=YOONATHAN=
Ketika kalian tidak mempercayai orang lain untuk mendengarkan masalah kita, maka mendengarkan musik adalah solusinya.
💕
Dua hari di rumah sakit membuat Yoona merasa hidup ini sangat membosankan. Bagaimana tidak, yang dilakukannya selama dia sakit hanya tidur, makan, nonton televisi atau jika bosen ia akan memainkan handphonenya. Mamanya yang juga berada di rumah sakit ini, lebih menghabiskan waktunya untuk mengurus pasien-pasiennya, ketimbang menemaninya mengobrol.
Yoona memang harus menerima menjadi anak tunggal. Tidak ada yang diajak curhat. Hidupnya dulu dan sekarang sama saja, orang tuanya gila dengan bekerja, hingga mereka tidak ingat bahwa anaknya membutuhkan waktunya. Memang Yoona bukan satu-satunya anak yang mengalami hal ini, namun jujur dalam hatinya ia sangat tersiksa hidup seperti ini.
Mungkin jika anak-anak yang lain, masih memiliki sahabat untuk diajak mengobrol. Namun Yoona? Satupun di antara ratusan temannya hanya sebatas status. Ia pernah mempunyai sahabat dulu, namun ia harus kehilangannya dan itu karenanya juga. Dan sejak saat itu Yoona benar-benar tidak percaya dengan yang namanya pertemanan.
Lalu bagaimana Yoona hidup selama ini? Musik adalah solusi bagi semua masalah, mendengarkan musik akan membangkitkan semangat dan melupakan masalah di dunia. Setidaknya Yoona percaya akan teori itu.
"Laper banget," kata Yoona dengan mengelus-ngelus perutnya. Lalu tatapannya beralih menatap nampan yang berisi makanan pada nakas, "bosen, njir. Kenapa sih rumah sakit gak sediain bakso, ayam gule atau sekalian rendang, kan jadinya gue napsu makan. Apaan makanan gak ada rasanya dikasih ke gue, bocah TK juga gak bakal mau." Kesal bermonolog membuat Yoona menutup wajahnya dengan bantal.
"Ngeluh terus, gimana Allah mau kasih lo kesembuhan, kalau makan aja masih ogah-ogahan." Alih-alih Yoona tidak jadi menutup matanya, gadis itu menatap ketus Nathan yang tiba-tiba datang.
"Ngapain lo ke sini?"
"Nengok calon pacar lah," jawab Nathan dengan percaya diri.
Mendengar recehan Nathan membuat Yoona seolah-olah ingin muntah.
"Di mana-mana jenguk orang sakit itu bawa sesuatu, dih elo ke sini cuma modal modus doang. Gak malu sama tampang."
Nathan tersenyum tipis, sangat tipis mungkin saja Yoona tidak melihatnya. Sifat ketus dan galak cewek di depannya benar-benar membuat Nathan semakin ingin menjadikannya miliknya.
"Dih, senyum-senyum gak jelas, ini rumah sakit umum, rumah sakit jiwa bukan di sini tempatnya."
"Bawel."
Yoona membulatkan matanya sempurna saat tiba-tiba Nathan menyumpal mulutnya dengan buah jeruk yang sudah terkupas pada nakas itu. Tentu saja Yoona langsung mengerucutkan bibirnya, belum kembali mengoceh Nathan sudah kembali menyumpal mulutnya dengan jeruk kembali.
"Nathan Kenzie Pradipa!"
"Aku sayang kamu," tambah cowok itu dengan senyum kecilnya.
"Cih, najis."
"Bawel banget sih, laper aja bawel gimana kalau kenyang. Bisa-bisa lo santap gue buat makan selanjutnya." Niatnya mau ngereceh, eh Yoona tidak mengubris.
"Bodo amat." Kali ini Yoona memalingkan wajahnya dari Nathan, ia benar-benar sudah muak dengan modus murahan cowok itu.
=YOONATHAN=
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonathan ✔
Teen FictionYoona siswa baru yang sangat mencintai bola basket, kesan pertama pada gadis itu adalah 'perfect' tapi siapa sangka Yoona adalah bad girl di sekolah lamanya. Hobinya yang menyukai dunia basket membuat cowok bernama Nathan, cassanova tertarik padany...