YooNathan
Soal diabaikan, aku sudah terbiasa sejak dulu, jadi kamu tidak perlu merasa tidak enak.
oOo
Rasanya sangat sakit saat melihat Nathan yang sejak tadi terlihat peduli sekali pada Yoona. Iri? Tentu saja Lisa lebih mengenal Nathan terlebih dahulu, sialnya skenario selalu membuatnya menjadi kedua. Dulu ia harus berpura-pura mendukung perasaan Nathan pada sahabatnya sendiri, sekarang ia harus melihat Nathan bersama orang yang paling ia benci.
"Sakit ya, harus berpura-pura bahagia hanya untuk terlihat baik."
Gadis itu menoleh pada suara yang tak lain adalah Dylan. Buru-buru ia menghapus air matanya dan tersenyum kecil.
"Sejak awal alam sudah menetapkan tidak ada pertemanan antara laki-laki dan perempuan, jika sudah terjebak seperti ini bagaimana?" lanjut Dylan dengan menyunggingkan senyumannya. Cowok itu pergi begitu saja setelah itu.
"Lo."
Sontak Lisa terkejut saat melihat Yoona dan Nathan sudah berdiri di depannya. Gadis itu berusaha mengatur dirinya untuk bersikap biasa, sebisa mungkin ia memanipulasi perasaannya.
"Tadi gue lewat aja, gue pergi dulu."
Yoona dan Nathan saling menatap satu sama lain sikap Lisa yang terlihat aneh.
"Teman lo emang aneh gitu, ya?" tanya Yoona seolah meledek. Gadis itu memilih untuk berjalan terlebih dahulu.
"Aneh gimana?"
Sedangkan Nathan berusaha berjalan menyamai Yoona yang jalannya sangat cepat. Padahal kondisi cewek itu masih belum fit bisa-bisanya berjalan cepat.
"Ngapain ngikutin gue?"
Nathan berhenti saat mendengarkan nada ketus itu. Sikap Yoona kembali seperti semula, entahlah tapi Nathan merasakannya seperti itu. Apa ia terlalu menyakiti perasaan gadis itu hingga Yoona kembali seperti awal.
Nathan memilih untuk tetap diam dan membiarkan Yoona pergi sendiri. Ia membutuhkan waktu begitupun gadis tersebut. Keduanya sama-sama dalam zona menghindar.
Acara hari ini belum selesai, namun Nathan dak kedua temannya memilih untuk meninggal sekolah terlebih dahulu, warung Pak'e adalah tujuan mereka.
Sudah tiga puluh menit kedua sahabat Nathan memperhatikan dirinya yang terlihat melamun sejak tadi. Raut yang menunjukkan seolah tidak mempunyai semangat untuk hidup.
"Nath, Nathan!" panggil Nando dengan mendorong-dorong temannya.
"Apaan?"
"Ngalamun mulu lo? Drama lagi sama Mbak Mawar?"
"Gue lihat-lihat tatapan lo ke dia akhir-akhir ini beda, lo kena karma, ya? Jangan bilang kalau lo suka sama Yoona?"
Nathan mendengar ocehan Nando, namun cowok itu tidak berminat sama sekali untuk merespon. Entahlah ia selalu emosi saat mendengar teman satunya itu berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonathan ✔
Teen FictionYoona siswa baru yang sangat mencintai bola basket, kesan pertama pada gadis itu adalah 'perfect' tapi siapa sangka Yoona adalah bad girl di sekolah lamanya. Hobinya yang menyukai dunia basket membuat cowok bernama Nathan, cassanova tertarik padany...