YooNathan
Dia kembali, saat aku sudah merasa terbiasa hidup tanpanya.
oOo
Menghabiskan waktu setengah hari di sekolah memang tidak mudah bagi siswa seperti Yoona. Sejak pagi hingga siang ini ia sungguh tidak bersemangat. Entahlah, hal apa yang menggangunya yang jelas ia benar-benar tidak mood.
Ditambah Bu Wendy yang tiba-tiba mengadakan kuis dadakan setelah akhir pelajaran. Parahnya lagi ia tidak paham sama sekali penjelasan gurunya itu. Semakin stress sudah pikirannya.
Sedangkan tidak jauh dari posisi Yoona tampak Nando dan Dylan yang sibuk beradu argumen tentang soal kuis tadi.
"Nomer satu bukannya hasilnya habis dibagi delapan, kan? Tapi kok gak ada jawabannya tadi?"
"Ruas kirinya itu diapain sih? Gak paham gue." Nando terus berkeluh kesah pada kedua sahabatnya, namun yang didapatnya hanya sebuah acuhan.
"Berisik lo, udah tahu sama-sama bodoh, ngapain nanya gue? Lagian lo tumben banget peduli sama nilai," kesal Dylan yang merasa gatal dengan ocehan Nando sejak tadi.
"Gak peduli dibilang bodoh, sekarang peduli dibilang sok pinter. Dasar manusia +62."
Lalu ekor mata Nando beralih pada Nathan yang tampak melamun sejak tadi.
"Woi, Than!"
"Nathan!"
Tidak ada jawaban hingga akhirnya Nando menepuk lengan Nathan yang berada di meja.
"Apaan sih?" kesal Nathan.
"Lo kenapa sih ngalamun mulu? Lo lagi marahan sama Mbak Mawar? Karena sejak tadi gue perhatiin kalain berdua tampak tak bersemangat untuk hidup gitu." Nando berkata panjang lebar dengan penuh dramatis.
Menyadari akan hal itu Nathan langsung menoleh Yoona yang terlihat menyandarkan kepalanya pada meja. Tanpa menjawab, ia langsung berdiri menghampiri Yoona.
"Lo sakit?"
Suara khas milik Nathan membuat Yoona mengangkat kepalanya dan menatap Nathan yang tiba-tiba di sampingnya.
Yoona hanya diam dan kembali menyandarkan kepalanya pada meja. Membuat Nathan langsung mengecek suhu badan ceweknya.
"Ke UKS yuk, badan lo panas banget."
"Gue baik-baik aja," jawab Yoona dengan datar. Namun tidak membuat Nathan puas begitu saja.
"Selamat siang semuanya!" sapa guru pengampuh yang baru saja datang, karena pergantian jam.
"Siang Bu Luk!" Namanya Lukia, namun siswa/i sering memanggilnya dengan sebutan Bu Luk. Guru pengampuh mata pelajaran Bahasa Indonesia.
"Nathan, kamu ngapain di situ? Kembali ke tempat dudukmu," kata BuLuk dengan logat Jawanya yang kental.
"Yoona sakit Bu Luk, tapi dia gak mau ke UKS."
Mendengar penjelasan Nathan membuat Bu Luk berjalan menuju bangku Yoona. Lalu dilihatnya muridnya itu yang memang terlihat pucat.
"Bawa ke UKS, Ibu gak mau ngajar kalau ada yang sakit di kelas." Saat itu juga banyak anak-anak yang menyuruh Yoona untuk keluar, pasalnya jika jam kosong maka BuLuk akan memberi tugas.
Bagi kelas XI IPS2 lebih baik diisi daripada harus mengerjakkan tugas. Dan mau tidak mau Yoona pergi ke UKS, karena ulah Nathan membopong tubuh gadis itu membuat teman-temannya langsung menyoraki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonathan ✔
Novela JuvenilYoona siswa baru yang sangat mencintai bola basket, kesan pertama pada gadis itu adalah 'perfect' tapi siapa sangka Yoona adalah bad girl di sekolah lamanya. Hobinya yang menyukai dunia basket membuat cowok bernama Nathan, cassanova tertarik padany...