||23. My Time

641 54 0
                                    

YooNathan

Aku menikmati 3600 detik bersamamu, terasa sangat cepat. Namun, tidak pernah aku merasakan sebahagia itu sebelumnya.

oOo

Kedua mata Yoona langsung menyapu semua arah saat berada di depan pintu masuk kafe tempat mereka akan latihan. Gadis itu menghela napasnya dalam-dalam, saat ia tidak menemukan di mana teman-temannya.

"Hei!" teriak Yoona saat tiba-tiba seseorang menarik tangannya dengan kasar.

Mengetahui siapa orang tersebut membuat Yoona ingin sekali rasanya mencakar-cakar Nathan yang datang-datang langsung menariknya seperti ia hewan peliharaan saja.

"Nathan lepasin, gak?"

"Nathan!"

Alih-alih, Nathan malah semakin menarik tangan Yoona. Gadis itu langsung memundurkan langkahnya saat ia dibawa ke parkiran motor, tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya.

"Kenapa diam? Ayo naik?" teriak Nathan.

Cowok itu dapat melihat dengan jelas, raut wajah Yoona yang berubah menjadi ketakutan. Apa kecelakaan itu benar-benar membuatnya setrauma ini? Nathan menghela napasnya, berjalan mendekat pada Yoona. Mencoba untuk menuntutnya dengan pelan.

"Gue gak mau."

"Sampai kapan lo akan ngehindar? Lo harus ngelawan rasa trauma itu."

Alih-alih yang terjadi adalah Yoona malah menangis ketakutan. Nathan menghela napasnya, kembali mendekat pada cewek itu. Cowok itu mencondongkan tubuhnya agar bisa melihat wajah Yoona. Dilihatnya wajah yang begitu pucat ketakutan.

"Ada gue, gak usah takut." Nathan tersenyum manis, tangannya menggegam lembut tangan Yoona, lalu menuntut untuk naik pada motornya.

Kini berada di motor, Yoona terus menutup matanya, tangannya merekat sangat erat pada perut Nathan. Hal itu membuat Nathan tersenyum kecil, detak jantungnya berdetak kencang. Mungkin benar kata teman-temannya bahwa ia terjebak dalam permainannya. Bahwa Nathan mulai menyukai Yoona, gadis yang sudah menyebabkan kematian sahabatnya.

"Sedekat apa hubungan lo sama Athela?"

"Lebih dari teman. Athela segalanya bagi gue, jika bukan karena dia gue udah mati saat itu, tapi gue jahat sama dia. Gue udah lancang suka sama pacarnya hingga menyebabkan kecelakaan itu. Gue emang gak pantes disebut teman."

Alih-alih, sudah berusaha untuk tidak menangis. Akhirnya tangisnya begitu pecah.

"Lo pasti benci banget sama gue, kan? Gue tahu semuanya tentang perasaan lo sama Athela. Gue tahu, bahkan sampai saat ini lo masih suka sama dia." Yoona tertawa kecil, saat hatinya terluka ia memang suka tertawa tiba-tiba. Membuatnya seperti orang gila.

Nathan menghentikan motornya tiba-tiba, tangannya menggegam erat tangan Yoona membuat gadis itu tidak mengerti.

"Dulu, sebelum lo berhasil masuk ke dalam hidup gue."

"Lo cewek pertama yang berhasil ngerebut posisi Athela, gue juga gak tahu kenapa harus lo orangnya." Nathan tersenyum kecil, mengakui perasaannya pada Yoona di saat membahas masa lalu.

oOo

Sebuah senyum terukir pada sudut bibir Nathan memperhatikan Yoona yang tengah menikmati udara alam. Tampak gadis itu yang merentangkan kedua tangannya sembari membentuk senyum yang mampu membuat memorinya memutar terus-menerus.

Yoonathan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang