YooNathan
Hanya satu kesamaan Rose dan Sakura, sama-sama menyukai orang yang sama.
oOo
Siluet cahaya mentari di pagi hari menembus pada dinding kamar gadis yang berdiri dengan menatap lurus padatnya kota Milan dari kaca jendela yang cukup besar ini. Gadis itu membentuk sebuah senyum simpul, tangannya merapikan rambut panjangnya yang sudah lama ia tidak mengurus mahkota kebanggaannya."Sayang, ayo sarapan."
Gadis itu menoleh pada sumber suara dan tersenyum pada sang mama yang membawakan makanan tanpa rasa itu. Apalagi jika tidak makanan orang sakit, padahal dirinya sudah satu minggu ini sadar dari komanya yang hampir tidak masuk akal. Dua tahun ia terbaring di rumah sakit terkenal Milan.
"Yoona mau keluar, Ma."
"Boleh?" tanya Yoona dengan mata berbinar.
Adela mengangguk dengan senyum kecil. "Tapi harus ada yang nemenin," lanjutnya.
"Biar saya yang nemanin Yoona, Tante."
Kedua perempuan itu menoleh pada sumber suara, Adela tersenyum ramah begitupun dengan Yoona, selama dua tahun terakhir Gavin selalu pulang pergi mengunjungi Yoona yang tengah koma. Gavin lah yang merekomendasikan rumah sakit ini, keluarganya memiliki rumah sakit terkenal yang dulunya disinggahi Yoona, maka mudah bagi gadis itu untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih baik atas rekomendasi Gavin. Ditambah Gavin yang saat ini mengambil jurusan kodokteran, yang nantinya akan mewarisi rumah sakit keluarganya.
"Oke, Tante percaya sama kamu."
"Satu jam cukup?"
Yoona mengangguk dengan senyum kecil. Untuk pertama kali setelah dua tahun Yoona akhirnya bisa kembali menghirup udara segar di luar, besok pagi ia juga akan kembali ke Jakarta. Gadis itu merindukan sosok Nathan, seperti apa sekarang cowok itu?
"Nathan gimana kabarnya?" tanya Yoona tiba-tiba membuat Gavin yang tadinya sibuk menyetir, kini menoleh pada cewek itu.
"Kenapa? Kangen?"
Cewek itu menoleh sebentar dan tersenyum kecil. Ia ingin memberi kejutan pada Nathan, pasti cowok itu akan terkejut saat melihatnya. Yoona tahu, terakhir bertemu Nathan dirinya saat itu benar-benar marah, namun akhir-akhir ini ia sering merindukan cowok itu. Entahlah, apa Nathan juga merindukannya juga.
"Emang kangen sama mantan gak boleh, ya?"
Gavin menatap sebentar Yoona, tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya.
oOo
Sakura benar-benar gugup saat harus duduk satu meja dengan sahabat-sahabat pacarnya, apalagi dengan Dylan dan Lisa yang tatapannya terlihat begitu dingin, masih dingin Nathan sih. Namun, tetap saja siapa yang tidak gugup saat harus satu meja dengan orang-orang terdekat pacarnya.
"Woi, kalian berdua bisa gak natapnya biasa aja. Lo mau bunuh pacar gue."
Dylan tersenyum miring, cowok itu menatap tajam Sakura setelah itu ia beranjak dari duduknya. Dylan hanya tidak ingin jika-jika ia berkata kasar pada Sakura, gadis itu tidak salah, Nathan lah yang sudah tidak punya perakalan.
"Lo mau kemana?" tanya Daniel yang tidak mendapat respon dari Dylan.
Sakura yang peka akan keadaan, semakin tidak enak saja. Sepertinya kedua sahabat Nathan, tidak menyukai dirinya. Apa yang salah dengan dirinya? Padahal ia sudah berusaha bersikap seramah mungkin, soal tampang Sakura termasuk high class.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yoonathan ✔
Fiksi RemajaYoona siswa baru yang sangat mencintai bola basket, kesan pertama pada gadis itu adalah 'perfect' tapi siapa sangka Yoona adalah bad girl di sekolah lamanya. Hobinya yang menyukai dunia basket membuat cowok bernama Nathan, cassanova tertarik padany...