak ingin bersuara lagi jika akhirnya Billy tetap mencuekinya. Ada yang lebih sabar darinya?

Mefla mengedarkan pandangannya memperhatikan dengan detail dekorasi kamar Billy yang didominasi warna hitam putih. Wanginyapun sangat khas membuat dirinya betah berlama-lama di kamar ini.

Mefla tersenyum kecil saat melihat di pojok kamar Billy tertdapat beberapa foto dirinya.

"Kok ada foto gue di kamar lo?" Tanya Mefla dengan semangat.

Billy melirik pojok kamarnya sekilas lalu dia menatap Mefla yang tengah menunggu jawabannya, "Buat nakut-nakutin tikus."

Mefla menggretakkan giginya.

Billy terkekeh geli melihat wajah Mefla yang mulai memerah, mungkin gadis itu marah padanya.

"Kalo mau nakut-nakutin tikus itu pasang fotonya Selly!" Ketus Mefla.

"Kok Selly? Dia cantik nanti tikusnya jatuh cinta."

Sumpah demi apapun, itu adalah jawaban yang sangat menohok, lebih tepatnya menyakiti hati Mefla. Laki-laki yang berstatus sebagai pacarnya memuji perempuan lain? Hebat sekali.

"Bil, aku dan kamu jadinya apa?" Tanya Mefla dengan kalem.

"Kita." Jawab Billy singkat.

"Kalo benang digunting jadinya gimana?"

My Cold Ketos✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang