YooNathan
Seberapa kuat aku berjuang, tidak akan aku miliki dirimu. Jika, memang sejak awal kita tidak ditakdirkan untuk bersama.
oOo
Bulan ke 24 Nathan masih menunggu gadis itu di sini, pada tempat yang sama saat pertama kali ia bertemu dengan Yoona. Hanya waktu saja yang berbeda, setiap Nathan mempunyai waktu lenggang cowok itu selalu menyempatkan waktunya mengunjungi lapangan basket sekolahnya dulu.Dan sejak hari itu, Nathan menyukai basket. Setidaknya setelah bermain ia merasa rasa rindunya sedikit terobati. Walaupun, ia tahu Yoona tidak akan pernah kembali. Gadis itu tidak akan pernah kembali lagi, hari itu Nathan tidak menghadiri pemakaman Yoona. Nathan hanya tidak sanggup melihatnya.
"Kak Nathan."
Nathan menyudahi permainannya, lalu menoleh pada sumber suara. Cowok itu tersenyum kecil, pada cewek bertubuh jangkung dengan kulit putih pucat, rambutnya sedikit ikal dan panjang sampai punggung, ditambah lesung pipi yang semakin membuat kesan sempurna pada gadis bernama Sakura.
"Hai, gimana ujiannya?"
"Lancar, dong. Habis ini Sakura mau daftar kampus yang sama kaya Kak Nathan, biar bisa ketemu terus."
Nathan membalas dengan senyum tipis, Sakura lah yang mengajarinya basket selama ini. Ia menyukai Sakura ceria, hanya sebatas adik kelas.
"Kak Nathan," Sakura menjeda ucapannya saat tiba-tiba Nathan mendapat sebuah panggilan.
"Sebentar."
"Kenapa, Niel?"
"Oke, gue ke sana sekarang."
"Ada apa, Kak?"
"Daniel nyuruh gue gabung, katanya Lisa pulang."
Sakura mengangguk, ia cukup mengenal orang-orang terdekat Nathan, mulai dari ketiga sahabatnya, Daniel, Dylan dan Nando. Beberapa kali Sakura sempat bertemu dengan mereka, namun untuk Lisa ia hanya mendengar dari cerita. Katanya, Lisa saat kelas 12 di mana ia baru masuk SMA cewek itu pindah sekolah.
"Aku boleh ikut, Kak? Aku pengen kenal sama Kak Lisa, pasti cantik."
"Boleh."
Setelah itu keduanya berjalan bersama keluar dari area sekolah, menuju tempat di mana teman-temannya berkumpul.
Baru Nathan masuk pada pintu kafe, dirinya sudah disambut oleh lambain tangan teman-temannya. Lalu, ekor matanya beralih pada Lisa yang tersenyum ke arahnya.
Nathan terdiam melihat banyak perubahan pada sahabatnya itu. Sudah dua tahun tidak bertemu, Lisa banyak sekali berubah. Gaya busananya berubah 180° dari Lisa yang ia kenal, untuk sekarang Lisa terlihat sangat kasual berbeda dengan dulu yang sangat feminin.
"Do you miss me?"
"Oke, kita udah dua tahun gak ketemu. Lo cuma diam gitu, gue kangen lo goblok!"
Lisa menghela napasnya, lalu beranjak dari duduknya dan memeluk Nathan yang masih diam membeku. "I really miss you."
"Kalau udah tahu rindu, ngapain harus pindah sekolah."
Lisa melepas pelukan itu, tersenyum kecil menatap Nathan yang sepertinya masih kesal dengannya. Memutuskan untuk pindah tiba-tiba dan memutus kontak selama dua tahun, memang kesalahannya. Ya, impiannya untuk menjadi dancer internasional lebih penting dari hidupnya di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonathan ✔
Teen FictionYoona siswa baru yang sangat mencintai bola basket, kesan pertama pada gadis itu adalah 'perfect' tapi siapa sangka Yoona adalah bad girl di sekolah lamanya. Hobinya yang menyukai dunia basket membuat cowok bernama Nathan, cassanova tertarik padany...