~15~

214K 13.1K 371
                                    

°°Ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,hanya bisa dipendam dalam hati.°°

___________

Billy membuka matanya dengan perlahan, rasa pening di kepalanya membuatnya sedikit susah untuk membuka matanya. Laki-laki itu mengedarkan pandangannya, ruangan dengan bau obat-obatan yang sangat menyengat membuatnya tidak nyaman. Billy berusaha untuk bangun, namun badannya masih lemas. Laki-laki itupun menidurkan badanya lagi dan kemudian menutup matanya.

Mefla baru saja memasuki ruangan Billy dengan perasaan cemas. Gadis itu mendekati Billy yang masih menutup matanya. Mefla duduk di kursi, di samping Billy.

"Kok lo belum bangun sih? Kata dokter lo baik-baik aja. Cuma kecapean sama telat makan. Bil, bangun dong." Ujar Mefla sambil memandang Billy sendu.

"Lo tidur mulu gak capek apa? Gue yang liat aja capek." Lanjut Mefla.

"Bil, lo kok nye-"

"Brisik!" Gumam Billy dengan masih menutup matanya.

Mefla melebarkan matanya, "Billy! Lo udah bangun?!" Tanya Mefla dengan antusias.

"Ganggu." Ketus Billy sambil membuka matanya.

Mefla mengerucutkan bibirnya, "Jahat banget si lo."

"Bangun dulu Billy, lo minum air putih dulu biar nggak dehidrasi." Suruh Mefla.

Billy tidak mendengarkan perintah Mefla, laki-laki itu malah menutup matanya dengan tangan.

"Lo dengerin gue nggak sih? Jangan tidur dulu,Billy!" Ujar Mefla dengan kesal.

Billy mendegus kesal, "Berisik!"

"Hp lo mana?" Tanya Mefla.

Billy membuka matanya, lalu laki-laki itu menatap Mefla datar, "Buat apa?"

"Ya buat ngasih tau orang tua lo lah!" Ucap Mefla.

"Nggak perlu." Ketus Billy.

Mefla menaikan sebelah alisnya, "Kenapa?"

"Gpp." Jawab Billy singkat.

"Dokter ngomong apa aja sama lo?" Tanya Billy.

"Dia cuma bilang kalo lo kecapean sama telat makan makannya lo pingsan." Jelas Mefla.

Billy menghembuskan nafasnya lega, entah karena apa.

"Lo makan dulu terus minum obat." Ucap Mefla mengambil semangkuk bubur di sampingnya.

"Gue nggak laper." Ketus Billy sambil memalingkan pandangannya.

"Lo harus makan tau! Nanti kalo makin parah gimana sakitnya?! Jangan bikin khawatir deh!" Ucap Mefla kesal.

"Lo khawatir sama gue?" Tanya Billy begitu saja. Laki-laki itu menatap Mefla lekat.

Mefla merasakan pipinya memanas saat ini. Gadis itu tidak sadar dengan apa yang diucapkannya tadi.

"G- gue? Khawatir sama lo? Hahaha.. enggak lah." Ujar Mefla dengan gugup.

"Tinggal ngomong aja kalo lo khawatir sama gue, nggak usah ngelak." Ketus Billy. Laki-laki itu terlihat lebih Pede dari biasanya.

"Dih! PD banget sih lo! Ngapain gue khawatir sama lo?!" Elak Mefla.

Billy tersenyum tipis, sangat tipis, "Kali aja."

My Cold Ketos✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang