||5. Jangan Macam-Macam!

1K 54 1
                                    

=YOONATHAN=

"Mama!"  teriak Yoona yang saat ini tengah kebingungan mencari di mana mamanya dan mencari di mana mamanya meletakkan seragam olahraganya.

Langkahnya terhenti saat ekor matanya melihat secarik kertas di meja makan.

Mama pergi pagi-pagi sayang, kalau kamu mau sarapan di sekolah aja yah, mama gak sempat buat sarapan. Baik-baik sayang.

Gadis itu menggeram kesal setelah membaca secarik kertas dari mamanya itu. Yoona menyesali tidak belajar untuk mandiri, selama ini semua apa yang dia butuhkan sudah tersedia, dia tidak harus repot-repot menata buku-buku, mencari sarapan. Semuanya sudah dilakukan oleh pembantunya, dan setelah hidupnya susah mamanya menggantikan peran itu, yang alhasil seperti ini. Ia tidak tahu di mana mamanya menaruh seragam olahraganya.

Dengan perasaan suntuk Yoona berjalan dengan wajah ditekutnya, sama sekali tidak menampilkan senyum ramahnya kepada siswa-siswi yang menatapnya. Siswa-siswi di sekolah barunya ini belum mengenal dan tahu bagaimana Yoona sebenarnya, makanya mereka menyapa dengan senyum setiap Yoona melangkah, apalagi dengan kaum adam.

Byur...

Yoona meringis kesakitan saat tangannya tiba-tiba terguyur oleh air panas. Demi apapun ia tidak akan memaafkan orang yang telah membuat tangannya melepuh ini.

"Lo buta ya!" teriak Yoona dengan volume tinggi yang tentu saja membuat perhatian siswa-siswi di sekitarnya.

"Gue gak sengaja."

Mendengar jawaban singkat dari orang yang tengah membawa baskom berisi air panas itu semakin membuat Yoona marah saja.

"Lo bilang gak sengaja? Jelas-jelas gue lihat lo sengaja numpahin air panas itu ke gue?" Yoona tersenyum miring, satu tangannya merebut paksa baskom tersebut lalu menyiram ke arah orang di depannya.

"Agh!"  Seseorang itu meringis kesakitan saat air panas itu mengenai ke arahnya.  Yang dilakukan Yoona jauh lebih kejam dengannya.

"Gue udah bilang gak sengaja! Kenapa lo nyiram gue?"

"Supaya lo tahu gimana rasanya disiram," jawab Yoona tak kalah ketus.

Seseorang tersebut tersenyum miring, sesekali meringis kesakitan. "Lo tahu gue Ketua Osis di sini, jadi yang lo lakuin ke gue bisa buat lo dalam bahaya."

Sebentar kemudian, seseorang tersebut menjerit kesakitan yang membuat semua orang langsung berlari ke arahnya.

Bukannya Yoona merasa ketakutan, ia hanya tersenyum miring. Cewek di depannya itu benar-benar pandai bersandiwara padahal dia tadi terlihat biasa saja, sekarang tiba-tiba menjerit kesakitan.

=YOONATHAN=

Kini Yoona tengah berada di dalam ruangan konseling. Apalagi jika bukan kasus dengan cewek tadi yang menumpahkan air panas terlebih dahulu kepadanya. Harusnya saat ini ia menjadi korban, namun karena cewek itu juga ia siram sehingga dirinya seolah yang terdakwa.

Yoonathan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang